Dokter Bagi Saran Cegah Klaster Keluarga Covid-19
Reporter
Antara
Editor
Yayuk Widiyarti
Jumat, 13 November 2020 12:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dr. dr. Retno Asti Werdhani, M.Epid mengatakan saat pandemi COVID-19, kita sering mendengar adanya klaster keluarga. Klaster ini berawal dari seseorang yang sudah lebih dulu tertular lalu menularkannya pada anggota keluarga lain.
"Hal ini dapat terjadi apabila salah satu anggota keluarga yang beraktivitas di luar rumah ternyata membawa pulang virus tersebut. Klaster keluarga berkontribusi hingga 85 persen terhadap peningkatan kasus positif," ungkap Komite Medik RSUI yang juga dosen FKUI itu.
Asti memberikan beberapa tips untuk mewaspadai adanya klaster keluarga, di antaranya tetap menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak), serta menghindari 3R (ruang sempit, rumpi, ramai-ramai).
"Ketika pulang ke rumah harus langsung mandi dan mencuci baju karena kita tidak tahu apa yang kita bawa dari luar. Peran orang tua sebagai contoh bagi anak-anak sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai penerapan terkait protokol kesehatan ini," ujarnya.
Sedangkan perawat Mila Sri Wardani, yang menyampaikan data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat bahwa 44 persen penyebab kematian anak di Amerika Serikat disebabkan oleh kecelakaan yang tidak disengaja.
Anak-anak lebih berisiko mengalami cedera dibanding orang dewasa, beberapa alasan di antaranya anak memiliki kulit yang lebih tipis dan mudah terluka, ukuran kepala yang lebih besar dalam proporsi tubuh, anak belum mengetahui bagaimana menjaga diri dari kecelakaan, anak memiliki ukuran tangan dan kaki yang kecil, yang memungkinkan lebih mudah masuk atau tersangkut ke dalam lubang atau celah, serta tinggi tubuh anak yang lebih pendek dibanding orang dewasa membuatnya kurang begitu terlihat, misalnya oleh pengendara di jalan.
Mila memberikan beberapa tips mencegah cedera pada anak usia dini yaitu dengan mengawasi anak saat bermain di luar rumah atau saat berada dekat sumber air, jauhkan anak dari benda-benda tajam, runcing, dan korek api. Ajari anak untuk selalu mencuci tangan setiap setelah beraktivitas untuk menghindari terjadinya keracunan.
Selain itu, hindari bentuk makanan yang besar atau ikan dengan banyak tulang untuk mencegah tersedak, hindari menggunakan alat bantu jalan, serta ajarkan anak nama, alamat, nomor telepon, atau meminta bantuan saat tersesat.
*Artikel ini adalah kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.