Tak Cukup Protokol Kesehatan, Ini Kondisi Sekolah Ideal untuk Belajar Tatap Muka

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 13 Juni 2021 11:38 WIB

Para siswa mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2 di SDN Malaka Jaya 07 Pagi, Jakarta, Rabu, 9 Juni 2021. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah sekolah menerapkan metode belajar tatap muka. Yang penting diingat adalah, saat ini masih pandemi Covid-19 sehingga setiap orang harus berupaya mencegah penyebaran virus corona dan menghindari munculnya kluster baru.

Bagi sekolah yang telah atau akan menggelar proses belajar tatap muka, Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Primaya Evasari, Ria Yoanita mengatakan, pencegahan penyebaran virus corona di sekolah tak cukup hanya dengan menerapkan protokol kesehatan. "Semua yang terlibat dalam kegiatan belajar tatap muka harus senantiasa menjaga kebersihan selama di sekolah," kata Ria Yoanita dalam keterangan tertulis.

Salah satu cara menjaga kebersihan di sekolah adalah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS. Dengan begitu, pihak sekolah harus menyediakan sarana sanitasi dan kebersihan, yakni toilet bersih dan layak, tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer, serta melakukan disinfeksi secara berkala.

Berikut detail protokol kesehatan untuk guru, siswa, dan petugas sekolah yang menerapkan belajar tatap muka:

  • Semua orang harus memakai masker, lebih baik lengkapi dengan pelindung wajah (face shield)

  • Jangan memaksakan diri ke sekolah jika tidak dalam kondisi sehat

  • Membawa perlengkapan pribadi dengan membawa bekal dan peralatan makan/minum sendiri
  • Jaga jarak minimal 1,5 meter untuk setiap orang di sekolah saat duduk, berdiri, berbaris, maupun mengantre

  • Setiap kelas berisi maksimal 18 peserta didik

  • Khusus sekolah luar biasa dan pendidikan anak usia dini, maksimal lima peserta didik per kelas

  • Pengelola sekolah wajib mengatur tata letak ruangan

  • Memberikan tanda jaga jarak di ruang-ruang sekolah

  • Mengatur sirkulasi udara yang memadai di kelas

  • Jika sirkulasi udara tidak memadai, pembelajaran tatap muka berlangsung di ruang terbuka di area sekolah

  • Membuat pengaturan lalu lintas satu arah di lorong atau koridor dan tangga

  • Jika tak memungkinkan lalu lintas satu arah di koridor atau tangga sekolah, pisahkan lajur yang berlawanan arah dan beri penanda arah jalur

  • Tersedia infrastruktur, seperti sarana tempat mencuci tangan dan menempatkan hand sanitizer di sejumlah titik sekolah

  • Menyediakan thermo gun untuk mengecek suhu tubuh petugas sekolah, guru, dan siswa

  • Menyediakan ruang isolasi buat petugas, guru, atau siswa yang memiliki gejala Covid-19

  • Memiliki panduan penanganan atau tata cara jika ada penghuni sekolah yang sakit

  • Melakukan disinfeksi ke seluruh bagian sekolah secara berkala

  • Sekolah memiliki satuan tugas penanganan Covid-19 atau Satgas Covid-19
    Tim Satgas Covid-19 berfungsi memastikan kebijakan dan infrastruktur untuk mencegah penularan virus corona.

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker

Advertising
Advertising

Baca juga:
5 Tips Anak Aman ke Sekolah di Masa Pandemi Covid-19

Berita terkait

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

5 jam lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

1 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

3 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

3 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

4 hari lalu

Gibran Ajak Perusahaan Sepatu Lokal Bantu Siswa Kurang Mampu

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menggandeng perusahaan sepatu lokal membantu siswa kurang mampu dengan memberikan alas kaki sekolah.

Baca Selengkapnya

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

4 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

8 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.

Baca Selengkapnya