Masyarakat Masih Enggan Dites Covid-19, Ini Sebabnya

Reporter

Antara

Rabu, 25 November 2020 11:55 WIB

Pelaksanaan Rapid Test massal di Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat, pada Ahad sore, 22 November 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Stigma atau pandangan negatif masyarakat terhadap pasien COVID-19 menyebabkan sebagian masyarakat yang ingin dites menjadi enggan memeriksakan diri. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menilai faktor stigma itu masih menjadi penyebab masyarakat enggan memeriksakan diri ketika bergejala atau setelah terlibat kontak erat dengan pasien COVID-19.

"Itu benar, salah satunya," kata anggota Tim Pakar Satgas COVID-19 Bidang Perubahan Perilaku Turro Wongkaren, dalam konferensi pers Satgas COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa, 24 November 2020.

Turro menduga ketika seseorang dinyatakan positif COVID-19, maka ia khawatir akan dijauhi dan dikucilkan oleh warga lain di sekitar.

"Tentang apa yang akan orang katakan, kemudian dia juga takut bagaimana kalau dikucilkan," katanya.

Untuk itu, perlu ada cara khusus untuk mendorong orang-orang yang bergejala agar berani memeriksakan diri sehingga jika benar dinyatakan positif bisa segera disembuhkan. Turro mengatakan sangat mengapresiasi orang-orang yang telah berani memeriksakan diri tersebut dan menganggap sebagai pahlawan karena berani menghadapi kemungkinan mendapat stigma dari masyarakat.

Advertising
Advertising

"Jadi, Anda itu sebetulnya bisa kita sebut sebagai pahlawan. Kenapa? Kalau orang enggak dites, bisa jadi yang OTG itu akan menyebarkan penyakit ke banyak orang, tanpa orang itu sendiri sadari," katanya.

Karena itu, Turro menyebut orang-orang yang berani dites sebagai pahlawan karena selain berani menghadapi kemungkinan mendapat stigma masyarakat juga telah mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi dengan membantu pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 lebih dini.

Kepada masyarakat secara luas ia juga mengimbau untuk mencari tahu banyak informasi yang benar tentang COVID-19 dan pencegahannya sehingga bisa bersikap lebih bijaksana kepada tetangga yang mungkin terinfeksi COVID-19.

*Konten ini merupakan kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

21 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya