Akupunktur, Pengobatan Tradisional yang Terus Dipercaya Manfaatnya

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 28 April 2021 21:10 WIB

Ilustrasi akupuntur. Pixabay/Ryan Home

TEMPO.CO, Jakarta - Akupunktur adalah salah satu bentuk pengobatan alternatif dan komponen kunci dari pengobatan tradisional Tiongkok (TCM), di mana jarum tipis dimasukkan ke dalam tubuh. Akupuntur sudah ada sejak ribuan tahun lalu.

Pengobatan tersebut bekerja dengan merangsang saraf untuk membantu menyembuhkan kondisi tertentu. Hipertensi, nyeri kronis, dan osteoporosis dipercaya dapat disembuhkan lewat akupunktur.

Praktisi pengobatan tradisional Tiongkok percaya bahwa tubuh manusia memiliki lebih dari 2.000 titik akupunktur yang dihubungkan oleh jalur atau meridian. Jalur ini menciptakan aliran energi melalui tubuh yang bertanggung jawab untuk kesehatan secara keseluruhan.

Para praktisi TCM meyakini gangguan aliran energi dapat menyebabkan penyakit. Dengan menerapkan akupunktur ke titik-titik tertentu, diperkirakan dapat meningkatkan aliran Qi sehingga meningkatkan kesehatan.

Penelitian menunjukkan akupunktur efektif untuk berbagai kondisi. Akupunktur adalah pendekatan berbasis pengobatan Tiongkok kuno untuk mengobati berbagai kondisi dengan memicu titik-titik tertentu pada kulit dengan jarum. Ini adalah metode invasif minimal untuk merangsang area permukaan kulit yang kaya saraf untuk mempengaruhi jaringan, kelenjar, organ, dan berbagai fungsi tubuh.

Advertising
Advertising

Kondisi yang dapat diperbaiki dari akupunktur meliputi:
-Alergi
-Kecemasan dan depresi
-Osteoporosis
-Nyeri kronis, seringkali di leher, punggung, lutut, dan kepala
-Hipertensi
-Insomnia
-Kram menstruasi
-Migrain
-Morning sickness
-Terkilir
-Stroke

Titik akupunktur diyakini dapat merangsang sistem saraf pusat, kata situs John Hopkins Medicine. Pada gilirannya, akupuntur akan melepaskan bahan kimia ke dalam otot, sumsum tulang belakang, dan otak. Perubahan biokimia ini dapat merangsang kemampuan penyembuhan alami tubuh dan meningkatkan kesejahteraan fisik dan emosional.

Studi National Institutes of Health (NIH) telah menunjukkan akupunktur adalah pengobatan yang efektif sendiri atau dikombinasikan dengan terapi konvensional. Menurut Mayo Clinic, efek samping yang umum terjadi seperti rasa sakit dan pendarahan ringan atau memar di tempat jarum dimasukkan.

“Jarum sekali pakai sekarang menjadi standar praktik, jadi itu risiko infeksi. Tidak semua orang cocok dengan akupunktur. Anda mungkin berisiko mengalami komplikasi, gangguan perdarahan jika memiliki riwayat penyakit jantung dan sedang hamil, " jelas Mayo Clinic.

Baca juga: Tunjang Penanganan Infertilitas dengan Terapi Akupunktur

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

23 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

9 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

9 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

12 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya