Tahapan Anak Ekspresikan Emosi Sesuai Usia

Reporter

Antara

Rabu, 9 Juni 2021 08:55 WIB

Ilustrasi anak marah-marah. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan psikiatri anak dan remaja dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Anggia Hapsari, mengatakan anak-anak memiliki perasaan dan mampu mengekspresikann melalui berbagai cara sesuai tingkat perkembangan. Pada semua usia, kuatnya emosi positif merupakan dasar untuk penyesuaian yang baik.

"Bayi yang mengalami lebih banyak emosi senang meletakkan dasar-dasar untuk penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial yang baik, juga untuk pola-pola perilaku yang akan menimbulkan kebahagiaan," kata Anggia.

Setelah melewati masa bayi, yakni kira-kira usia 2-6 tahun, anak-anak prasekolah sudah dapat merasakan cinta dan mempunyai kemampuan untuk menjadi anak yang penuh kasih sayang, dapat merasakan anak lain yang sedang sedih, mulai merasa bersimpati dan ingin menolong. Anak prasekolah baru dapat mengekspresikan satu emosi pada satu waktu dan belum dapat memadukan emosi atau perasaan dari hal-hal yang membingungkan.

Saat anak usia sekolah (6-12 tahun), kemampuan kognitif mereka mulai berkembang sehingga kemampuan untuk dapat mengekspresikan emosi lebih bervariasi dan terkadang dapat mengekspresikan secara bersamaan dua bentuk emosi yang berbeda, bahkan bertolak belakang. Pada tahap ini, anak mulai mengetahui kapan harus mengontrol ekspresi emosi sebagaimana juga menguasai keterampilan regulasi perilaku anak yang memungkinkan menyembunyikan emosi dengan cara yang sesuai dengan aturan sosial.

Ketika berusia 12 tahun ke atas, mereka sudah mampu menganalisis dan mengevaluasi cara merasakan atau memikirkan sesuatu. Begitu juga terhadap orang lain, anak yang hampir memasuki masa remaja sudah dapat merasakan bentuk empati yang lebih dalam.

Advertising
Advertising

"Perbedaan dalam perkembangan emosi membutuhkan perhatian khusus agar anak memiliki kemampuan meregulasi emosi dengan tepat," kata psikiater yang berpraktik di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya itu.

Menurutnya, memiliki anak dengan kecerdasan emosional memang memerlukan tahapan dan waktu yang tidak sebentar. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan melatih anak meregulasi emosi. Ada beberapa langkah yang bisa orang tua lakukan untuk membantu anak memiliki regulasi emosi, yakni mengenali emosi/perasaan diri (name the feeling), mengenali emosi/perasaan orang lain, orang tua hadir dan mendengarkan perasaan anak.

Kemudian, menanggapi dengan tepat apa yang menjadi kebutuhan anak, tidak bereaksi negatif saat anak rewel atau marah, jadilah panutan, senang bermain dengan anak, dan tertarik pada aktivitas anak serta mengajarkan anak teknik-teknik relaksasi. Namun demikian, anak-anak dapat mengalami emosi yang negatif, yang terkadang menjadi ledakan emosi.

Anggia mengatakan hal ini wajar. Namun, ledakan emosi pada anak harus diwaspadai apabila misalnya tantrum dan ledakan terjadi pada tahapan usia perkembangan di mana seharusnya sudah tidak terjadi, yaitu di atas usia 7-8 tahun. Lalu, perilaku anak sudah membahayakan dirinya atau orang lain, menimbulkan masalah serius di sekolah, mempengaruhi kemampuan bersosialisasi dengan teman sehingga anak dikucilkan oleh teman-teman.

Selain itu, anak tantrum dan membuatnya kesulitan dalam keseharian keluarga dan merasa tidak mampu mengendalikan emosi marah dan merasa dirinya buruk juga perlu diwaspadai. Ada beberapa faktor penyebab masalah emosi yang terjadi pada anak, antara lain Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), kecemasan, trauma, kesulitan belajar, gangguan pemrosesan sensori, spektrum autisme, sedikit mendapat kasih sayang dari keluarga maupun teman, atau terlalu terikat dengan satu figur yang dominan.

Menurut Anggia, kepercayaan terhadap orangtua dan model figur yang diamati dalam keluarga berperan dalam membentuk kepercayaan diri anak. Hal ini dapat membantu anak meregulasi emosi dan mendorongnya menjadi mandiri serta berani mengambil risiko.

Baca juga: Kiat Memahami Karakter dan Kepribadian Seseorang

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

15 jam lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

18 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

18 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

1 hari lalu

Perhatikan Sinyalnya, Siapa Tahu Teman Sendiri adalah Belahan Jiwa Anda

Berikut tujuh sinyal pasangan adalah belahan jiwa, siapa tahu dia teman sendiri yang sudah sering menghabiskan waktu bersama.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

1 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

2 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

3 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

3 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

3 hari lalu

7 Ciri-ciri Sigma Male yang Perlu Diketahui

Berikut ciri-ciri yang bisa dikenali dari orang yang memiliki karakter sigma male.

Baca Selengkapnya