Tak Rasakan Efek Samping Vaksinasi Covid-19, Bukan Tanda Vaksin Tak Bekerja

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 14 Maret 2021 16:42 WIB

Warga menerima suntikan vaksin COVID-19 secara 'drive thru' di ICE BSD, Tangerang, Banten, Sabtu, 13 Maret 2021. Pusat vaksinasi ini memiliki target lima ribu orang penerima vaksin yang dilaksanakan hingga Ahad, 14 Maret 2021. ANTARA/Fauzan

TEMPO.CO, Jakarta - Efek samping vaksinasi Covid-19 yang paling sering diutarakan adalah demam, menggigil, rasa lelah, mual, dan nyeri di tempat suntikan. Beberapa juga mencatat beberapa efek samping lain seperti pembengkakan, ruam, atau Bell's Palsy.

Efek samping adalah sesuatu yang sekarang diharapkan oleh para dokter bagi penerima vaksin Covid-19 dan agar mempersiapkan diri. Apa yang terjadi jika tidak ada efek samping setelah vaksinasi, apakah vaksin efektif?

Meskipun kadang-kadang lebih sulit ditangani, efek samping yang ditimbulkan pascavaksinasi dianggap normal dan sebenarnya merupakan sinyal yang baik. Sederhananya, efek samping dianggap sebagai indikator vaksin itu bekerja.

Vaksin mendorong sistem kekebalan untuk memberikan respons yang besar dengan mengajarkannya untuk melawan penyakit di masa depan. Ini dilakukan dengan menipu tubuh agar mengira mungkin ada patogen di dalam dan meniru beberapa gejala infeksi.

Mengalami efek samping bukanlah hal yang wajib, juga tidak akan mempengaruhi setiap penerima vaksin saat ini. Menurut penelitian, hampir 73 persen orang yang terdaftar dalam berbagai uji klinis vaksin COVID-19 tidak mengalami efek samping tetapi masih memiliki antibodi yang baik sebagai respons terhadap vaksin.

Advertising
Advertising

Faktanya, data dari uji coba terkemuka juga telah menetapkan gejala pascavaksinasi dapat sangat bervariasi untuk sang penerima. Jadi, perasaan bukanlah tes yang sebenarnya untuk mengecek vaksinasi.

Baca juga: Benarkah Respons Perempuan terhadap Vaksin Covid-19 Lebih Baik?

Oleh karena itu, tidak perlu mengalami gejala apa pun dan tidak berarti vaksin tersebut tidak bekerja. Sistem kekebalan berfungsi untuk melindungi dari patogen, tetapi dapat dibangun secara berbeda, dan dengan demikian mampu menampilkan respons yang berbeda. Apakah Anda mengalami efek samping yang tidak menyenangkan atau tidak juga tergantung pada hal yang sama.

Seperti yang dikatakan para ahli, ada banyak variasi dalam susunan sistem kekebalan tubuh, perubahan genetik, dan cara kita merespons berbagai vaksin, obat, atau infeksi. Jadi, bisa saja toleransi terhadap suatu gejala tertentu berbeda dengan orang lain. Mungkin tidak terasa apa-apa untuk Anda tetapi mungkin pada orang lain berbeda. Misalnya, penelitian CDC baru-baru ini juga mengamati jenis kelamin juga merupakan faktor penentu utama dalam menetapkan risiko efek samping.

Wanita, misalnya, dapat lebih berisiko mengalami efek samping atau reaksi yang parah. Saat ini, dari pengamatan terhadap vaksin COVID-19, efek sampingnya cenderung lebih kuat dan tidak menyenangkan setelah pemberian dosis kedua. Orang yang mengalami sedikit atau tidak ada efek samping dengan dosis pertama juga mengalami reaksi yang lebih keras untuk dosis kedua.

Oleh karena itu, jika tidak merasakan efek yang ditimbulkan pada suntikan pertama, ada sedikit kemungkinan Anda dapat mengharapkan efek tersebut muncul setelahnya atau mungkin tidak mengalaminya sama sekali. Bagaimana memastikan vaksin bekerja? Tidak ada cara yang tepat untuk memeriksa apakah vaksin bekerja selain mengukur antibodi. Namun, jika Anda berhati-hati dalam mengikuti semua vaksinasi yang boleh dan tidak boleh dilakukan, kemungkinan gagal sangat kecil.

Jika mendapatkan dosis seperti yang dijadwalkan, dapat vaksin dari perusahaan yang sama, tidak ada alasan untuk khawatir. Hanya, langkah-langkah pencegahan dasar yang akan sangat membantu dalam melindungi diri dari risiko virus corona baru. Satu-satunya hal yang penting adalah mengambil semua dosis seperti yang disyaratkan. Oleh karena itu, lakukan vaksinasi Covid-19 ketika giliran tiba dan ingat semua tindakan pencegahan.

Berita terkait

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

2 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

15 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

22 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

25 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

33 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

38 hari lalu

Obat-obatan yang Tak Dianjurkan Diminum sebelum Mengemudi

Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi aktivitas mengemudi segera setelah diminum. Berikut obat-obatan yang sebaiknya dihindari.

Baca Selengkapnya

Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

40 hari lalu

Mengapa Tidak Dianjurkan Minum Teh Sebelum Tidur?

Kandungan kafein berlebihan dalam teh dapat mengganggu siklus tidur dan bangun.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

41 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

46 hari lalu

5 Efek Samping Berbahaya Sering Minum Ibuprofen, Masalah Kesuburan dan Jantung

Sekali-kali minum pereda nyeri seperti ibuprofen tak ada masalah besar. Namun bila terlalu sering, efek sampingnya menakutkan.

Baca Selengkapnya

Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

50 hari lalu

Maag hingga Sakit Kepala, Inilah 5 Efek Samping Minum Teh Setiap Hari

Konsumsi teh yang berlebihan juga dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Baca Selengkapnya