TEMPO.CO, Jakarta - Ghosting menjadi istilah yang populer akhir-akhir ini. Ghosting merupakan kondisi saat pasangan atau pacarmu tiba-tiba menghilang. Dia tak lagi menelepon, tidak ada pesan, tidak pernah lagi menghubungimu, dan kamu pun tak mampu menjangkaunya. Dia tidak meresponsmu sama sekali.
Lantas bagaimana dengan hubungan kalian? Tidak ada kata putus, tidak pula tersambung. Mengambang begitu saja tanpa kejelasan. Tanpa status. Mengutip laman Psycom, orang yang melakukan ghosting ingin mengakhiri hubungan tanpa repot-repot menjelaskan atau memberitahu kekasihnya.
Belum banyak riset yang mengungkap pemicu seseorang melakukan ghosting. Namun demikian, para psikolog telah mengidentifikasi melalui beberapa teori perilaku berkaitan dengan ghosting. "Ghosting berkaitan dengan perilaku seseorang," kata Gwendolyn Seidman, Associate Professor Psikologi dan Ketua Departemen Psikologi di Albright College, Pennsylvania, Amerika Serikat.
Mereka yang cenderung menghindar atau peragu, menghindari keterikatan dengan orang lain, akan lebih mantap melakukan ghosting ketimbang orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Ghosting juga umumnya dilakukan oleh orang yang sulit dekat dengan orang lain karena persoalan kepercayaan.
Pelaku ghosting atau ghoster ini juga bisa jadi seorang yang tertutup, sehingga menutup ruang diskusi. Mereka seolah tidak menunjukkan empati terhadap yang lain, dan mungkin tidak merasa bersalah atas perilaku ghosting yang dia lakukan. Ghosting umumnya terjadi pada hubungan kencan informal, pertemanan, dan hubungan kerja.
Bagi pelaku ghosting, ini adalah cara terbaik mengakhiri hubungan yang cepat, mudah, dan tanpa drama. Tapi korban ghosting akan dihantui banyak pertanyaan. Setelah berusaha menjangkau kekasih, pada akhirnya dia menyadari telah menjadi korban ghosting.
Dan berbagai pertanyaan menghantui pikirannya. "Kenapa semua ini bisa terjadi?", "Apa salahku?", "Kenapa kamu tega melakukan ghosting kepadaku?", "Bagaimana hubungan kita ke depan?", "Apakah kamu akan kembali?", dan banyak lagi tanda tanya yang berkecamuk.
Baca juga:
Selebritas Sujiwo Tejo, Jiemi Ardian, hingga Raden Rauf Ikut Bahas Ghosting