Peneliti Ungkap Pentingnya Vitamin C buat Pasien Covid-19

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 9 Desember 2020 15:05 WIB

Ilustrasi vitamin C (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients baru-baru ini menunjukkan vitamin C dapat menyelamatkan nyawa orang yang terinfeksi Covid-19 dan membuat gejala infeksi yang lebih ringan tidak terlalu parah. Para peneliti melakukan uji coba terkontrol dan menemukan vitamin C dosis tinggi lebih efektif daripada steroid dalam perawatan pasien Covid-19.

Tingkat vitamin C pasien dalam perawatan intensif memprediksi peluang untuk bertahan hidup. Obat steroid (deksametason) dengan plasebo mengurangi kematian hanya 3 persen. Sementara, kata penulis utama dan ahli gizi Patrick Holford, jumlah vitamin C yang dibutuhkan untuk mengurangi kematian dan waktu penggunaan ventilator di ICU berkisar antara 6-24 gram sehari.

Penulis lain, Dr. Anitra Carr, menjelaskan mengapa dosis tinggi diperlukan, karena ketika terinfeksi yang parah, tubuh menggunakan vitamin C pada tingkat yang jauh lebih cepat untuk mendukung sistem kekebalan.

"Itu karena manusia adalah salah satu dari sedikit makhluk hidup yang tidak dapat membuat vitamin C, jadi kita tidak dapat menambah persediaan saat dibutuhkan," tuturnya.

Carr, profesor di Universitas Otago di Selandia Baru, menunjukkan hanya hewan yang tidak menghasilkan vitamin C, seperti primata, marmut, dan kelelawar, yang rentan terhadap Covid-19. Temuan ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan sebagian besar pasien Covid-19 yang masuk ke ICU sudah memiliki kadar vitamin C yang sangat rendah.

Advertising
Advertising

"Kadar mereka sering kali tidak terdeteksi. Itulah yang Anda lihat pada pasien dengan penyakit kudis. Infeksi ini menyebabkan kudis. Kami dapat memprediksi seberapa besar kemungkinan pasien untuk bertahan hidup dengan tingkat vitamin C," kata rekan penulis Profesor Paul Marik, dari Sekolah Kedokteran Virginia Timur.

Marik menjelaskan untuk menghentikan penyakit kudis, Anda memerlukan vitamin C dosis tinggi, yang juga penting untuk meredam peradangan berbahaya yang berkembang saat Covid-19 berkembang dan bisa berakibat fatal.

Dengan menggabungkan vitamin C dan steroid serta obat antikoagulan, menurut Marik dan lainnya, telah mengurangi tingkat kematian pasien Covid-19 yang kritis menjadi kurang dari 5 persen.

*Ini adalah konten kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

8 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

9 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

5 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Bolehkah Minum Jus Delima Setiap Hari? Simak Jawaban Ahli Diet

5 hari lalu

Bolehkah Minum Jus Delima Setiap Hari? Simak Jawaban Ahli Diet

Antioksidan pada jus delima diklaim bisa melawan kerusakan pada sel-sel akibat peradangan. Tapi bolehkah diminum setiap hari?

Baca Selengkapnya

Alasan Perlu Rutin Makan Jeruk Bali dan Siapa Pula yang Tak Dianjurkan

8 hari lalu

Alasan Perlu Rutin Makan Jeruk Bali dan Siapa Pula yang Tak Dianjurkan

Penelitian menyebut manfaat jeruk bali bagi kesehatan, selain vitamin C juga mengandung potasium dan serat. Semua nutrisi itu penting bagi imun tubuh.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

10 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya