Waspadai Aneka Penyakit di Musim Hujan kala Pandemi Covid-19

Reporter

Tempo.co

Selasa, 2 Februari 2021 14:57 WIB

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah musim hujan dan bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Indonesia, ada berbagai potensi penyakit yang mungkin dapat timbul pada masyarakat.

“Potensi terjangkit penyakit di musim hujan dan banjir cukup besar karena saat musim hujan sistem imun cenderung berkurang akibat aktivitas yang terbatas dan cuaca yang membuat kita malas sehingga menghambat untuk berolahraga,” ujar dr. Alex Ranuseto, Sp.PD., Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Betang Pambelum di Palangkaraya.

Alex menambahkan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk akan semakin banyak karena selalu ada genangan air sebagai indukan mereka selama musim hujan dan banjir serta menjadi media penularan yang mudah dan cepat untuk penyakit leptospirosis atau infeksi yang disebabkan oleh hewan. Covid-19 akan memperburuk seseorang yang sedang terjangkit penyakit-penyakit yang dapat disebabkan oleh musim hujan dan banjir.

“Tentu saja bila seseorang telah terjangkit salah satu penyakit musim hujan dan banjir yang kemudian superinfeksi dengan Covid-19 akan menjadi lebih berat prognosis atau perkembangan penyakit yang dideritanya,” ujar Alex lewat rilis yang diterima Tempo.co.

Menurut Alex, penyakit yang berpotensi timbul saat musim hujan dan banjir di antaranya adalah flu, demam berdarah, malaria, diare, hepatitis A, demam tifoid (infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh salmonella typhi), dan leptospirosis.

Advertising
Advertising

Baca juga: Kegiatan Saat Musim Hujan yang Menenangkan dan Menyenangkan

Masyarakat perlu berhati-hati terhadap dampak terburuk penyakit-penyakit yang diderita seseorang selama musim hujan dan banjir tersebut. Alex mengimbau agar masyarakat memahami gejala-gejala sebagai berikut selama musim hujan dan banjir melanda:

Flu: mulai dari keluhan demam, batuk, pilek, radang tenggorok, hingga potensi terjadi pneumonia (radang paru akut) yang bisa menyebabkan kematian.

Demam berdarah: gejala awal mirip dengan influenza yang disebut sebagai flu-like syndrome, yaitu kumpulan gejala penyakit yang mirip dengan influenza yang khas dengan keluhan demam tinggi secara terus menerus baik siang maupun malam disertai dengan munculnya perdarahan di kulit hingga perdarahan yang menyebabkan syok dan kematian.

Malaria: gejala penyakit malaria yang khas (disebut sebagai TRIAS malaria) yang muncul berupa demam tinggi, menggigil, dan diakhiri dengan banyak keringat. Demam pada malaria memiliki berbagai tipe yang khas dan berbeda-beda tergantung dengan penyebab malaria itu sendiri. Dampak terburuk dari malaria adalah anemia gravis (anemia yang cukup berat), kerusakan sel otak (falciparum), dan kematian karena kegagalan multi organ.

Diare: diare pada musim hujan sering disebabkan konsumsi makanan dan minuman yang kurang bersih dan terkontaminasi bakteri, virus, atau jamur. Penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun bila sampai tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan dehidrasi berat, syok, dan kematian.

Hepatitis A: merupakan penyakit akibat peradangan hati akibat virus hepatitis A, di mana penyakit ini akan menyebabkan keluhan flu-like syndrome yang diikuti dengan badan kuning. Penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, bila tidak diobati dengan baik bisa juga menyebabkan gagal hati akut yang berakibat kematian.

Demam tifoid: penyakit ini sering disebut sebagai penyakit tipes yang masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh kuman salmonella typhi. Penyakit ini dapat menyebabkan demam berhari-hari atau lebih dari dua minggu yang khas muncul pada sore hari disertai sakit kepala, keluhan saluran cerna berupa diare, sakit perut, dan perdarahan saluran cerna. Bila tidak segera diobati, demam tifoid bisa menyebabkan bocornya usus, peritonitis (peradangan pada lapisan tipis pada dinding perut), sepsis (infeksi akibat sistem kekebalan tubuh yang tidak terkendali), radang otak, pneumonia, dan kematian.

Leptospirosis: penyakit musim hujan yang dibawa oleh hewan pengerat, anjing, sapi kuda, kelelawar, dan sebagainya. Penyakit ini ditularkan melalui kencing hewan-hewan tersebut yang ada di genangan air dan masuk melalui luka terbuka di kulit sehingga dapat meyebabkan keluhan demam tinggi, khas penyakit otot-otot, terutama betis yang nyeri dan pegal, serta mata merah yang khas. Penyakit ini sering meyebabkan gagal organ bila tidak segera diterapi dan dapat menyebabkan kematian.

Berita terkait

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

13 jam lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

13 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

14 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

17 jam lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

18 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

1 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya