Dampak Buruk Bekerja Lebih dari 25 Jam Seminggu

Reporter

Bisnis.com

Senin, 8 Maret 2021 15:50 WIB

Ilustrasi bekerja saat pandemi. Foto: Freepik

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mungkin termasuk yang menghabiskan lebih dari 40 jam sepekan untuk bekerja. Menurut sains, gaya hidup ini bisa merusak proses kognitif otak jika bekerja lebih dari tiga hari.

Sebagian wirausahawan cenderung menghabiskan banyak waktu di tempat kerja. Sayangnya, ini mungkin bukan gaya hidup yang memberikan pengaruh baik bagi kesehatan atau bahkan untuk perkembangan kognitif.

Dilansir dari Entrepreneur, penelitian yang diterbitkan oleh Melbourne Institute Worker Paper mengungkapkan menghabiskan hanya 25 jam di tempat kerja dalam sepekan atau sekitar tiga hari adalah pilihan paling ideal, terutama buat yang berusia di atas 40 tahun.

Menurut peneliti Australia, yang menganalisis 3.000 pria dan 3.000 wanita, bekerja lebih dari 55 jam sepekan menyebabkan kelelahan, stres, mempengaruhi proses saraf dan fungsi kognitif atrofi. Artinya, mengurangi waktu kerja menjadi 25 jam dalam sepekan akan meningkatkan daya ingat, penalaran abstrak, dan peningkatan pada pengetahuan khusus.

Baca juga: Tetap Fokus Bekerja dari Rumah dengan Kiat Berikut

Advertising
Advertising

"Pekerjaan bisa menjadi pedang bermata dua dalam arti dapat merangsang aktivitas otak. Tetapi pada saat yang sama, terlalu banyak dapat menyebabkan stres dan kelelahan, yang sangat merusak fungsi kognitif," jelas penelitian tersebut.

Menurut spesialis, bekerja secara seimbang, khususnya untuk yang berusia di atas 40 tahun, membantu meningkatkan kesehatan dan memotivasi bagian otak yang mulai melambat. Namun, tak perlu khawatir meskipun jika keadaan memaksa untuk bekerja 40 jam dalam sepekan.

Studi yang sama mengungkapkan bekerja dapat merangsang otak dan lebih baik daripada tidak bekerja sama sekali. Akan tetapi, perlu diingat semuanya harus dilakukan dengan secukupnya karena jika memaksa tubuh untuk bekerja hingga lebih dari 55 jam selama sepekan, risikonya dapat merusak dan berlaku untuk jangka panjang. Semua ini tentang keseimbangan gaya hidup.

Berita terkait

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

1 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

3 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

3 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

4 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

4 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya