Cegah Virus Corona, Ini Rekomendasi Permukaan dan Bahan Disinfektan

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 21 Februari 2021 19:51 WIB

Petugas PMI Kota Depok menyemprotkan cairan disinfektan ke rumah warga di kawasan Kampung Lio, Depok, Jawa Barat, Selasa, 5 januari 2021. Penyemprotan cairan disinfektan tersebut dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 di wilayah pemukiman warga. Penyemprotan itu diutamakan terlebih dahulu ke rumah warga yang berstatus kasus suspek, kasus probable, dan kasus konfirmasi. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Virus membutuhkan sel hidup untuk berkembang biak. Jadi, di luar sel hidup, virus tidak akan bertahan lama, termasuk virus corona.

Spesialis penyakit dalam RA Adaninggar dari National Board Certified Internist mengatakan droplet yang ukuran cukup besar dan berat, yang dikeluarkan misalnya saat batuk, akan cepat jatuh ke bawah karena gravitasi, menempel di permukaan-permukaan benda, berpotensi menularkan dari tangan yang menyentuh dan disebut penularan fomite.

Dari penelitian ditemukan materi genetik virus pada benda-benda rumah sakit dan tempat karantina sebanyak 39-52 persen, virusnya terbukti tidak tumbuh saat dikultur. Artinya, risiko penularan rendah.

Studi lebih besar di komunitas ditemukan materi genetik virus pada 8,3 persen sampel benda di 12 lokasi yang tersebar. Estimasi risiko penularan melalui permukaan benda hanya sebesar 0,05 persen (5 dari 10.000 sentuhan) sehingga risiko penularan rendah.

Baca juga: Siapa Bilang Virus Corona Menular lewat Makanan? Simak Penjelasan Pakar

Advertising
Advertising

Apakah perlu mendisinfeksi rutin tempat tertentu? Meskipun risiko penularan rendah, kebersihan atau disinfeksi tetap penting untuk dilakukan. Namun, prioritaskan membersihkan permukaan-permukaan yang sering disentuh orang dengan disinfektan seperti berikut:

-Pegangan pintu, jendela, atau dapur.
-Permukaan benda di kamar mandi (keran, penyiram jamban).
-Pegangan tangga, tombol lift, saklar lampu.
-Alat elektronik layar sentuh.
-Papan ketik komputer.
-Permukaan benda yang dipakai bersama dengan orang lain.

Selain di rumah sakit, disinfeksi rutin juga perlu dilakukan di rumah, kantor, sekolah, pusat kebugaran, toko, transportasi umum, restoran, dan tempat-tempat tujuan umum dan tempat-tempat dalam ruangan.

Bagaimana cara mendisinfeksi yang benar
Untuk tempat-tempat tertutup tidak direkomendasikan untuk mendisinfeksi permukaan dengan cara semprot. Cara yang benar adalah sebagai berikut:

-Menggunakan kain atau lap.
-Bersihkan dulu permukaan dengan air dan sabun atau deterjen setelah itu baru diberikan disinfektan dengan menggunakan kain atau lap dibasahi disinfektan.
-Bersihkan dulu tempat yang bersih baru ke yang kotor, gunakan sarung tangan.
Penting untuk selalu mempertahankan ventilasi ruangan yang baik dan membuka jendela.

Bahan disinfektan yang direkomendasikan untuk membasmi virus corona.
-Sodium hipoklorit (pemutih atau klorin) 0,1 persen
-Alkohol 70-90 persen

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

25 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

26 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

26 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

30 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

31 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

32 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

34 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

34 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

36 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

37 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya