Perlunya Vaksin Flu untuk Penyintas Covid-19, Cek Manfaatnya

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 11 November 2020 11:11 WIB

Seorang wanita mendapat vaksin influenza di Seoul, Korea Selatan, 23 Oktober 2020. REUTERS/Kim Hong-Ji

TEMPO.CO, Jakarta - Penyintas Covid-19 ternyata tidak kebal virus corona, bahkan bisa terinfeksi ulang dan lebih parah. Karena itu, mereka yang telah sembuh dari Covid-19 diminta untuk melakukan tindakan pencegahan dan menghindari risiko yang dapat membuat rentan terhadap serangan di masa depan dan masalah medis lain.

Perubahan cuaca dan polusi yang tiba-tiba juga dapat menambah kekhawatiran, meskipun pola makan dan tindakan pengamanan perlu dilakukan. Menurut ahli, salah satu pencegahan infeksi ulang juga bisa dilakukan dengan mendapatkan vaksin flu.

Direktur AIIMS, Dr. Randeep Guleria dari India, menyebut dengan meningkatnya polusi, penurunan suhu, dan peningkatan kepadatan selama musim festival, semua orang yang berisiko dan mereka yang menderita Covid-19 lama harus mendapatkan vaksinasi flu untuk menurunkan keparahan gejala pascapemulihan dan juga melindungi dari infeksi flu," ujarnya, dilansir dari Times of India.

Berikut alasan kenapa penyintas Covid-19 disarankan vaksinasi influenza:

Pasca Covid-19 penyintas masih bisa mengalami kesulitan bernapas
Pasca Covid-19, lebih dari 70 persen pasien yang sembuh mengalami efek samping yang berkepanjangan. Pasien dapat terus menunjukkan gejala, termasuk batuk, pilek, demam, nyeri badan, dan gejala flu, lama setelah sembuh dari Covid-19. Dalam beberapa kasus, sesak napas dan infeksi dada juga bisa dialami.

Advertising
Advertising

Beberapa juga membutuhkan dukungan tambahan, misalnya memanfaatkan fasilitator oksigen dan konsentrator. Semua ini adalah tanda gangguan pernapasan dan umumnya terkait dengan komplikasi flu. Mendapatkan vaksinasi flu dapat membantu mengurangi keparahan komplikasi pasca Covid-19 dan mempercepat pemulihan.

Cara kerja suntikan vaksin flu
Suntikan flu atau influenza tahunan adalah dosis vaksin yang dikembangkan untuk melindungi orang dari influenza dan penyakit terkait. Vaksin mengalami peningkatan setiap tahun, yang juga bekerja melawan mutasi. Biasanya, permintaan vaksin flu ini meningkat saat musim dingin.

Penurunan suhu dapat memperpanjang gejala
Ada masalah lain yang dihadapi di sini. Meskipun musim dingin adalah waktu yang ideal untuk lonjakan kasus Covid-19, ini juga dapat memperpanjang gejala dan tanda pasien yang baru pulih dari Covid-19.

Pencegahan lainnya adalah menipisnya tingkat kualitas udara. Polusi adalah penyumbang besar. Sebuah studi Lancet menemukan polusi udara bertanggung jawab atas kenaikan rata-rata 11 persen tingkat keparahan dan kematian Covid-19 di seluruh dunia. Itu juga alasan mengapa kota seperti Delhi mencatat lonjakan yang mengkhawatirkan dalam gelombang ketiga infeksi Covid-19.

Oleh karena itu, suntikan flu, yang memerangi infeksi virus dapat melindungi dari penyakit tambahan dan gejala flu atau flu yang lebih rendah saat ini. Selain itu juga dapat mengurangi masalah gangguan pernapasan kronis yang umumnya dihadapi saat ini.

Siapa yang harus mendapat vaksinasi flu?
Dokter merekomendasikan orang-orang dari segala usia harus mendapatkan vaksinasi tepat waktu, terutama yang berisiko. Wanita hamil, bayi, anak-anak, orang yang berusia 65 tahun ke atas dan yang memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya dianggap berisiko lebih tinggi dan karenanya lebih sering direkomendasikan untuk mendapatkan vaksin daripada yang lain.

Suntikan flu juga dapat mengurangi tingkat Covid-19
Bahkan mereka yang sejauh ini aman dari paparan Covid-19, suntikan flu dapat bertindak sebagai perisai yang dapat dicegah saat ini, melindungi tiga kali lipat dari COVID-19, polusi, dan suhu musim dingin.

Sejumlah penelitian menunjukkan kemampuan suntikan flu dalam mengurangi keparahan infeksi COVID. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Direct juga menunjukkan vaksinasi yang efektif dapat membangun kekebalan bawaan dan bahkan dapat mengurangi risiko komplikasi pernapasan yang terkait dengan pandemi.

Vaksinasi yang tepat waktu juga dapat mengurangi tingkat rawat inap dan menghemat sumber daya bagi yang membutuhkan saat ini. Suntikan flu mungkin bukan alat paling efektif yang menjamin perlindungan saat ini tetapi pasti bisa mengecilkan risiko infeksi tambahan.

Vaksin flu memperkuat kekebalan
Suntikan flu juga dapat bekerja membangun kekebalan alami dalam tubuh. Sebuah penelitian berskala luas yang dilakukan di Brasil pada bulan-bulan awal pandemi menemukan vaksinasi yang tepat waktu dapat mengurangi tingkat keparahan infeksi dan tingkat rawat inap pada orang tua.

*Ini adalah artikel kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

6 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

13 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

15 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

15 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya