Bukan Cuma Bikin Kenyal Adonan Kue, Gluten Juga Picu Penyakit Celiac

Reporter

Tempo.co

Senin, 17 Mei 2021 19:09 WIB

Seorang petani memperlihatkan biji gandum yang rusak karena curah hujan tinggi, di pinggiran Ajmer, India, 8 April 2015. Perdana Menteri India, Narendra Modi mengumumkan kenaikan kompensasi sebanyak 50 persen untuk dibayarkan kepada petani akibat kerusakan tanaman. Ia juga mengurangi kriteria kerusakan minimum untuk mendapatkan kompensasi dari 50 persen menjadi 33 persen dari total tanaman. AP/Deepak Sharma

TEMPO.CO, Jakarta - Wajib dihindari penderita celiac, penyakit autoimun yang terjadi akibat mengonsumsi gluten. Gluten ini merupakan campuran amorf dari protein yang terkandung bersama pati dalam endosperma yang sering ditemui pada tanaman serealia, terutama gandum, gandum hitam, dan jelai, baik yang berbentuk bulir ataupun sudah diolah menjadi tepung.

Tanaman gandum diketahui memiliki kandungan gluten yang paling tinggi dari tiga jenis serelia yang dijelaskan di atas. Menurut jurnal pangan menjelaskan kandungan gluten bisa sampai 80 persen dari total protein dalam tepung, kemudian dalam gluten terdiri dari protein gliadin dan glutenin.

Peran gluten sendiri sebagai bahan pangan yang sering dijadikan pilihan untuk digunakan adalah kegunaannya buat tekstur adonan kenyal dan dapat mengembang sebab bersifat kedap udara.

Bagi para penderita celiac, protein gliadin yang memproses peptida beserta kandungan glutamin dan asam amino prolin yang tinggi bersifat toksik, immunodominant, dan sulit dicerna oleh enzim intestinal. Alasan inilah membuat usus halus menjadi intoleran, juga paparan gliadin di saluran cerna menyebabkan aktivasi respons imun yang berkembang menjadi penyakit celiac.

Sebagai informasi, gandum memang terkenal baik untuk menunjang aktivitas diet serat dan dampak kesehatan lainnya misalkan saja diabetes. Namun jika penderita sudah menyadari menderita celiac ada baiknya untuk menghindari mengonsumsi bahan olahan apa saja yang berasal dari gandum.

Advertising
Advertising

Jika tubuh Anda menunjukkan kondisi seperti anemia yakni kurang darah merah karena kurang kekurangan zat besi atau vitamin B12, atau gejala neuropati perifer yakni kesemutan dan mati rasa pada ujung jari tangan dan kaki sampai pembengkakan pada beberapa bagian tubuh seperti tangan, telapak kaki, lengan, serta tungkai, setelah mengonsumsi serelia, bisa diduga bahwa itu merupakan gejala celiac. Dan, lebih baik lagi jika segera melakukan pengobatan oleh ahlinya.

Biji gandum mengandung beberapa jenis protein penting hingga 10 sampai 20 persen banyaknya seperti albumin, globulin, gliadin, dan prolamin. Protein-protein yang tersebar di bagian endosperm gluten nantinya bagi tumbuhan ini dialihfungsikan sebagai cadangan makanan dan sewaktu proses perkecambahan.

TIKA AYU

Baca: Kenali Efek Gluten Pada Tubuh

Berita terkait

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

10 jam lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

1 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

4 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

6 hari lalu

Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

7 hari lalu

Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

7 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

7 hari lalu

Pola Makan yang Perlu Diperhatikan Pasien Parkinson

Sejumlah hal perlu diperhatikan dalam pola makan penderita Parkinson, seperti pembuatan rencana makan. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

13 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya