Di Rumah Saja Selama Pandemi Covid-19 Justru Rentan Tak Punya Family Time

Reporter

Sehatq.com

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 29 Desember 2020 14:46 WIB

Ilustrasi keluarga besar. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 memaksa setiap orang beraktivitas di rumah. Mulai dari belajar di rumah, bekerja dari rumah, dan melakukan segala kegiatan dari rumah. Hanya saja, dengan keberadaan semua anggota keluarga di rumah, bukan berarti family time bisa diterapkan dengan mudah.

Family time merupakan sebuah kesempatan untuk keluarga saling bercengkrama, berbincang, dan kian dekat satu sama lain. Kendati semua orang berada di rumah selama pandemi Covid-19, bisa jadi setiap anggota keluarga sibuk dengan urusan masing-masing dan lebih banyak berada di kamar untuk menyelesaikan tugas.

Akibatnya, sulit untuk mendapatkan kesempatan family time meski semua orang berada di rumah. Mengutip laman Sehatq, family time secara berkala bermanfaat untuk kesehatan mental seluruh anggota keluarga. Mereka bisa lebih dekat, memahami bahasa cinta, serta terjadi sentuhan fisik yang membangun keakraban dan rasa saling memiliki.

Supaya family time tetap terjaga di masa pandemi Covid-19, berikut lima langkah yang bisa dilakukan di rumah:

  1. Menyepakati family time
    Harus ada komitmen dari setiap anggota keluarga untuk mendukung family time. Sesibuk apapun mereka, ada satu waktu di mana semua anggota keluarga bisa berkumpul dan melakukan aktivitas bersama yang menyenangkan. Misalkan saat waktunya ibadah, ketika sarapan, makan malam, atau menjelang tidur.

    Selain makan, aktivitas saat family time bisa diisi dengan kegiatan bermain tebak-tebakan atau sesi curhat. Ketika semua anggota keluarga sudah menyepakati satu waktu family time, taati dan laksanakan dengan konsisten.

  2. Jangan ada gangguan
    Buat aturan main selama family time berlangsung. Misalkan, jangan ada yang membawa ponsel, sibuk sendiri membaca buku, atau mendengarkan musik. Family time adalah waktu untuk saling mendengarkan dan memahami kondisi satu sama lain dalam keluarga.

  3. Menampung ide baru
    Family time mungkin bisa membosankan jika hanya diisi kegiatan saling bercerita. Orang tua bisa meminta saran dari anak-anak untuk mendapatkan ide baru family time supaya tidak monoton. Saat anak menyampaikan gagasan, orang tua jangan langsung menghakimi.

  4. Durasi family time
    Bagi keluarga yang baru memulai family time, sebaiknya terapkan perlahan. Mulai dari 5 - 10 menit, jika semua anggota keluarga merasa nyaman, tambahkan durasinya secara bertahap.

  5. Interaksi positif
    Family time bertujuan meningkatkan kedekatan di antara anggota keluarga. Jangan ragu memuji, memeluk, mencium, memuji, dan bentuk apresiasi lainnya. Kalau perlu, di momentum tertentu bisa juga diisi dengan hadiah.

SEHATQ

Advertising
Advertising

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

1 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

2 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

2 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

3 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

5 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

9 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

9 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya