TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan kecemasan merupakan istilah yang digunakan ketika seseorang merasa gugup, khawatir, ketakutan, dan kondisi tidak nyaman lainnya. Gangguan kecemasan akan memengaruhi perasaan, perilaku, sampai menimbulkan gejala fisik.

American Psychological Association menyatakan gangguan kecemasan adalah sebuah emosi yang menjadi ciri dari perasaan tegang, pikiran khawatir, dan mempengaruhi perubahan fisik, misalkan tekanan darah meningkat, detak jantung cepat, pusing, keringat mengalir deras, dan lainnya. Mengutip laman Sehatq, berikut delapan macam gangguan kecemasan:

1. Generalized anxiety disorder atau GAD
   Generalized anxiety disorder merupakan gangguan kecemasan di mana pengidapnya tidak dapat mengetahui apa penyebabnya. Gejala yang dialami antara lain gemetar, keringat dingin, otot tegang, pusing, merasa lelah, sesak napas, mudah marah, susah tidur, dada berdebar, sering buang air kecil, dan tidak nafsu makan.
   
   Penderita gangguan ini sebaiknya belajar mendeteksi kondisi atau keadaan seperti apa yang membuat mereka merasa cemas. Dengan begitu, akan lebih mudah menerapkan antisipasi atau penanganannya.
   
   
2. Gangguan panik
   Gangguan panik merupakan serangan singkat ketika seseorang merasa tidak nyaman. Bedanya dengan Generalized Anxiety Disorder, orang yang mengalami gangguan panik ini mampu menjelaskan apa yang membuatnya tidak nyaman. Mengenai gejalanya hampir sama seperti Generalized Anxiety Disorder, yakni berkeringat, jantung berdebar, dada terasa sesak, gemetar, ketakutan, dan merasa seperti tak berdaya.
   
   
3. Fobia
   Fobia termasuk salah satu jenis gangguan kecemasan. Fobia merupakan rasa ketakutan yang tidak rasional dan respons dalam menghindari suatu objek atau keadaan. Fobia berbeda dengan gangguan kecemasan Generalized Anxiety Disorder dan serangan panik karena penyebabnya lebih spesifik. Misalkan fobia ruangan sempit, fobia balon, fobia binatang tertentu, dan lainnya.
   
   
4. Gangguan kecemasan sosial
   Gangguan kecemasan sosial terjadi pada orang yang khawatir atau takut akan persepsi negatif atas dirinya. Contoh konkret gangguan kecemasan sosial berupa demam panggung dan takut saat beradu pandang dengan orang lain. Orang yang mengalami gangguan kecemasan sosial merasa lebih nyaman berinteraksi antar-personal dan menghindari sorotan publik.
   
   
5. Obsessive compulsive disorder atau OCD
   Obsessive Compulsive Disorder merupakan gangguan saat seseorang tergila-gila atau terobsesi dengan suatu barang atau keadaan. Misalkan orang tersebut terobsesi dengan suasana rumah yang bersih. Maka dia akan merasa cemas jika ada kondisi di rumah yang menurut dia tidak bersih. Ada juga kondisi Obsessive compulsive disorder yang berbentuk kebendaan.
   
   
6. Post-traumatic stress disorder atau PTSD
   Post-traumatic stress disorder merupakan gangguan kecemasan yang dipicu peristiwa traumatik, misalkan kecelakaan, kekerasan seksual, dan pengalaman lain yang tidak menyenangkan. Kondisi ini membutuhkan penanganan ahli dan dalam periode tertentu, orang tersebut harus memiliki waktu khusus untuk menenangkan diri.
   
   
7. Separation anxiety
   Gangguan kecemasan dialami oleh seseorang yang takut berpisah dengan seseorang atau sesuatu. Jika orang tersebut menderita gangguan kecemasan berpisah dengan orang tersayang, maka dia akan terus berada di dekat orang yang di sayang tersebut, bahkan sampai terbawa ke alam bawah sadar.
   
   
8. Agoraphobia
   Gangguan kecemasan ini terjadi apabila seseorang berada pada tempat dan situasi yang membuatnya panik, tidak berdaya, malu, terperangkap. Mirip seperti gabungan fobia dan Post-traumatic stress disorder, penderita Agoraphobia merasakan ketakutan yang tidak proporsional dengan situasi aktual dan kerap berlangsung selama enam bulan atau lebih.
   
   Penderita agorafobia umumnya mengalami ketakutan saat berada di transportasi umum, berada di ruang terbuka, berada di tempat tertutup, berdiri dalam antrean, berada di tengah keramaian, dan berada di luar rumah sendirian.

SEHATQ