Tips buat Peminat Bisnis Fotografi

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 6 Mei 2021 11:00 WIB

Ilustrasi aplikasi fotografi (ANTARA/Arindra Meodia)

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin banyak orang memiliki hobi fotografi, terutama dengan dukungan gawai. Lewat ponsel, orang bisa menghasilkan karya foto yang bagus dan cukup artistis jika mampu mengeditnya.

Bukan hanya sebagai hobi, fotografi juga bisa dijadikan sumber penghasilan. Contohnya membuka jasa foto pernikahan, pranikah, atau acara perusahaan. Menjalankan bisnis fotografi tampaknya merupakan pekerjaan ideal bila Anda suka memotret manusia dan peristiwa, tetapi memulai usaha sendiri itu perlu persiapan khusus. Jika berminat, berikut hal-hal yang harus dilakukan sebelum memulai bisnis fotografi.

Pendidikan dan pelatihan
Pelajari semua dasarnya. Untuk menjadi fotografer profesional, Anda harus mengetahui fotografi jauh lebih banyak dari rata-rata orang yang memiliki kamera. Pelajari aspek teknis fotografi, termasuk topik seperti shutter speed dan pencahayaan. Akrabkan diri dengan semua istilah teknis dasar dan pahami cara kerjanya, termasuk aperture, shutter speed, dan ISO.

Temukan spesialisasi karena kebanyakan fotografer memiliki semacam spesialisasi. Setiap spesialisasi mempunyai keunikan dan kerumitan sendiri, jadi Anda harus memilih satu spesialisasi dan pelajari lebih banyak secara mendetail. Bila belum mempunyai spesialisasi atau minat spesifik, pelajari sedikit tentang berbagai pilihan yang ada untuk menentukan mana yang paling sesuai dengan keterampilan dan ketertarikan Anda.

Pendidikan dan pelatihan bisa didapatkan dari kursus dan lokakarya, minta bantuan mentor, magang dengan profesional. Tujuan dari pelatihan ini agar bisa menguasai pekerjaan. Keterampilan dengan kamera harus jauh lebih baik dari keterampilan orang rata-rata. Anda juga harus mengenali kamera lebih baik daripada mengenali diri sendiri.

Advertising
Advertising

Anda harus memilih kamera sebelum memulai bisnis dan pelajari semua cara terbaik untuk menggunakannya. Semua merek dan model memiliki kekhasan sendiri, jadi semakin bisa mengakrabkan diri dengan kamera, semakin baik kemampuan menangani kekhasan tersebut. Minimal, Anda harus tahu cara menggunakan pengaturan manual di kamera, bagaimana menyesuaikan pengaturan cahaya, dan cara mengarahkan gaya sehingga semua orang masuk dalam jangkauan kamera dengan nyaman. Selain keharusan mengenal kamera, Anda juga harus mengetahui pengubah cahaya, lensa, dan perangkat lunak untuk mengedit foto.

Mempersiapkan usaha
Berinvestasilah dalam alat dan perlengkapan yang tepat. Anda harus memiliki lebih dari sekedar kamera yang memadai bila ingin memulai bisnis fotografi profesional. Terlebih lagi, Anda juga harus memiliki persediaan cadangan untuk peralatan yang penting. Alat dan perlengkapan dasar yang dibutuhkan antara lain:

-Kamera profesional
-Berbagai lensa, lampu kilat, dan baterai
-Perangkat lunak untuk mengedit foto
-Akses ke lab profesional
-Persediaan kemasan
-Daftar harga
-Perangkat lunak akuntansi
-Formulir informasi klien
-CD dan tempat CD
-Penyimpan data eksternal
-Paling minim, Anda perlu kamera, lensa, lampu kilat, baterai, dan kartu memori cadangan.

Pastikan semua peralatan cadangan dibawa ke lokasi untuk berjaga-jaga bila satu peralatan mati selama pengambilan foto. Tentukan berapa harga yang dibebankan. Bukan tidak biasa bagi fotografer pemula untuk membebankan biaya yang lebih rendah dari biaya yang dibebankan setelah memperoleh lebih banyak pengalaman. Ini bisa menjaga posisi dalam persaingan, tetapi Anda juga harus memastikan tidak membebankan biaya yang terlalu rendah sehingga tidak lagi terlihat profesional. Jumlah persis uang yang dibebankan tergantung pada tingkat keterampilan dan juga harga dari pesaing langsung.

Ketika menghitung biaya, Anda harus mempertimbangkan waktu yang dihabiskan untuk mempersiapkan sesi foto, waktu transportasi ke dan dari lokasi, waktu memotret, mengedit foto, membuat galeri daring untuk melihat foto, jadwal mengambil dan mengantar, mengemas pesanan, dan menyiapkan cakram cadangan. Selain pertimbangan waktu, perhitungkan juga uang yang dihabiskan untuk datang ke lokasi, menyiapkan cakram, dan mengemas foto.

Bereskan semua urusan hukum. Seperti semua bisnis, ada beberapa aspek hukum yang harus diperhatikan. Minimal, Anda harus memperoleh nomor identifikasi pajak dan nama dagang. Anda juga harus mendapatkan asuransi, izin bisnis, dan izin penjualan.

Setelah memperoleh nomor identifikasi pajak, Anda bisa membayar pajak penghasilan pribadi, pajak pendapatan, pajak penjualan, dan pajak penggunaan. Sebagai pebisnis yang bekerja untuk diri sendiri, Anda juga harus membayar asuransi kesehatan sendiri. Pilih juga struktur bisnis.

Ketika mendirikan bisnis fotografi, Anda perlu memutuskan apakah harus mendaftar sebagai kepemilikan tunggal, kemitraan, atau perseroan terbatas. Untuk bisnis fotografi kecil, biasanya Anda perlu mendaftar baik sebagai kepemilikan tunggal (Anda satu-satunya orang yang bertanggung jawab) atau kemitraan (Anda salah satu dari dua orang yang bertanggung jawab).

Buka akun bank terpisah. Ini opsional, tetapi bila berencana mengembangkan bisnis fotografi sebesar mungkin, membuka akun bank untuk bisnis dapat membantu melacak pendapatan dan pengeluaran lebih mudah daripada hanya menggunakan akun bank pribadi.

Mendapatkan klien
Manfaatkan jejaring sosial dan iklan daring. Masyarakat sekarang berada di era digital, jadi bila ingin menarik perhatian Anda harus menjadi bagian aktif dari dunia digital. Minimal Anda harus memiliki situs web atau blog, dan juga berbagai akun media sosial. Daftarkan diri di setiap jaringan sosial yang bisa dipikirkan tetapi fokus pada yang utama seperti Facebook dan Twitter. Linkedin bagus untuk tujuan profesional, dan Instagram adalah media luar biasa untuk membagi sampel foto.

Bangun jaringan dengan fotografer lain. Keuntungan membina hubungan dengan fotografer lain lebih besar dari kerugian. Orang-orang tersebut mungkin adalah saingan tetapi dapat menginspirasi dan mengirim klien pada Anda bila mereka kekurangan waktu atau tidak memiliki pengetahuan khusus seperti spesialisasi Anda.

Daripada mencari beberapa individu dalam industri ini, carilah komunitas fotografer daring. Bila hanya mempunyai satu atau dua kontak, koneksi akan putus begitu kontak Anda terlalu sibuk untuk berhubungan. Bangun portofolio. Sebelum orang mempekerjakan Anda untuk memotret suatu acara atau subjek, mereka ingin membuktikan Anda adalah fotografer yang bagus. Portofolio akan memberi bukti yang dibutuhkan calon klien tersebut.

Portofolio harus berisi sebagian besar foto yang mewakili karya yang ingin dijadikan keahlian. Sebagai contoh, bila ingin berspesialisasi dalam foto keluarga dan pribadi, portofolio seharusnya tidak berisi halaman demi halaman fotografi makanan. Andalkan kata dari mulut ke mulut. Seperti kebanyakan bisnis kecil lain, salah satu cara terbaik untuk mempromosikan bisnis adalah dengan meminta orang-orang yang dikenal untuk membantu menyebarkannya.

Bersiaplah untuk melakukan beberapa sesi foto gratis hanya untuk membangun reputasi dan pengalaman untuk karya yang bagus. Kabar dari mulut ke mulut dapat berpengaruh lebih besar bila orang yang tidak ada hubungan memuji karya Anda pada calon klien.

Memotret
Carilah kritik yang membangun. Akan selalu ada ruang untuk perbaikan. Andalkan profesional lain untuk memberi kritik bermanfaat mengenai karya Anda sehingga bisa tahu area yang perlu dilatih dengan fokus lebih. Jangan mengandalkan keluarga dan teman-teman untuk memberi kritik yang akurat mengenai karya Anda. Seseorang yang memiliki hubungan pribadi dengan mungkin akan memuji keterampilan Anda secara otomatis, tetapi orang yang hanya memiliki hubungan profesional akan melihat dengan lebih objektif.

Tampil sesuai dengan kesan Anda sebagai fotografer profesional. Ketika muncul untuk memotret seseorang, Anda harus terlihat rapi dan profesional. Ini penting, khususnya bila datang ke acara besar, seperti pernikahan. Kerjakan proyek pribadi. Jangan berpikir foto yang boleh diambil setelah memulai bisnis ini hanyalah yang terkait dengan bisnis.

Memotret hal lain di luar bisnis dapat membantu menyegarkan keterampilan dan untuk terus menghidupkan minat fotografi. Proyek pribadi adalah waktu paling baik untuk mencoba gaya pencahayaan, lensa, lokasi, dan teknik-teknik baru. Proyek pribadi juga merupakan kesempatan hebat untuk membangun portofolio.

Buat cadangan semua foto yang diambil. Selain media penyimpanan utama, Anda harus membuat cadangan semua foto yang untuk bisnis dalam satu atau dua perangkat lain. Perangkat cadangan yang layak dipertimbangkan antara lain media penyimpanan eksternal dan DVD kosong. Anda juga bisa menyimpan foto-foto di penyimpanan daring.

Percaya pada selera artistik. Ketika semua sudah dikatakan dan dilakukan, Anda harus memotret menurut selera artistik sendiri supaya bisa menonjol dari yang lain. Jika hanya mencoba yang sama dengan fotografer profesional lain, hanya akan ada sedikit atau bahkan tidak ada kehidupan dalam pekerjaan.

Baca juga: Tips Foto Gunakan Kamera Ponsel Ala Darwis Triadi

Berita terkait

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

4 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

5 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

6 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

7 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

Melihat Pameran Fotografi yang Menampilkan Potret Masyarakat Pulau Komodo di Kota Padang

8 hari lalu

Melihat Pameran Fotografi yang Menampilkan Potret Masyarakat Pulau Komodo di Kota Padang

Pameran fotografi yang menyorot tentang nasib masyarakat di Pulau Komodo digelar pada 25 April hingga 28 April 2024 di Galeri UPTD Taman Budaya Sumatra Barat

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

11 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

13 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

18 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

20 hari lalu

Tips Persiapkan Diri Bekerja di Perusahaan Terbaik

Berikut saran buat yang sedang mempersiapkan diri untuk membangun karir di perusahaan terbaik, baik domestik maupun internasional.

Baca Selengkapnya

Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

24 hari lalu

Sinyal Bos Jatuh Hati pada Karyawan, Tak Cuma Bahas Pekerjaan

Bos jatuh hati pada bawahannya namun tak menunjukkannya dengan terang-terangan dengan alasan profesionalisme. Cek tanda berikut.

Baca Selengkapnya