Masyarakat Kian Malas Sikat Gigi di Masa Pandemi

Reporter

Antara

Jumat, 19 Maret 2021 11:52 WIB

Wanita sikat gigi. Freepik.com/Gpointstudio

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak pandemi COVID-19, orang dua kali lebih sering mencuci tangan sebanyak 64 persen dibandingkan menyikat gigi sebanyak 31 persen. Orang dua kali lebih sering menggunakan hand sanitizer sebanyak 52 persen dibandingkan menggunakan obat kumur sebesar 20 persen.

Ada lima masalah gigi dan mulut yang sering dialami selama pandemi, antara lain mulut kering, bau mulut, gusi dan gigi berdarah saat menyikat gigi atau saat menggunakan benang gigi, kemudian nyeri pada gigi gusi atau mulut, dan adanya lubang pada gigi yang baru terbentuk.

Pakar kesehatan gigi menyebut terjadi penurunan kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari pada masyarakat Indonesia sejak pandemi COVID-19. Kebiasaan menjaga kesehatan tidak tercermin pada kebiasaan sikat gigi.

"Sebagian besar orang mengaku telah mengabaikan kebiasaan menyikat gigi," kata Head of Sustainable Living Beauty and Personal Care and Home Care, Unilever Indonesia Foundation, Drg. Ratu Mirah Afifah.

Survei terhadap 1.000 responden berusia 18 tahun ke atas melaporkan 9 persen orang tua tidak menyikat gigi dua kali sehari, kemudian 11 persen anak-anak juga mengikuti kebiasaan orang tua. Kemudian, tujuh dari 10 orang memperlihatkan perilaku yang cenderung fokus pada kesehatan dan kesejahteraan menyeluruh selama pandemi.

Advertising
Advertising

Baca juga: Cegah Covid-19 di Keluarga dengan Disinfeksi Sikat Gigi, Cek Caranya

"Terjadi peningkatan dari kebiasaan-kebiasaan seperti makan makanan yang sehat, berolahraga, mengurangi merokok, dan mengurangi minum minuman beralkohol," kata Mirah.

Kebiasaan buruk juga meningkat selama di rumah, yakni dua dari lima orang dewasa mengaku tidak menyikat gigi seharian dan ada tujuh dari 10 orang malas pergi ke dokter gigi.

"Kebiasaan tersebut mudah ditiru oleh anak-anak. Apabila orang tua tidak menyikat gigi dua kali sehari, anak-anak tujuh kali lebih memungkinkan untuk tidak menyikat gigi," kata lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran itu.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 memperlihatkan proporsi dari populasi anak yang memiliki gigi berlubang pada usia dini masih sangat tinggi, berkisar 93 persen. Artinya, hanya 7 persen anak Indonesia yang bebas dari karies gigi. Federation Dental International (FDI) dan WHO menargetkan program bebas karies gigi di setiap negara pada anak dengan rentang usia 5-6 tahun setidaknya harus mencapai 50 persen.

Banyak kebijakan pemerintah yang dilakukan untuk mencapai target tersebut di antaranya program Nusantara Sehat, yaitu melalui penempatan tenaga kesehatan berbasis kepada tim yang disebar ke seluruh Indonesia, termasuk tenaga kesehatan gigi maupun kesehatan lain.

Berita terkait

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

3 hari lalu

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

5 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Tips agar Gigi Putih bak Mutiara dari Pakar Kesehatan Mulut

5 hari lalu

Tips agar Gigi Putih bak Mutiara dari Pakar Kesehatan Mulut

Menjaga gigi putih dan bersinar adalah tantangan karena berbagai faktor bisa membuat warnanya berubah. Berikut tujuh tips dari dokter gigi.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

6 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

7 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

7 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

7 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

11 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya