Sejarah Punya Cerita Tentang Perbedaan Kopiah, Peci, dan Songkok

Reporter

Tempo.co

Kamis, 13 Mei 2021 15:17 WIB

Pengrajin memperlihatkan seri Soga atau Songkok Gaul bergambar tokoh kartun seperti Spongebon Squarepants, Naruto, dan mobil balap Tamiya. Soga merupakan seri khusus anak-anak produksi Songkok Awing di Gresik, Jawa Timur. Tempo/Artika Farmita

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Melayu akrab dengan penutup kepala seperti peci, kopiah dan songkok. Ketiganya merupakan tiga jenis topi penutup kepala bagi laki-laki. Meskipun memiliki fungsi yang sama, nyatanya ketiga jenis topi ini punya sejarah yang berbeda-beda.

  1. Kopiah

Istilah kopiah ternyata diambil dari kata Arab ‘keffieh’, ‘kaffiyeh’, atau ‘kufiya’. Namun nyatanya, bentuk fisik dari kaffiyeh berbeda dengan kopiah yang bias akita lihat. Kaffiyeh dbuat dari bahan kain katun segi empat yang ditangkupkan di atas kepala. Biasanya, pola kain kaffiyeh berbentuk kotak-kotak kecil seperti jala ikan.

Sementara itu, kopiah biasanya berwarna hitam, berbentuk lonjong, pipih di dua ujungnya. Bagian luar kopiah dibuat dari bahan jenis beludru yang lembut.

  1. Peci

Istilah peci mulai dikenal sejak masa penjajahan Belanda. Kala itu dikenal dengan sebutan ‘petje’, yaitu kata ‘pet’ yang diberi imbuhan ‘-je’ atau ‘tje’ yang makna harfiahnya berarti ‘kecil’.

Bentuk fisik dari peci biasanya bulat, berbeda dengan kopiah yang berbentuk lonjong. Motif dan kreasi dari peci pun lebih beragam, jika dibandingkan dengan kopiah.

  1. Songkok
Advertising
Advertising

Songkok dalam bahasa Inggris dikenal istilah ‘skull cap’. Yakni dari skull yang berarti batok kepala, cap yang berarti topi. Skull cap ini berbentuk setengah lingkaran dan menutupi bagian ubun-ubun kepala.

Wilayah Melayu yang dahulu dijajah oleh Inggris, istilah ‘skull cap’ mengalami perubahan pelafalan. Dari yang semula bunyi ‘skol-kep’ menjadi ‘song-kep’. Dan akhirnya menjadi ‘song-kok’. Istilah songkok di nusantara cukup populer pada zaman Presiden Soekarno. Namun kini, nama songkok sudah langka digunakan, orang lebih sering menyebut peci.

ANNISA FEBIOLA

Baca: Tengok Kerajinan Peci Pandan dari Kudus yang Tembus Eropa

Berita terkait

Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

13 hari lalu

Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.

Baca Selengkapnya

Jadi Busana Lebaran Populer, Apa Saja Jenis Peci di Dunia?

30 hari lalu

Jadi Busana Lebaran Populer, Apa Saja Jenis Peci di Dunia?

Saat lebaran, peci, sarung dan baju koko kerap dikenakan saat salat Ied

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

30 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Bubur Lambuk, Menu Buka Puasa Khas Malaysia yang Kaya Rempah

43 hari lalu

Mengenal Bubur Lambuk, Menu Buka Puasa Khas Malaysia yang Kaya Rempah

Legenda bubur lambuk dimulai pada pertengahan abad ke-20, ketika seorang imigran Pakistan membawa resep bubur nasi khasnya ke Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pleidoi Warga Rempang Kutip Injil hingga Gurindam 12 Melayu: Raja Adil Raja Disembah, Raja Zalim Raja Disanggah

58 hari lalu

Pleidoi Warga Rempang Kutip Injil hingga Gurindam 12 Melayu: Raja Adil Raja Disembah, Raja Zalim Raja Disanggah

Pleidoi warga Rempang sebanyak 96 halaman itu diberi judul "Setitik harapan keadilan dalam ruang sesak pengadilan".

Baca Selengkapnya

Orator Aksi Bela Rempang Bang Long Dituntut 6 Bulan Penjara

12 Februari 2024

Orator Aksi Bela Rempang Bang Long Dituntut 6 Bulan Penjara

Bang Long merupakan salah satu warga Melayu yang getol menolak relokasi warga Rempang untuk kepentingan pembangunan Rempang Eco-city.

Baca Selengkapnya

Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

4 Februari 2024

Tampil Paling Formal, Anies-Cak Imin Kenakan Jas Hitam di Debat Capres Kelima

Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), tampil paling formal pada debat capres kelima.

Baca Selengkapnya

Menjelajahi Kelezatan Kuliner Johor Malaysia, dari Masakan Melayu hingga Jawa

26 Januari 2024

Menjelajahi Kelezatan Kuliner Johor Malaysia, dari Masakan Melayu hingga Jawa

Dari makanan Cina, India, Barat, Melayu, bahkan Jawa menjadikan Johor sebagai salah satu destinasi wisata kuliner di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Bahaya Pakai Topi Wol saat Cuaca Dingin

10 Januari 2024

Bahaya Pakai Topi Wol saat Cuaca Dingin

Wol adalah pilihan populer untuk pakaian musim dingin. Namun topi wol diklaim bisa merusak rambut.

Baca Selengkapnya

Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

16 Desember 2023

Rumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam

Pulau Ngenang di Batam yang menjadi tempat tinggal suku Melayu kini menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.

Baca Selengkapnya