Banyak Hoaks Seputar Vaksinasi Covid-19, Tangkal dengan Cara Berikut

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 24 Februari 2021 10:07 WIB

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pertama Covid-19 di Indonesia ditemukan pada 2 Maret 2020. Hingga kini, kasus masih terus bertambah dan pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk memperlambat laju penyebaran virus corona dengan menerapkan Gerakan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak), juga vaksinasi secara bertahap.

Namun, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 belum disambut positif sepenuhnya oleh masyarakat karena masih banyak keraguan. Vaccine hesitancy adalah keengganan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap vaksin dan imunisasi, menjadi penghambat terbesar upaya melindungi masyarakat dari berbagai penyakit berbahaya yang bisa dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Vaccine hesitancy muncul dari banyaknya misinformasi dan hoaks yang beredar dan meresahkan masyarakat. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), bersama Komisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) memberikan cara untuk menangkal hoaks mengenai vaksinasi Covid-19, yang disampaikan dalam webinar “Vaksinasi Covid-19 untuk Keluarga, Antara Kebutuhan dan Harapan”.

Dilla Amran, Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden, mengatakan untuk menangani kasus Covid-19 dibutuhkan kerjasama dari semua pihak, tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah saja, termasuk dalam mengejar cakupan vaksinasi hingga 70 persen populasi agar tercapai kekebalan kelompok.

“Kami menebar semangat gotong royong bersama media, pakar, dunia usaha, dan terutama komunitas untuk terus dan berperan menyebarkan info yang baik dan benar kepada masyarakat, agar vaccine hesitancy bisa ditekan dan masyarakat bersemangat untuk divaksin,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca juga: 9 Kelompok yang Tidak Dianjurkan Mendapat Vaksinasi Covid-19

Sementara itu, Aribowo Sasmito, Co-Founder and Fact-Check Specialist MAFINDO/Siberkreasi mengungkapkan saat ini sudah mulai terjadi infodemik, yakni informasi berlimpah terkait vaksin Covid-19, termasuk upaya disengaja untuk memajukan agenda setting suatu kelompok.

Infodemik ini tidak kalah berbahaya dibandingkan dengan pandemik itu sendiri karena banyak terdapat informasi-informasi tidak tepat yang dapat menggiring opini publik terhadap vaksinasi dan semakin parah dapat menggagalkan program vaksinasi yang menjadi solusi penanganan pandemi saat ini. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menangkal hoaks vaksinasi Covid-19, sebagai berikut:

Jaga emosi
Emosi sangat mempengaruhi dalam menerima informasi. Setinggi apapun jabatan dan intelektual seseorang, jika menerima informasi dengan emosi maka intelektualitas mereka hilang. Jadi, sangat mudah terpengaruh dengan berita yang tidak benar.

Pahami 5W1H
Tidak hanya wartawan atau media yang harus memahami dengan benar apa itu 5W1H (What, Where, When, Why, Who dan How - Apa, di mana, Kapan, Kenapa, Siapa, dan Bagaimana), tetapi sebagai masyarakat, sudah saatnya untuk memahami konsep 5W1H ini guna memperoleh informasi yang berimbah dan akurat dan tidak mudah termakan oleh hoaks.

Perbaiki literasi
Jangan malas membaca setiap informasi yang diterima. Teliti sumber informasinya dan jangan hanya sekedar menyebarkan informasi tanpa menyaring dulu pesan yang ada di dalamnya.

Cek fakta
Jika mendapatkan foto, video, atau tautan berita, jangan malas untuk mengecek keasliannya serta sumber berita tersebut. Anda bisa bisa menggunakan Google atau pencarian gambar dan video untuk memastikan video dan foto itu merupakan kejadian yang sebenarnya. Untuk tautan berita, lihatlah dengan teliti apakah berita tersebut berasal dari media yang benar, bukan abal-abal.

Hati-hati dengan kalimat pembuka yang provokatif
Kalimat pembuka provokatif menjadi salah satu penyebab penyebaran informasi hoaks semakin luas di masyarakat. Kata-kata yang marak digunakan adalah “viralkan”, “sebarkan”, “bagikan”, bahkan ada yang menggunakan kata ancaman.

“Saat ini situs resmi Covid 19 dari pemerintah telah memiliki fitur pencarian, di mana masyarakat bisa mendapatkan informasi akurat mengenai vaksinasi dan juga perkembangan kasus covid-19 di situs tersebut. Selain itu, saat ini sudah ada fitur mesin pencari antihoaks untuk mencari hoaks yang sudah dibantah. Masyarakat juga bisa bertanya di chatbot antihoaks MAFINDO dengan menggunakan kata kunci dan kirim ke nomor 085921600500,” tutur Aribowo.

Masyarakat Indonesia juga bisa mengakses s.id/infovaksin untuk mendapatkan informasi berimbang seputar vaksin Covid-19, mengecek kebenaran informasi yang beredar serta peraturan terbaru mengenai vaksin dan Covid-19.

Berita terkait

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

4 jam lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

3 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

4 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya