Waspadai Penipuan lewat Influencer, Begini Cara Menghindarinya

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 13 Januari 2021 14:55 WIB

Ilustrasi influencer. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Memasarkan sesuatu lewat jasa influencer biasanya berjalan dengan salah satu dari dua cara, menghasilkan kesuksesan yang gemilang dengan hasil mengejutkan atau justru berakhir dengan kegagalan dan perusahaan butuh waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk pulih.

Dilansir melalui Entrepreneur, sebuah survei pada 2019 melaporkan sekitar 17 persen perusahaan yang disurvei berencana menghabiskan 50 persen anggaran pemasaran untuk influencer pada 2020. Influencer marketing nyatanya membuat balik modal positif dan 90 persen pemilik bisnis menganggap hasil dari metode pemasaran ini lebih baik daripada atau sebanding dengan sebagian besar saluran pemasaran lain.

Namun, masalah akan muncul ketika influencer marketing keliru. Fakta bahwa sistem pemasaran ini bergantung pada sifat viral dari konten media sosial, berarti pekerjaan yang buruk dapat sangat mudah membunuh citra sebuah merek. Kiat di bawah ini dimaksudkan untuk memandu pemilik bisnis dan pemasar untuk melakukan influencer marketing dengan tepat.

Buat garis besar tujuan iklan
Sasaran iklan atau kampanye adalah pedoman yang dapat dibuat saat memilih untuk berinvestasi di influencer marketing. Targetnya mungkin mendapatkan brand awareness, pengikut di media sosial, konten, penjualan, atau unduhan aplikasi, atau pelanggan yang berlangganan buletin dan email.

Jika target Anda misalnya kreasi konten, akan jauh lebih bermanfaat untuk mencari influencer dengan produksi konten yang bagus, memiliki keterampilan desain, atau keterampilan fotografi. Alasannya sederhana, orang akan menilai berdasarkan konten yang diunggah secara teratur di platform tempat diiklankan.

Advertising
Advertising

Jika target Anda adalah brand awareness, jangkauan menjadi metrik yang sangat penting untuk dipertimbangkan. Namun, cara mendefinisikan dan mengidentifikasi jangkauan yang relevan adalah hal berbeda dengan memilih influencer yang tepat.

Pilih influencer yang tepat
Iklan Pepsi yang melibatkan Kendall Jenner pada 2017 adalah kegagalan epik dan menyoroti beberapa kesalahan yang dilakukan tim pemasaran perusahaan. Iklan tersebut mencoba mempromosikan keberagaman dengan menampilkan Pepsi sebagai simbol keberagaman dan memberikan dukungan untuk gerakan BLM.

Pilihan mereka atas Kendall, seorang wanita kulit putih sebagai "pahlawan" pada iklan membuat marah banyak orang dan menyebabkan Pepsi mencabut iklan tersebut dengan permintaan maaf.

Metrik utama yang harus dipertimbangkan saat memilih influencer adalah jangkauan, tingkat jangkauan, relevansi, keaslian, kualitas konten, frekuensi konten, keandalan, kualitas pemirsa, dan nilai influencer. Jangkauan berbicara tentang ukuran audiens yang dimiliki influencer dalam hal pengikut, tetapi kekuatan jangkauan influencer ditentukan oleh tingkat rangkulan mereka.

Influencer ideal adalah tokoh yang dianggap sebagai ahli di ceruk yang relevan, yang telah membangun kepercayaan dan loyalitas di antara para penggemar dan pengikut di media sosial serta figur yang menjaga kedekatan dengan pengikut.

Hindari penipuan influencer
Banyak pemasar baru di bidang influencer marketing tidak menyadari banyak penipuan. Menghindari situasi seperti ini adalah kunci sukses di era ini. Salah satu cara terbaik untuk menghindari penipuan influencer adalah mencoba mencari tahu sumber kedekatan.

Jika influencer memiliki sangat sedikit konten yang diunggah dibandingkan dengan pengikut mereka atau jika tingkat kedekatan pengikut sangat rendah, ini merupakan peringatan.

Buatlah penawaran yang realistis
Pada 2018, merek pakaian Sunny Co. memulai kampanye pemasaran di Instagram untuk mempromosikan edisi baju renang bertema Baywatch, The Pamela. Tawaran promosi mereka menjanjikan pakaian renang untuk semua orang yang mengunggah ulang konten dan menandainya di media sosial resmi mereka dalam 24 jam pertama. Tidak disangka iklan tersebut menjadi viral dengan lebih dari 30.000 orang berpartisipasi dalam beberapa jam.

Sunny Co. tidak dapat memenuhi tawaran yang mereka ajukan dan pada akhirnya dicabut, menyatakan mereka berhak untuk membatasi tawaran tersebut. Hal ini menyebabkan malapetaka pemasaran untuk brand karena pelanggan mengamuk di internet adalah mimpi buruk untuk perusahaan manapun.

Meskipun ini bukan bentuk influencer marketing, banyak merek diketahui masih melakukan penawaran melalui influencer. Menghindari peristiwa seperti ini wajib dilakukan karena dapat merusak brand dan kepercayaan pelanggan di masa datang. Lebih aman menepati janji yang bisa dipenuhi.

Influencer marketing mungkin merupakan model baru, tetapi hal itu tidak boleh dianggap remeh. Konsep ini harus diuji, diteliti, dan dievaluasi sebelum merek atau perusahaan apa pun terlibat di dalamnya.

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

1 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

3 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

3 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

4 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

6 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

7 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Daud Kim Youtuber Korea Selatan

12 hari lalu

Kontroversi Daud Kim Youtuber Korea Selatan

YouTuber Korea Selatan Daud Kim kembali disoroti warganet. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Pengalaman Mendebarkan Nessie Judge, Mobil Mogok di Tengah Hutan Dini Hari Tadi

14 hari lalu

Pengalaman Mendebarkan Nessie Judge, Mobil Mogok di Tengah Hutan Dini Hari Tadi

Nessie Judge mencuit meminta pertolongan kepada pengguna Twitter lantaran mobilnya mogok dan remnya blong.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

15 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya