Asma Tak Bisa Disembuhkan tapi Bisa Dikendalikan

Reporter

Antara

Sabtu, 8 Mei 2021 02:40 WIB

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Asma termasuk salah satu penyakit tidak menular (PTM). PTM menjadi masalah kesehatan yang berdampak sosial maupun ekonomi dengan jumlah kasus yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menegaskan asma tidak bisa disembuhkan namun dapat dikendalikan.

"Perilaku pencegahan terhadap paparan faktor risiko asma lebih diutamakan ketimbang pengobatan," ujar Wamenkes dalam temu media virtual terkait Hari Asma Sedunia tahun 2021 di Jakarta, Jumat, 7 Mei 2021.

Dante mengatakan intervensi awal dalam mengurangi paparan risiko asma sangat dibutuhkan bagi penderita. Ia menyatakan pencegahan terhadap faktor risiko asma, di antaranya menghindari paparan alergen dari tungau, bulu binatang, debu, asap rokok, udara dingin, dan lain sebagainya.

Ia mengemukakan data WHO-SEARO 2012 menunjukkan dari 71 persen kematian di dunia adalah penyakit tidak menular. Diperkirakan 1,4 juta orang meninggal karena penyakit saluran napas kronik.

"Meliputi asma 7,8 persen dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) sebesar 86 persen," paparnya.

Advertising
Advertising

Ia juga mengingatkan, terutama bagi penderita asma, agar lebih waspada di tengah pandemi COVID-19.

"Virus COVID-19 juga menyerang sistem pernapasan. Hal ini membuat penyandang asma lebih rentan mengalami keparahan bila terkena COVID-19," jelasnya.

Sementara itu, perwakilan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Feni Fitriani Taufik, mengatakan asma merupakan penyakit saluran napas kronik yang sifatnya menahun dengan gejala pernapasan yang bervariasi dari waktu ke waktu dan sebagian besar merupakan faktor turunan.

"Gejalanya ada mengi, batuk, sesak, dada terasa berat, sering muncul pada malam atau awal pagi. Gejala bisa bervariasi sesuai waktu dan intensitas," ujarnya.

Ia menegaskan asma tidak menular. Namun, infeksi virus seperti pernapasan (seperti flu) dapat menyebabkan serangan asma.

"Pada anak-anak sering dikaitkan dengan alergi, tetapi jika dimulai pada saat dewasa lebih jarang alergi," ujarnya.

Ia menambahkan menderita asma juga bukan akhir dari kehidupan. "Jika asma terkontrol dengan baik, penderita dapat berolahraga, bahkan dapat meraih hasil terbaik," ucapnya.

Baca juga: Pakar Sebut Cara Menghindari Pemicu Asma selain Obat

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

3 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

21 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

7 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya