Kiat Menekan Sampah Plastik di Tengah Meningkatnya Minat Belanja
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Sabtu, 24 April 2021 10:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gaya hidup masyarakat semakin konsumtif dan gila belanja. Dampaknya peningkatan sampah, khususnya sampah plastik kemasan, sehingga mencemari lingkungan. Untuk menjaga lingkungan bisa dengan cara beli yang baik.
Sampah yang sulit terurai akan berdampak besar bagi masa kini dan di masa yang akan datang. Policy and Governance Specialist Yayasan WWF Indonesia, Andik Hardiyanto, mengatakan jumlah masyarakat konsumtif di Indonesia akan meningkat, dari 85 juta pada 2020 menjadi 135 juta orang pada 2030.
"Bertambahnya jumlah konsumtif untuk berbelanja meningkatkan penggunaan kemasan plastik sekali pakai. Banyak dari masyarakat yang membeli barang yang tidak terpakai dan berujung menjadi sampah," katanya.
Untuk menjaga lingkungan bisa dengan cara beli yang baik. Beli yang baik yaitu beli yang diperlukan, lokal, awet, ekolibel, dan mau dibawa ke mana sampah tersebut nantinya. Semua yang dibeli dan konsumsi berpengaruh pada kehidupan dan lingkungan.
Dengan memilih produk-produk yang diproduksi tanpa merusak dan membahayakan lingkungan dapat membantu masa depan bumi sekaligus masa depan diri dan anak cucu kelak.
Ketua Komunitas Earth Hour Bandung, Arsellia Dwi Handayani, menyarankan untuk menjadi konsumen yang bijaksana. Hal itu bisa dimulai dari membeli sesuatu yang diperlukan, bukan karena kemauan.
"Bijak itu bukan berarti harus menghentikan aktivitas belanja. Bijak itu bisa memilih mana yang baik dan tepat untuk dibeli," ujar Arsellia.
Arsellia mengatakan bila setiap produk yang dikonsumsi tidak serta-merta hadir begitu saja. Dengan mengenali dari mana asalnya dan bagaimana produk tersebut dihasilkan, maka bisa mengetahui dampak dari pola konsumsi yang dipilih.
"Untuk menjadi konsumen yang bijak bisa menerapkan prinsip beli yang baik untuk memilih produk, menggunakan produk, hingga membuang produk setelah digunakan," tutur Arsellia membagi kiat mengurangi sampah plastik.
Baca juga: Penggunaan Masker Meroket selama Pandemi, Begitu Juga Sampah Perusak Lingkungan