TEMPO.CO, Jakarta - Lingkungan pertemanan yang baik adalah salah satu cara menjaga diri dari masalah kesehatan mental, misalnya depresi. Begitu kata psikolog Muthmainah Mufidah dari Universitas Indonesia

"Jika lingkungan cenderung menyoroti kekurangan, terutama fisik, yang memang sesuatu yang sulit untuk diubah atau sebetulnya tidak perlu diubah, ini menjadikan individu lebih rentan masalah psikologis," kata Mufidah.

Lingkungan pekerjaan atau pertemanan yang betul-betul menyoroti soal wajah dan bentuk tubuh yang dituntut sesuai standar yang beredar di masyarakat berpotensi menimbulkan rasa tertekan pada individu. Setiap masalah psikologis bisa disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, pengaruh lingkungan adalah faktor eksternal yang bisa jadi pemicu serta penguat masalah. Bila memang berada di lingkungan seperti itu atau dikelilingi orang yang suka merundung soal fisik, bertahanlah dengan menguatkan diri sendiri.

Baca juga: Mengenali Pertemanan yang Positif, Bukan Dinilai dari Frekuensi Pertemuan

"Penting untuk meyakini bahwa self worth kita tidak bergantung pada siapa pun selain diri kita," ujar salah satu pendiri Arsanara Development Partner itu.

Kemudian, saringlah omongan orang lain, latih diri untuk tidak menelan bulat-bulat celetukan orang lain. Ucapan yang berpotensi membuat sakit hati biasanya keluar tanpa disaring dari mulut perundung. Bisa jadi orang lain berkomentar tanpa mengetahui betul-betul kondisi Anda sebenarnya. Jangan terlalu ambil pusing karena orang yang paling mengenal diri adalah Anda sendiri.

Selanjutnya, penting juga untuk membuat batasan dan jarak dari orang-orang yang justru membuat tertekan agar Anda tidak mudah terpengaruh. Kelilingi diri dengan teman dan pertemanan atau kerabat yang mendukung dan selalu mencintai apa adanya.