Deteksi Dini Kemungkinan Kehamilan Bayi Kembar Siam
Reporter
Tempo.co
Editor
S. Dian Andryanto
Sabtu, 10 April 2021 09:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Bayi kembar siam merupakan istilah yang digunakan untuk bayi kembar yang terlahir lahir dengan kulit dan organ dalam yang tergabung. Kondisi langka ini diakibatkan karena karena sel telur yang dibuahi tidak membelah sepenuhnya. Ini bisa terjadi ketika membagi 12 hari atau lebih setelah pembuahan. Namun ada pendapat lain, berdasarkan Helathline sel telur dapat terbelah sepenuhnya tetapi kemudian menyatu kembali.
Bayi kembar siam memang menghasilkan dua janin, namun keduanya akan tetap memiliki fisik yang tergabung. Lokasi peleburan bervariasi, tetapi yang paling umum terjadi di dada atau perut, hal ini membuat bayi kembar siam harus berbagi organ dalam tubuhnya.
Kemungkinan kelaiharan bayi kembar siam yaitu terjadi dalam satu kali setiap setiap 200.000 kelahiran. Kelahiran bayi kembar siam 70 persen berjenis kelamin perempuan.
Kematian pada kelahiran bayi kembar siam cukup tinggi, yaitu sekitar 40-60 persen kembar siam mati ketika lahir dan sekitar 35 persen dapat hidup selama 1 hari. Untuk harapan dapat bertahan hidup dan tumbuh hingga dewasa yaitu 5-25 persen.
Biasanya dokter mengupayakan prosedur operasi pada bayi kembar siam, sebagian dari bayi kembar siam dapat dipisahkan, namun tingkat kesuksesan operasi tergantung organ bagian mana yang terhubung.
kehamilan kembar siam sama seperti kehamilan kembar pada umumnya, Rahim membesar lebih cepat dibanding kehamilan satu janin. Untuk gejala kebar siam sendiri, tidak memiliki gejala spesifik pada kondisi kehamilan. Untuk dapat mendiagnosis kehamilan kembar siam dapat dilihat ketika kontrol rutin melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG).
Pemeriksaan melalui USG dapat dilakukan, sejak trimester pertama kehamilan dan untuk lebih detail dapat dilakukan pada trimester kedua. Pemeriksaan melalui USG dapat membantu melihat perkembangan kedua bayi kembar, apakah ada bagian tubuh yang terhubung dan bagimana fungsi masing masing organ.
Jika pada pemeriksaan melalui USG terindikasi kembar siam, dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan menggunakan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI). Pemindaian tersebut dilakukan agar dokter mengetahui lebih detail bagian tubuh bayi yang terhubung dan organ apa saja yang dimiliki keduanya.
Baca: Jarang Diketahui Masyarakat Ini 8 Tipe Bayi Kembar Siam
Melihat tingkat harapan hidup pada bayi kembar siam tergolong rendah, mungkin keberhasilan operasi pemisahan bayi kembar siam pada Rabu, 7 April 2021 lalu di Rumah Sakit Umum Pusat (RSHS) Bandung patut mendapatkan apresiasi. Bayi yang bernama Hasna dan Husna ini berusia 8 bulan. Dikatakan oleh dokter Dikki Drajat Kusmayadi, proses operasi pemisahan bayi kembar siam tersebut memakan waktu selama 8 jam.
Kondisi bayi kembar siam tersebut adalah penyatuan di bagian perut dan pembuluh darah yang menyilang di kedua liver bayi. Sebelum operasi dimulai, tim dokter, belum menemukan kendala untuk operasi pemisahan.Sebelum operasi simulasi telah dilakukan melibatkan 40-50 orang dokter. Dokter menyatakan usia bayi tergolong sudah layak untuk menjalankan operasi yaitu sekitar usia 6-8 bulan.
WILDA HASANAH