Terus Waspadai School Bullying, Perundungan di Dunia Pendidikan Bertumpuk

Reporter

Tempo.co

Senin, 7 Juni 2021 16:20 WIB

Ilustrasi bullying. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu permasalahan yang cukup serius dan masih perlu ditangani lebih lanjut di Indonesia bahkan dunia yaitu bullying. Bahkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mencatat, sepanjang 2011 hingga 2019, untuk bullying baik di pendidikan maupun sosial media, angkanya mencapai 2.473 laporan dan trennya terus meningkat. Sedangkan untuk pengaduan kekerasan terhadap anak mencapai 37.381 kasus.

Bullying atau perundungan merupakan situasi di mana terjadi penyalahgunaan kekuatan atau kekuasaan yang dilakukan seseorang maupun sekelompok orang. Sedangkan menurut organisasi dunia yang melindungi hak-hak anak, UNICEF, bullying dibagi menjadi tiga karakteristik yaitu, disengaja atau untuk menyakiti, terjadi secara berulang-ulang, dan ada perbedaan kekuasaan.

Aksi mendorong, merebut barang, mengolok atau mengejek orang lain bisa jadi terkesan biasa saja karena hal tersebut sering terjadi dan lazim, tanpa disadari praktek bullying telah terjadi. Walaupun setiap orang menerima perlakuan bullying yang berbeda—fisik dan psikologis—namun keduanya saling terkait.

Salah satu jenis bullying yang sering terjadi dan banyak terdapat banyak korban yaitu perundungan di sekolah atau school bullying. Menurut Komisioner KPAI Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak, Jasra Putra, kasus bullying di dunia pendidikan sudah menumpuk.

“Data pengaduan anak kepada KPAI bagai fenomena gunung es. Sama seperti pernyataan Presiden pada ratas (9/1/2020) melalui Data SIMFONI PPA. Bahkan Januari sampai Februari kita terus setiap hari membaca berita dan menonton fenomena kekerasan anak. Tentunya ini sangat disadari dan menjadi keprihatinan bersama,” katanya.

Advertising
Advertising

Menurut Jasra, adapun hal yang memicu terjadinya kasus bullying yaitu, kontrol sosial masyarakat yang berubah menjadi lebih agresif dan cepat, sangat mudah ditiru oleh anak. Selain itu, sikap represif yang berulang-ulang. Oleh sebab itu, hal ini sangat mengganggu perilaku yang dialami anak.

Jasra mengatakan, “Meski secara fisik dan daya belajar anak baik bahkan memiliki prestasi. Namun ketika menghadapi realitas, anak-anak tidak siap. Sehingga terjadi gejolak yang menyebabkan pelemahan mental yang dapat bereaksi agresif seperti bullying. Umumnya bullying adalah perbuatan berulang-ulang yang dilakukan anak.”

Bagi orang tua yang ingin mencegah atau mengatasi masalah bullying yang terjadi pada anak dapat melakukan berbagai tindakan seperti, mengajari anak tentang bullying, komunikasi terbuka kepada anak, dan mendengarkan keluhan anak secara terbuka dan tenang.

GERIN RIO PRANATA

Baca: Selain Tidak Percaya Diri ini Sebab Orang Lakukan Bullying

Berita terkait

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

1 jam lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

20 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

23 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

23 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia vs Irak Tanding, Haykal Kamil: Tetap Jaga Mentalnya

2 hari lalu

Timnas Indonesia vs Irak Tanding, Haykal Kamil: Tetap Jaga Mentalnya

Aktor Haykal Kamil berpesan kepada Timnas U-23 untuk menjaga mental mereka menjelang pertandingan Piala Asia U-23 2024 antara Timnas Indonesia vs Irak

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

3 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya