Korban Ghosting Mengalami Penolakan yang Kejam, Ini Cara Menghadapinya

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 9 Maret 2021 14:51 WIB

Ilustrasi wanita patah hati atau putus cinta. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Korban ghosting tiba-tiba kehilangan 'radar' ke pacar, tak bisa menghubunginya, tak bisa mengirimkan pesan kepadanya, tak bisa berkomunikasi dengannya. Singkatnya, kekasih menghilang. Hingga pada akhirnya kamu sadar kalau kamu sendiri. Ya, dia sudah meninggalkanmu demi sesuatu atau orang lain.

Sendiri dalam ketidaktahuan, itulah yang dialami oleh korban ghosting. Associate Professor Psikologi dan Ketua Departemen Psikologi di Albright College Pennsylvania, Amerika Serikat, Gwendolyn Seidman mengatakan ghosting itu tindakan penolakan yang kejam. "Disebut kejam karena korban tak punya alasan, tiada pedoman, dan berkecamuk dengan emosi sendiri," kata Seidman seperti dikutip dari Psycom.

Pada akhirnya perilaku ghosting akan membuat korbannya merasa terabaikan dan tak punya harga diri. Orang yang meninggalkannya begitu saja membuat dia dihantui rasa penasaran, terutama pertanyaan 'apa salahku?'. Sementara di dunia yang serba terbuka saat ini, bisa jadi korban ghosting mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh pacar yang telah meninggalkannya begitu saja. Namun lagi-lagi, dia tak mampu menjangkaunya lagi.

Bagi para korban ghosting, Seidman menyarankan agar jangan lagi mengingat ghoster. "Jangan biarkan mereka hadir kembali dan menimbulkan emosi yang menyakitkan," katanya. Seidman saklek menyarankan korban ghosting melupakan ghoster karena orang itu tak akan berkontribusi apapun pada masa depan korban.

Jadi, setelah korban ghosting 'menyiksa diri' dengan memandang foto-foto lama, pesan romantis yang masih tersimpan, dan segala kenangan indah bersama, segera bertindak tepat dengan melupakannya. Caranya, menurut Seidman, dengan mencari pengalih perhatian baru.

Advertising
Advertising

Satu hal lagi yang penting bagi korban ghosting adalah berhenti mencari tahu kenapa hubunganmu berakhir. "Hubunganmu berakhir bukan karena kamu atau kesalahan yang kamu lakukan," kata Seidman. Musababnya, ghosting lebih bersifat strategi atau teknik, bukan pada perpisahan itu sendiri.

Artinya, Seidman melanjutkan, seseorang menerapkan ghosting sebagai strategi untuk menutupi kekurangan atau kesalahannya, ketimbang menunjukkan apa masalahnya. Jadi, bagi para korban ghosting, jangan berlama-lama bersedih dan bertanya-tanya tentang apa yang terjadi.

Pertahankan harga dirimu dan fokus pada kesehatan, kebahagiaan, serta masa depanmu sendiri. "Biarkan ghoster menghadapi akibat dari ketidakdewasaan mereka dan kurangnya keberanian dalam memutuskan hubungan," kata Saidman.

Baca juga:
Lagu Baru Armada Berjudul Aku Di Matamu Angkat Tema Soal Ghosting

Berita terkait

Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

46 hari lalu

Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).

Baca Selengkapnya

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

50 hari lalu

Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Polisi menyebut ibu bunuh anak di perumahan Bekasi mengalami halusinasi.

Baca Selengkapnya

Billie Eilish Putus dengan Pacarnya setelah Mimpi tentang Christian Bale

55 hari lalu

Billie Eilish Putus dengan Pacarnya setelah Mimpi tentang Christian Bale

Billie Eilish menceritakan bagaimana dia bisa putus dengan pacarnya setelah memimpikan bintang Batman, Christian Bale.

Baca Selengkapnya

Lee Seo Jin Bantah Tuduhan Ghosting Pacar, Agensi Bakal Tempuh Jalur Hukum

58 hari lalu

Lee Seo Jin Bantah Tuduhan Ghosting Pacar, Agensi Bakal Tempuh Jalur Hukum

Melalui agensinya, Lee Seo Jin membantah sebagai aktor L yang melakukan ghosting terhadap pacarnya dan siap mengambil tindakan hukum.

Baca Selengkapnya

Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

20 Februari 2024

Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

Polres Tangerang Selatan berencana melakukan pemeriksaan psikologi terhadap korban perundungan siswa Binus School Serpong.

Baca Selengkapnya

Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

19 Februari 2024

Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

Tamara Tyasmara akan didampingi oleh kuasa hukumnya, Sandy Arifin, pada pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya hari ini.

Baca Selengkapnya

Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

16 Februari 2024

Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

Tamara Tyasmara mengatakan bakal kooperatif jika ada panggilan lagi oleh kepolisian secara resmi.

Baca Selengkapnya

Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

16 Februari 2024

Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

Tamara Tyasmara mengaku berpacaran dengan Yudha Arfandi sejak 2022.

Baca Selengkapnya

Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

14 Februari 2024

Catat Daftar Rumah Sakit untuk Caleg Stres Gagal di Pileg 2024, RSKD Duren Sawit Sediakan Layanan Psikologi

Rumah sakit mana saja yang menyediakan jasa layanan khusus untuk para caleg stres akibat gagal dalam Pileg 2024?

Baca Selengkapnya

Polisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini

13 Februari 2024

Polisi Bakal Periksa Psikologi Angger Dimas di Kasus Kematian Dante Hari Ini

Penyidik Polda Metro Jaya bersama ahli psikologi forensik akan memeriksa psikologi ayah Dante, Angger Dimas hari ini.

Baca Selengkapnya