Mengapa Menguap Bisa Menular? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Reporter

Tempo.co

Minggu, 25 April 2021 14:05 WIB

Seorang anak peserta flashmob menguap sebelum melakukan tari Pendet asal Bali di Museum Nasional, Jakarta, 23 Aril 2016. Pendirian Sekolah tari tradisional Gratis tersebut juga untuk memberikan wadah bagi masyarakat yang ingin belajar seni budaya tradisional. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Bukan hanya sebagai reaksi alami tubuh saat mengantuk, menguap bisa membantu seseorang memastikan kalau ia sedang diperhatikan orang lain di sekitarnya dengan, cukup dengan cara menguap yang akan diikuti orang lain yang memperhatikannya.

Mungkin terdengar aneh, tetapi hal ini memang sudah dibuktikan melalui serangkain penelitian. Salah satunya penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Current Biologi mengatakan bahwa hal ini bisa terjadi sebab berhubungan dengan motorik imitasi dan empati.

Berhubungan dengan motorik imitasi dan empati alasan yang menjawab lebih dekat mengenai mengapa menguap menular karena pengoperasian sistem neuron cermin manusia (MNS) yang dianggap memainkan peran kunci dalam pemahaman tindakan, empati, dan sinkronisasi perilaku sosial kelompok.

Hasil dalam penelitian tersebut menjelaskan praktek yang kesimpulannya semakin tinggi aktivitas pada area otak tersebut, maka semakin tinggi juga kecenderungan seseorang untuk tertular atau meniru perilaku menguap. Maka, ketika dari kejauhan seseorang memperhatikan lebih dalam objek yang dilihatnya, seorang tersebut bisa menirukan apa yang dilakukan oleh objek yang diperhatikannya, misalnya saja menguap.

Walaupun ditemukan dalam penelitian baru bahwa menularnya menguap dari orang memiliki kecenderungan bervariasi antar individu, menyebutkan bahwa hal itu stabil sepanjang waktu seperti sesi pengukuran dan juga tidak berkorelasi dengan skor empati.

Selain itu, terdapat echophenomena, termasuk menguap menular, hal ini dihasilkan secara otomatis oleh mekanisme pelepasan etologis yang bertanggung jawab untuk memicu tindakan motorik stereotip. Itu berkaitan dengan rangsangan motorik kortikal walaupun pada setiap individu berbeda-beda. Echophenomena juga terdapat pada sindrom Tourette, dan juga kondisi lain, termasuk epilepsi dan autisme.

Advertising
Advertising

Terdapat satu perilaku pemberian stimulasi magnetik transkanial (transcranial magnetic stimulation/TMS) eksternal, memungkinkan untuk meningkatkan "rangsangan" di korteks motor sehingga ada kecenderungan orang menularkan menguap. Jadi, ketika aliran listrik diberikan sebagai stimulus terarah maka kecenderungan seseorang untuk menguap juga meningkat.

TIKA AYU

Baca: Menguap yang Menular Bisa Juga Terjadi pada Hewan

Berita terkait

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

4 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

7 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

9 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

10 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

11 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

12 hari lalu

Sering Lupa? Lakukan 5 Tips Berikut untuk Meningkatkan Daya Ingat

Dengan menerapkan tips-tips ini dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat meningkatkan daya ingat Anda dan mengurangi kecenderungan untuk lupa.

Baca Selengkapnya

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

12 hari lalu

Tidak Selalu Buruk, Berikut 5 Manfaat Lupa untuk Kerja Memori Otak

Lupa ternyata memiliki manfaat penting untuk kesehatan otak dan kreativitas Anda.

Baca Selengkapnya

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

14 hari lalu

Stimulasi Kognitif Terbanyak Bantu Lindungi Otak dari Masalah Daya Ingat

Pekerjaan paling umum dengan tuntutan kognitif tertinggi yang bantu lindungi otak dari masadalah daya ingat adalah mengajar.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

18 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

19 hari lalu

4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.

Baca Selengkapnya