Sering Melindur Termasuk Gangguan Tidur Parasomnia, Apa Penyebabnya?

Reporter

Tempo.co

Minggu, 11 Juli 2021 07:21 WIB

Ilustrasi tidur. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Parasomnia sering diturunkan dalam keluarga, sehingga mengindikasikan adanya keterlibatan faktor genetik. Selain itu, gangguan otak juga diduga bertanggung jawab atas parasomnia, misalnya beberapa gangguan perilaku tidur. Parasomnia juga dapat dipicu oleh gangguan tidur seperti sleep apnea obstruktif dan konsumsi berbagai obat. Parasomnia lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding pada orang dewasa.

Secara historis, laman Sleep Foundation menyebutkan parasomnia dianggap sebagai tanda definitif dari psikopatologi. Selain itu, beberapa peneliti kontemporer mengatakan parasomnia terjadi sebagai transisi otak masuk dan keluar dari tidur, serta antara siklus tidur Rapid Eye Movement (REM) dan Non-Rapid Eye Movement (NREM).

Parasomnia merupakan gangguan tidur yang sifatnya mengganggu. Parasomnia berupa gerakan, bicara, emosi, dan tindakan yang tak normal saat tidur, termasuk melindur. Meskipun pasangan tidur Anda mungkin mengira Anda sudah bangun. Misalnya berjalan ketika tidur, mimpi buruk, juga gangguan makan terkait tidur. Perawatan untuk parasomnia biasanya dimulai dengan pilihan non-obat.

Penyebab Gangguan Parasomnia

Lantas, apa penyebab terjadinya parasomnia? Mengutip laman Cleveland Clinic, beberapa masalah dapat berujung pada gangguan parasomnia.

  1. Masalah yang mengganggu tidur
Advertising
Advertising

Beberapa masalah berikut dapat berperan dalam terjadinya parasomnia pada seseorang:

  • Transisi yang tak lengkap dari saat bangun ke tahap tidur
  • Kurang tidur atau jadwal tidur-bangun yang tak teratur
  • Mengonsumsi obat-obatan

Misalnya termasuk obat yang menyebabkan tidur, mengobati depresi, gangguan psikotik, tekanan darah tinggi, kejang, asma, alergi, serta mengobati infeksi

  • Masalah medis yang mengganggu tidur

Misalnya sindrom kaki gelisah, sleep apnea obstruktif, nyeri, narkolepsi, kurang tidur, gangguan ritme sirkadian, atau gangguan gerakan tungkai periodik

  • Kurangnya kematangan siklus tidur-bangun (pada anak).
  1. Masalah kesehatan lain

Di samping masalah penyebab parasomnia di atas, ada pula masalah kesehatan lain yang juga menyebabkan parasomnia. Beberapa masalah kesehatan tersebut seperti:

  • Demam
  • Stres
  • Alkohol atau penyalahgunaan zat
  • Cedera kepala
  • Kehamilan atau menstruasi
  • Genetika
  • Penyakit radang
  • Penyakit kejiwaan, termasuk depresi, kecemasan dan gangguan stres pasca-trauma
  • Penyakit neurologis, seperti parkinson, demensia, stroke, multiple system atrophy, multiple sclerosis, tumor otak, migrain, serta ataksia spinocerebellar tipe tiga.

Cara Mengatasi Gangguan Parasomnia

Perawatan parasomnia bergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Berikut beberapa cara mengatasi parasomnia.

  1. Pengobatan

Bagi seseorang dengan gangguan parasomnia yang berulang, ia dapat dibantu dengan obat-obatan. Pilihan obat juga tak sembarangan, sesuai dengan gejala yang dialami. Akan tetapi, sebaiknya konsultasikan bersama dokter sebelum memutuskannya.

Beberapa jenis obat yang digunakan untuk mengobati parasomnia meliputi:

  • Topiramate
  • Antidepresan
  • Agonis dopamin
  • Melatonin
  • Levodopa
  • Benzodiazepin
  1. Terapi perilaku kognitif

Cara mengatasi parasomnia berikutnya adalah dengan terapi perilaku kognitif. Terapi perilaku kognitif merupakan pengobatan parasomnia yang umum diterapkan. Sebab, parasomnia sering dikaitkan dengan masalah kesehatan mental, seperti stres dan kecemasan.

Ada beberapa metode lain yang dapat dilakukan bersama dengan terapi perilaku kognitif, seperti:

  • Psikoterapi
  • Terapi relaksasi
  • Hipnose
  1. Perawatan di rumah

Selain menggunakan obat-obatan dan terapi, ada pula perawatan parasomnia yang bisa dilakukan di rumah. Anda bisa menerapkan beberapa cara berikut:

  • Bangun tidur yang terjadwal
  • Ciptakan lingkungan tidur yang lebih aman, jika sering berjalan saat tidur

Demikian penyebab dan cara mengatasi parasomnia. Apabila Anda termasuk salah satu orang yang menderita gangguan parasomnia, Anda bisa mencoba tiga cara mengatasinya, juga menghindari penyebabnya.

ANNISA FEBIOLA

Baca: Jangan Anggap Sepele Parasomnia pada Anak

Berita terkait

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

4 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

4 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

9 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

9 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

9 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

9 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

9 hari lalu

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.

Baca Selengkapnya