Cegah Covid-19, Tingkatkan Kekebalan Tubuh dengan Makanan Bergizi dan Olahraga

Reporter

Antara

Minggu, 15 November 2020 09:56 WIB

Ilustrasi wanita makan buah dan sayur. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Di masa pandemi COVID-19, ada rumus gizi ditambah olahraga sama dengan imunitas tubuh. Rumus ini dilontarkan Medical Senior Manager PT Kalbe Farma Tbk, dr. Dedyanto Henky Saputra, M. Gizi saat memberikan tips untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar terhindar dari paparan virus corona.

Menurut Dedyanto, di tengah wabah seperti sekarang, peningkatan imunitas tubuh menjadi suatu hal yang wajib, di samping mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah, yang dikenal sebagai 3M, atau memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Mengenai makanan sehat dan bergizi, Dedyanto memberikan resep agar memilih sumber makanan yang segar dengan mengurangi makanan kaleng yang mengandung pengawet.

Susun asupan makanan sehari-hari berdasarkan jenis dan jumlah zat gizi disesuaikan dengan kebutuhan harian tubuh. Pantau juga kondisi berat badan agar dalam batas-batas yang ideal. Kebutuhan gizi dipenuhi dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan. Tujuannya agar kebutuhan zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin, mineral), serta air dapat terpenuhi.

Kemudian soal olahraga, Dedyanto mengatakan harus teratur. Asosiasi Jantung Amerika merekomendasikan durasi olahraga aerobik 150 menit per pekan atau kombinasi dari 75 menit per pekan olahraga aerobik dengan dua hari olahraga beban.

Olahraga aerobik bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Sedangkan olahraga beban penting untuk memelihara masa otot dan kesehatan tulang dan persendian. Durasi olahraga antara 30-60 menit untuk setiap sesi latihan. Berolahraga sesuai dengan kemampuan tubuh dan jangan berlebihan.

Advertising
Advertising

Dedyanto menambahkan selain olahraga perlu juga selalu menjaga kebersihan badan, yakni dengan cara berjemur pada pagi hari. Berjemur akan mengaktifkan cadangan vitamin D yang tersimpan di bawah kulit. Vitamin D adalah salah satu nutrisi yang memiliki peran penting dalam kerja sistem imun.

Rendahnya kadar vitamin D akan meningkatkan risiko paparan infeksi. Berjemur bagi orang yang tinggal di Indonesia sebaiknya dilakukan pada jam 09.30-10.00. Dalam rentang waktu itu, menurut Dedyanto, kadar ultraviolet B (UVB) dinilai cukup untuk mengaktifkan vitamin D dan kadar UVA (yang dapat menyebabkan kerusakan kulit) dinilai tidak terlalu tinggi. Durasi berjemur selama 10-20 menit, tanpa tabir surya, dan mengenai minimal 1/3 luas permukaan tubuh.

*Ini adalah artikel kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

21 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya