Jangan Salah Paham, Oximeter Bukan Alat Deteksi Positif Covid-19

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 10 Juli 2021 18:31 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menganjurkan penggunaan alat pengukur kadar oksigen dalam darah atau oximeter sebagai alat pendeteksi dini infeksi Covid-19. Alasannya, infeksi virus corona dapat menyebabkan kadar oksigen dalam darah menurun karena virus ini menyerang sistem pernapasan. Namun, kegunaan oximeter hanya sebatas pendeteksi dini, bukan alat untuk mengetahui apakah seseorang positif Covid-19.

Anjuran tersebut tertera dalam pedoman tata laksana Covid-19 yang diperbarui oleh WHO. Rekomendasi EHO ini ditujukan kepada pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri atau isoman. Dengan alat tersebut, pasien Covid-19 dapat memeriksa kadar oksigen dalam darah secara mandiri.

Menurunnya kadar oksigen dalam darah pada sejumlah pasien Covid-19, disebabkan virus corona yang masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan akan menimbulkan peradangan paru-paru. Akibatnya, kadar oksigen dalam darah jadi terganggu atau malah berkurang dan pasien berisiko mengalami happy hypoxia yang dapat mengancam nyawa jika tidak lekas ditangani secara medis. Parahnya, pasien akan terlihat baik-baik saja meski kadar oksigen dalam darahnya sangat rendah. Ketersediaan oximeter bagi pasien Covid-19 untuk memeriksa kadar oksigen dalam darah amat diperlukan.

Kendati oximeter dapat digunakan untuk memantau kadar oksigen dalam darah pasien Covid-19, bukan berarti alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi secara nyata infeksi virus. Dilansir dari Londonwide LMC, komite perwakilan National Health Service atau NHS General Practice di London, Inggris menyebutkan, hasil yang ditunjukkan oximeter dapat dijadikan pertimbangan klinis, namun tidak dapat menentukan hasil secara mutlak.

Melansir dari Antara, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Vito Anggariano Damay menuturkan, oximeter dibutuhkan bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan yang tengah menjalani isoman. Menurutnya, seseorang yang mengalami kondisi kadar oksigen dalam darah rendah atau happy hypoxia akibat infeksi Covid-19, meski bukan berarti tanpa gejala, biasanya gejalanya tidak disadari. Untuk itu, perlu disediakan oximeter di tempat isolasi bagi pasien Covid-19 yang menjalani isoman.

Advertising
Advertising

“Mungkin perlu disediakan di rumah untuk mereka yang terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan,” kata Vito.

Meski begitu, menurut Vito, tidak semua pasien Covid-19 mengalami penurunan kadar oksigen dalam darah. Bahkan tingkat keparahan infeksi Covid-19 pun tak lantas jadi acuan bahwa pasien mengalami penurunan kadar oksigen. Vito mengatakan, di beberapa kasus, pasien dengan gejala parah tetap memiliki kadar oksigen dalam darah normal, yakni di kisaran 95 sampai 100 persen.

Vito menjelaskan seseorang yang memiliki kadar oksigen dalam darah normal pun tak lantas menunjukkan bawah orang tersebut bebas dari infeksi Covid-19. “Memiliki tingkat oksigen yang normal tak berarti Anda bebas dari infeksi,” katanya. Dengan demikian, alat pengukur kadar oksigen dalam darah oximeter ini belum dapat dianggap sebagai alat screening.

Selain itu, tingkat saturasi oksigen dalam darah yang rendah, tak melulu disebabkan oleh infeksi Covid-19 pada saluran pernapasan yang menyebabkan peradangan paru-paru. Di beberapa kasus. Tingkat saturasi oksigen yang rendah yang dideteksi oximeter bisa jadi merupakan indikasi adanya masalah kesehatan, seperti penyumbatan saluran udara, kesulitan bernapas, infeksi paru-paru oleh virus, sirkulasi darah yang buruk, gangguan obat dari anestesi, pelemas otot, maupun anafilaksis.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Cara Pakai dan Baca Hasil Oximeter. Bisa Dijepit di Jari Kaki atau Daun Telinga

#Jagajarak

#Pakaimasker

#Cucitangan

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

5 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya