Jangan Biarkan Penyakit Berkembang karena Kondisi Rumah Berikut

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 9 Juni 2021 13:53 WIB

Ilustrasi membersihkan rumah. (Pexels/RODNAE Productions)

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah harus rutin dibersihkan. Semakin bersih lingkungan tempat tinggal, semakin sehat penghuninya. Namun ada beberapa kebiasaan yang tanpa disadari justru tidak baik bagi kesehatan, bukan membersihkan justru mendatangkan banyak sumber penyakit.

Melansir dari brit.co, berikut kebiasaan buruk di rumah yang menimbulkan penyakit.

Membiarkan piring di wastafel
Kadang-kadang merendam alat makan bisa menjadi upaya untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Misalnya, sengaja menumpuk piring setelah dipakai pada westafel berisi air namun justru memicu bakteri. Menurut para peneliti di Universitas Arizona, 50-80 persen bakteri yang menyebabkan penyakit bawaan makanan dikembangbiakkan di rumah.

Wastafel dapur biasanya menyimpan lebih banyak bakteri berbahaya daripada toilet atau bahkan tempat sampah. Jadi, merendam piring dalam waktu lama bukan hal yang tepat. Untuk meminimalkan patogen, bersihkan wastafel sesering mungkin dan cuci piring sesegera mungkin setelah digunakan.

Tidak mengganti atau membersihkan spons
Benda yang lebih buruk daripada wastafel dapur adalah spons cuci piring. Satu studi yang dilakukan di Jerman menemukan spons mengandung hingga 54 miliar mikroba per sentimeter persegi dan itu bukan jenis bakteri yang ramah karena varietasnya bisa membuat sakit. Para peneliti di USDA melaporkan spons untuk pencuci piring yang sudah kering terdapat 99,999 persen mikroba berbahaya. Agar lebih aman, cukup ganti spons lebih sering, terutama jika mulai berbau.

Advertising
Advertising

Mengabaikan debu
Dari semua jenis kotoran yang menumpuk di rumah, debu yang paling berbahaya. Lapisan yang hampir tidak terlihat di bagian atas rak tentu saja tidak sedap dipandang. Jika dibiarkan, debu rumah tangga dapat menimbulkan risiko kesehatan yang mengejutkan. Para peneliti di Universitas George Washington menemukan debu dalam ruangan menyimpan sekitar 45 bahan kimia beracun yang terkait dengan kanker, gangguan endokrin, dan toksisitas reproduksi. Peneliti merekomendasikan untuk membersihkan penumpukan dengan kain lembab secara teratur.

Tidak mencuci kuas makeup
Ini adalah tugas yang menjengkelkan tetapi membersihkan alat rias sepadan dengan usaha. Kuas kotor tidak hanya dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan lebih banyak jerawat tetapi juga dapat berisiko terkena infeksi yang mengganggu, seperti mata merah atau bakteri menakutkan seperti staph.

Sayangnya, sebuah jajak pendapat pada 2015 menunjukkan 22 persen wanita tidak pernah membersihkan aplikator riasan. Para ahli merekomendasikan untuk membersihkan kuas alas bedak dan concealer seminggu sekali, alat rias mata dua kali sebulan, dan yang lain sebulan sekali. Cuci kuas makeup dengan air dan sabun lembut atau pembersih kuas.

Membiarkan kekacauan
Kekacauan kecil seperti barang-barang yang berantakan adalah bagian dari kehidupan rumah tangga yang normal. Tetapi, jika dibiarkan akan mencapai titik yang benar-benar mempengaruhi kesehatan mental. Pertimbangkan sejenak bagaimana perasaan ketika dikelilingi oleh terlalu banyak hal seperti kecemasan, beban, dan terjebak saat rumah berantakan.

Jangan menunda untuk langsung membersihkan rumah dan menata yang berantakan agar tidak timbulkan emosi yang cukup negatif. Penelitian menunjukkan kekacauan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, yang berpotensi menyebabkan ketidakbahagiaan, stres, dan depresi. Untuk pandangan yang lebih sehat, tetap perhatikan berapa banyak barang yang diizinkan untuk menumpuk di ruangan.

Baca juga: Petunjuk Kondisi Kesehatan yang Tampak dari Lidah

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

2 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

11 jam lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

2 hari lalu

BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

6 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

6 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

6 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

6 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

7 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya