Jaga Keuangan Keluarga kala Pendapatan Berkurang dengan Cara Berikut
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Selasa, 23 Februari 2021 21:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga modern biasanya mengelola rumah tangga dengan sistem pendapatan ganda suami dan istri untuk meringankan beban keuangan. Mengetahui berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk kebutuhan sehari-hari, macam makanan, rumah, kebutuhan seperti gas, listrik, telepon, dan air, transportasi, dan layanan medis, dapat membantu memastikan Anda memiliki cukup uang untuk pengeluaran dan keadaan darurat yang tidak terduga.
Namun, apa jadinya jika keluarga yang sebelumnya menerapkan sistem pendapatan ganda terpaksa beralih ke tunggal? Ada sejumlah alasan mengapa ini terjadi. Sebut saja karena salah satu dari pasangan telah dirumahkan oleh perusahaan, istri memutuskan untuk fokus mengurus rumah tangga, dan lain sebagainya. Dilansir dari Lifepal, berikut tips menjaga kesehatan keuangan keluarga ketika sumber pendapatan berkurang.
Tambah dana darurat
Keluarga dengan pendapatan tunggal tentu memiliki risiko finansial yang lebih besar dibanding yang ganda. Hal itu disebabkan hanya satu orang pencari nafkah. Ketika dia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), penghasilan rutin yang diterima keluarga akan hilang. Tidak ada salahnya untuk menambah ketersediaan dana darurat dari yang awalnya enam kali pengeluaran bulanan menjadi sembilan kali.
Tak hanya itu, penambahan dana daurat juga harus dilakukan dengan pertimbangan risiko profesi si pencari nafkah. Semakin tinggi risiko pekerjaan atau semakin tidak stabil pendapatan si pencari nafkah, semakin besar pula dana darurat yang harus disiapkan.
Gunakan asuransi jiwa sesuai kebutuhan
Asuransi jiwa tentu wajib dimiliki oleh pencari nafkah. Ketika pencari nafkah tidak lagi mampu bekerja karena sakit, kehilangan fungsi organ tubuh, atau meninggal dunia, maka uang pertanggungan (UP) dari asuransi jiwa akan cair dan bisa digunakan oleh ahli waris untuk hidup.
Untuk memilih asuransi jiwa yang tepat, ketahuilah terlebih dulu kebutuhan UP. Lakukan perhitungan dengan metode pendekatan pengeluaran. Adapun, perhitungan tersebut bisa didapatkan di kalkulator uang pertanggungan asuransi jiwa. Anda cukup memasukkan sejumlah nilai pada kalkulator tersebut, yakni:
- Masukkan besaran penghasilan atau pengeluaran bulanan saat ini pada kolom pertama.
- Masukkan jumlah tahun Anda berharap uang pertanggungan tersebut dapat mengkover tanggungan atau keluarga, misal 10 atau 20 tahun atau lebih.
- Terakhir, masukkan rata-rata inflasi tahunan dalam bentuk persen. Dalam sekejap akan muncul angka yang merupakan hasil perhitungan uang pertanggungan (UP). Ini tentu akan amat membantu pembacaan dalam mensimulasikan uang pertanggungan asuransi jiwa.
Baca juga: Kiat agar Hidup Tak Terbelit Utang
Tinjau ulang kebutuhan asuransi kesehatan untuk keluarga
Tidak semua pencari nafkah bekerja di perusahaan yang bersedia memberikan fasilitas berupa asuransi kesehatan untuk anggota keluarga. Bila memang dihadapkan pada kondisi ini, pertimbangkan untuk membeli asuransi kesehatan untuk pasangan atau asuransi kesehatan keluarga.
Asuransi kesehatan keluarga adalah jenis asuransi yang menanggung lebih dari satu anggota keluarga, mulai dari pasangan, anak-anak, hingga tanggungan lain. Umumnya, asuransi kesehatan keluarga melindungi hingga lima orang anggota keluarga dengan pembayaran hanya satu premi. Meski premi yang dibayarkan akan terlihat besar, besaran premi tersebut tetap tidak semahal jika mendaftarkan anggota keluarga satu per satu dalam asuransi kesehatan individu.
Atur ulang tujuan investasi dengan menggunakan skala prioritas
Catat ulang tujuan-tujuan investasi, baik dalam jangka waktu pendek hingga yang panjang. Investasi untuk ketersediaan dana pendidikan anak, uang muka hunian, maupun dana pensiun, tentu bisa menjadi prioritas utama. Sementara itu, segala bentuk keinginan seperti belanja gawai, barang bermerek, liburan ke luar kota, pembelian kendaraan bermotor, dan lainnya bisa ditunda terlebih dulu, setelah kebutuhan-kebutuhan yang bersifat prioritas terpenuhi.
Hindari berinvestasi tanpa tujuan finansial yang jelas. Jangan berinvestasi hanya karena iming-iming imbal hasil tinggi. Berinvestasilah di instrumen yang dipahami dan gunakanlah uang dingin, bukan uang yang sudah dialokasikan untuk kebutuhan-kebutuhan.
Berkomitmenlah untuk menjaga kesehatan arus kas
Peralihan pendapatan ganda ke tunggal sama halnya dengan berkurangnya pendapatan per bulan. Hal ini tentu mewajibkan Anda untuk menyesuaikan ulang pengeluaran rutin. Bila harus memotong pengeluaran, potonglah yang bersifat keinginan, bukan kebutuhan atau yang bersifat wajib.
Lunasi utang-utang konsumtif jangka pendek yang berbunga besar agar beban keuangan menjadi lebih ringan. Usahakan agar Anda tetap memiliki nilai arus kas bersih (selisih pemasukan dan pengeluaran) minimal setara dengan 10 persen pemasukan.
Itulah hal-hal yang patut diketahui jika harus mengalami transisi pendapatan ganda menjadi tunggal dalam keluarga. Lakukan pula cek kesehatan keuangan secara rutin setiap semester untuk mengetahui kondisi kesehatan keluarga.