Tips Jaga Kesehatan Mental buat Pasien Covid-19
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Sabtu, 3 Juli 2021 19:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 semakin memprihatinkan dan sudah menyentuh angka 2 juta lebih. Risiko terinfeksi virus corona memang ada namun bisa diminimalkan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Jika akhirnya terpapar virus ini, Anda tetap perlu menjaga kesehatan mental. Menurut psikiater Zulvia Oktanida Syarif, orang yang terinfeksi Covid-19 dapat mengalami peningkatan kecemasan. Melalui laman Instagramnya, Zulvia membagikan kiat agar tetap sehat mental saat terinfeksi Covid-19.
Tetap tenang
Saat terdiagnosis positif Covid-19, kecemasan mungkin langsung menguasai. Tetapi Anda perlu untuk tetap tenang. Atur napas, lakukan latihan relaksasi pernapasan untuk membuat tetap tenang.
Fokus pada apa yang perlu dilakukan untuk kondisi ini
Memang Anda akan merasa cemas ketika mengetahui positif Covid-19. Namun, daripada menghabiskan waktu untuk mencemaskan hal ini, cobalah untuk fokus pada obat-obatan yang perlu disiapkan, mengatur tempat untuk isolasi mandiri, mencari alternatif tempat untuk mengungsikan anak-anak, menghubungi dokter atau rumah sakit, melapor ke puskesmas, dan mengatur pasokan makanan dan kebutuhan logistik lain.
Pantau gejala secara berkala
Tentukan waktu tertentu untuk memantau gejala, seperti cek suhu, tensi, saturasi oksigen, dan sebagainya. Jika tidak ada perubahan ke arah perburukan gejala, Anda tidak perlu mengeceknya setiap saat.
Tetap terhubung
Meskipun sedang melakukan isolasi mandiri, pastikan untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman-teman. Dengan tetap terhubung, Anda tidak akan merasa sendirian dan kesepian.
Sibukkan diri
Sebelum terinfeksi Covid-19, mungkin ada beberapa hobi yang tidak bisa dilakukan karena sibuk dengan berbagai urusan pekerjaan atau mengurus anak. Manfaatkan waktu isolasi mandiri dengan melakukan hal-hal yang tidak bisa dilakukan sebelumnya, seperti menulis jurnal, membuat vlog keseharian, menonton serial atau film favorit, belajar keahlian baru dari internet, dan sebagainya. Ketika menikmati kegiatan ini selama isolasi, rasa cemas akan mulai berkurang, bahkan bisa hilang.
Fokus pada apa, bukan mengapa
Daripada meratapi diri dengan pertanyaan mengapa, cobalah untuk mengalihkan pikiran menjadi apa yang perlu dilakukan atau hal lain yang berfokus pada solusi, bukan pada masalah.
Refleksi diri
Saat melakukan isolasi mandiri, Anda memiliki waktu yang banyak untuk merefleksikan diri. Renungkan apa yang sesungguhnya penting bagi hidup. Saat sedang melewati ujian, biasanya orang lebih mampu merefleksikan diri dan kehidupan. Sebagian orang merasa lebih tenang saat dapat mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Upayakan memunculkan perasaan positif
Di tengah kondisi yang tak nyaman ini, cobalah untuk melakukan sesuatu untuk membuat bahagia seperti pada poin 5. Situasi ini mungkin tidak nyaman dan tidak mengenakkan tetapi bertahan dan berusahalah sebaik mungkin agar bisa segera pulih kembali.
Baca juga: Alami Anosmia? Tes Kemampuan Hidung dengan Bahan Berikut