Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sering Makan Berlebihan? Awas, Itu Tanda Awal Binge Eating Disorder

image-gnews
ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kadang kita sering kali kalap ketika melihat hidangan lezat di depan mata. Akibatnya, tak jarang sebagian orang makan dengan porsi yang lebih banyak dari kebutuhannya. Namun, makan yang tidak terkendali, porsi makan berlebihan, bahkan perasaan tidak dapat berhenti makan dapat menjadi gejala awal gangguan perilaku makan binge eating disorder atau BED.

Dilansir dari laman nationaleatingdisorders.org, BED adalah diagnosa baru gangguan makan yang masuk pada edisi kelima Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V) pada tahun 2013. Gangguan makan ini menjadi gangguan yang umum terjadi kepada orang dewasa, tetapi tak jarang juga terjadi pada remaja. Disebutkan bahwa sekitar 2,7 persen wanita, 1,7 persen pria, dan 1,8 persen remaja menderita BED.

Gejala paling umum yang dialami oleh pengidap BED adalah episode makan berlebihan yang terus berulang dalam jangka waktu tertentu. Perilaku tersebut disertai dengan perasaan “kehilangan kendali” yang intens atas makan, malu, dan bersalah. Berikut tanda-tanda lain pengidap BED: 

Gejala Emosional dan Perilaku:

  1. Mengalami episode makan dalam jumlah besar dengan waktu singkat, sering kali dilakukan secara rahasia.
  2. Menghindari makan di depan umum atau bersama orang lain dan sering merasa malu dengan jumlah makanan yang dikonsumsi.
  3. Mencuri atau menimbun makanan di tempat asing.
  4. Mengalami kegagalan berulang dalam proses penurunan berat badan melalui diet, peningkatan aktivitas, atau penggunaan obat penurun berat badan.
  5. Menarik diri dari teman dan aktivitas yang sebelumnya menyenangkan, serta menjadi terisolasi dan tertutup terhadap dunia luar.
  6. Menunjukkan kepedulian yang ekstrim terhadap berat dan bentuk tubuh.
  7. Sering merasa rendah diri, tidak layak, dan tidak berharga.
  8. Mengalami rasa malu, bersalah, dan putus asa setelah episode makan berlebihan.

Gejala Fisik: 

  1. Perubahan berat badan yang ekstrim, baik naik maupun turun.
  2. Kram perut, keluhan gastrointestinal nonspesifik lainnya, seperti sembelit dan refluks asam.
  3. Kesulitan berkonsentrasi. 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, kondisi BED juga hadir bersamaan dengan gangguan psikologis lainnya, seperti gangguan kecemasan (anxiety disorder), fobia, gangguan panik (panic disorder), gangguan stres pasca trauma (PTSD), hyperactivity disorder (ADHD), gangguan bipolar, depresi, gangguan mood, hingga perasaan bunuh diri atau melukai diri sendiri. 

Mengingat konsekuensi fisik dan psikologis serius yang diakibatkan oleh BED, jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, penting untuk mencari bantuan profesional.

Pilihan Editor: Kenali Gangguan Kejiwaan Binge Eating

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

Peneliti mengingatkan gangguan makan pada pasien diabetes tipe 1 berisiko meningkatkan peluang komplikasi diabetes, rawat inap, dan bahkan kematian


5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

2 hari lalu

Ilustrasi wanita. Freepik.com/Diana.grytsku
5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

Me time atau waktu sendirian merupakan cara yang sehat untuk meremajakan diri, mengurangi stres, dan memulihkan energi


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

13 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

15 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

15 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

16 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

18 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

20 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

20 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

20 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.