Pesan Epidemiolog agar Pandemi Covid-19 Lekas Berlalu

Reporter

Antara

Selasa, 23 Februari 2021 10:30 WIB

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

TEMPO.CO, Jakarta - Selain protokol kesehatan 3M, 3T pun penting untuk memutus rantai penularan COVID-19. Epidemiolog lapangan dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dr. Yudhi Wibowo mengatakan penerapan praktik 3T, yakni pemeriksaan (testing), penelusuran (tracing), dan pengobatan (treatment) harus terus diintensifkan guna mendukung percepatan penanganan pandemi COVID-19.

"Peningkatan kapasitas 3T terutama di level mikro harus terus diintensifkan guna menekan risiko penularan dan penyebaran COVID-19," katanya.

Penerapan praktik 3T, juga dapat mendukung suksesnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro yang diterapkan di berbagai daerah.

"Jadi, untuk mendukung keberhasilan pengendalian pandemi COVID-19 maka 3T harus terus ditingkatkan sesuai dengan standar WHO," katanya.

Dia menjelaskan kendati pada saat ini ada pelonggaran mobilitas guna mendukung roda perekonomian, harus tetap diiringi dengan pratik penerapan 3T.

Advertising
Advertising

Baca juga: Jangan Merasa Sakti usai Divaksin Covid-19, Simak Saran Dokter

"Kebijakan PPKM skala mikro ini juga sebaiknya bukan hanya memetakan zonasi saja namun sebagai momentum meningkatkan upaya 3T, karantina, isolasi mandiri, isolasi terpusat, segera merujuk jika gejala sedang-berat atau kritis serta upaya skrining yang harus menjadi perhatian utama," katanya.

Agar kebijakan ini berjalan optimal, sangat dibutuhkan kerja sama semua lintas sektor dan dukungan sumber daya yang harus berkelanjutan.

"Hal lain, jangan sampai melupakan bantuan sosial bagi warga yang tengah sakit, apalagi tidak mampu secara sosial," katanya.

Dia juga mengingatkan hingga saat ini juga masih sangat diperlukan keterlibatan masyarakat dengan penuh kesadaran pandemi COVID-19 adalah nyata dan sangat berbahaya, terutama bagi yang masuk kelompok risiko tinggi. "Meskipun ada beberapa kasus kematian, ternyata masih relatif muda dan tanpa komorbid," katanya.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

17 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

18 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya