Kepatuhan Orang Minum Obat Semakin Sedikit Bila...

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 24 Desember 2020 22:33 WIB

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Jantung dan Head of Cardiovascular Center Rumah Sakit Siloam Karawaci Antonia Anna Lukito mengatakan kepatuhan orang akan semakin berkurang ketika diminta dokter minum lebih banyak obat. "Makin sering orang minum obat, maka tingkat kepatuhannya makin menurun. Orang akan bosan," kata Antonia dalam Daewoong Media Day Kuartal 4 2020 - tema ‘Industri Farmasi untuk 2021: Inovasi untuk Mengatasi Hipertensi dan Dislipidemia di Era COVID-19' pada 17 Desember 2020.

Antonia mengatakan sudah banyak orang ngambek dan akhirnya enggan minum obat saat dokter memberikan terlalu banyak obat untuk dikonsumsi dalam menangani penyakitnya. Hal itu tentu akan berakibat fatal khususnya bagi pasien penderita hipertensi dan kolesterol sekaligus.

Para penderita pasien hipertensi wajib minum obat secara berkala untuk mestabilkan tekanan darah. Masalahnya, 50 -75 persen pasien hipertensi juga memiliki masalah kolesterol tinggi. Bila pasien itu menderita kedua penyakit secara bersamaan, maka semakin banyak pula obat yang harus dikonsumsi pasien. "Bila diminta minum lebih banyak obat, justru kepatuhan mereka rendah. Akibatnya risiko terkena penyakit pun akan semakin meningkat," katanya.

Bila penyakit hipertensi dan kolesterol tidak ditangani, pasien itu bisa mengalami stroke dan serangan jantung. "Makanya harus disiplin minum obat," katanya.
Daewoong Media Day Kuartal 4 2020 - Tema ‘Industri Farmasi untuk 2021: Inovasi untuk Mengatasi Hipertensi dan Dislipidemia di Era COVID-19' pada 17 Desember 2020

Salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk menangani kasus seperti ini, kata Antonia, adalah dengan minum obat kombinasi. Obat kombinasi itu ringkas, bisa menurunkan jumlah tablet yang harus dikonsumsi.

Product Manager Daewoong Pharmaceutical Son Chan Seok mengatakan Daewoong Pharmaceutical telah mengembangkan pengobatan kombinasi untuk merawat pasien yang menderita hipertensi dan dislipidemia. Berdasarkan hasil penelitian terbaru Daewoong Pharmaceutical, pengobatan kombinasi yang bertujuan untuk menangani hipertensi dan dislipidemia ini memiliki efek penurunan tekanan darah yang sangat baik dan dapat meningkatkan kepatuhan pasien. Efek pengobatan ini juga diakui secara internasional dan telah diterbitkan dalam American Journal of Therapeutics, jurnal tingkat internasional SCI.

Advertising
Advertising

Pengobatan yang diperkenalkan oleh Daewoong Pharmaceutical ini mengandung kombinasi olmesartan dan rosuvastatin. Pengobatan hipertensi dan dislipidemia ini dirancang dalam bentuk tablet dua lapis dengan kompartemen terpisah. Saat tablet dikonsumsi, obat akan melepaskan rosuvastatin terlebih dahulu kemudian olmesartan dalam jangka waktu 30 menit. Hal ini berkat penerapan teknologi yang mampu mengatur pelepasan kandungan obat sehingga penyerapannya di dalam tubuh dapat dioptimalkan tanpa adanya interaksi antar kandungan.

Daewoong Pharmaceutical terus melakukan riset dan pengembangan untuk meningkatkan kemanjuran obat polipil karena obat kombinasi berdosis tetap terbukti lebih efektif mengurangi tekanan darah dan kolesterol dibandingkan dengan mengonsumsi obat yang berbeda secara terpisah. "Pengobatan kombinasi yang mengandung olmesartan dan rosuvastatin dari Daewoong Pharmaceutical dapat berkontribusi memudahkan proses pengobatan karena pasien tak perlu lagi mengkonsumsi dua obat untuk hipertensi dan dislipidemia secara terpisah dan dapat mengurangi beban ekonomi bagi pasien," kata Son Chan Seok.

Sengho Jeon, CEO Daewoong Pharmaceutical mengatakan Daewoong akan terus berupaya untuk melindungi masyarakat Indonesia dari penyakit kardiovaskular, penyebab kematian nomor satu di Indonesia. "Daewoong pun akan berkontribusi dalam mendukung industri farmasi Indonesia dengan memperkenalkan obat-obatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia serta kenyamanan staf medis dan pasien melalui platform teknologi formulasi yang unik," katanya.

Daewoong Pharmaceutical kini memiliki teknologi yang mampu memadatkan tiga hingga empat kandungan yang berbeda ke dalam satu obat kombinasi. Perawatan kombinasi yang mengandung tiga kandungan ini memiliki komponen Amlodipine yang telah dikembangkan untuk mengontrol tekanan darah pasien lebih lanjut. Obat ini sudah dipasarkan di Korea Selatan sejak bulan Mei 2019. Untuk pengendalian kolesterol yang lebih efektif, Daewoong juga sedang menjalani uji klinis fase tiga untuk mengembangkan pengobatan kombinasi yang memiliki empat kandungan dengan tambahan ezetimibe di Korea.

Berita terkait

Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

4 hari lalu

Kondisi Kolesterol Tahapan Lanjut Bisa Terlihat dari Tanda di Wajah

Gejala kolesterol tahapan lanjut dapat dilihat secara fisik dan dirasakan tubuh. Antara lain, bisa ditandai dari wajah. Apa saja?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

5 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

6 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

8 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

8 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

9 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

11 hari lalu

Cara dan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol

Salah satunya dengan cek kolesterol rutin. Hal ini agar seseorang bisa melakukan pengobatan-pengobatan lebih cepat

Baca Selengkapnya

Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

12 hari lalu

Usai Santap Menu Lebaran Normalkan Kolesterol dengan 5 Buah-buahan Ini, Termasuk Alpukat dan Nanas

Beberapa buah dapat menurunkan kadar kolesterol. Saatnya mengonsumsi alpukat, buah beri hingga nanas untuk luruhkan kolesterol jahat.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

13 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

14 hari lalu

6 Buah Penurun Kolesterol Usai Kebanyakan Menyantap Hidangan Lebaran

Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kadar kolesterol dalam tubuh, terutama setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula selama perayaan Lebaran.

Baca Selengkapnya