Awas Oximeter Palsu, Tes dengan Cara Ini

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 13 Juli 2021 15:40 WIB

Ilustrator oximeter. Pixabay

TEMPO.CO, Jakarta - Oximeter kini sangat diburu menyusul melonjaknya kasus baru Covid-19. Dokter menyarankan orang untuk rutin mengecek kadar oksigen setiap hari mengingat dalam masa pandemi Covid-19 keluhan kekurangan oksigen banyak terjadi dan banyak pasien yang membutuhkan bantuan oksigen.

Oximeter adalah sejenis gawai digital yang memiliki panel pembaca. Jenis oximeter yang sering dipakai dan mudah untuk digunakan di dalam rumah adalah yang digunakan dengan menjepit jari.

Saat jari telunjuk dimasukan kedalam alat dan oksimeter dinyalakan, maka pengguna dapat membaca informasi denyut nadi dan kadar oksigen. Orang dengan tingkat oksigen 95 persen masih dapat dikatakan normal walaupun kategori orang sehat tanpa penyakit menunjukan antara 98-100 persen.

Namun, jika menunjukan terus di bawah 94 persen maka Anda dapat bertanya kepada dokter atau paramedis, terutama jika dibawah 90 persen. Dengan meningkatnya permintaan oximeter, terkadang beredar barang palsu. Hal ini penting bagi pembeli, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Ada beberapa tes sederhana untuk mengetahui cara membedakan produk asli dan palsu. Caranya, pertama masukkan jadi dan nyalakan oximeter. Jika panel pembaca menunjukkan grafik kenaikan dan penurunan denyut nadi di bawah pembacaan level oksigen yang ditampilkan sebagai SPO2, maka alat tersebut asli. Tetapi jika oksimeter hanya menunjukkan pembacaan kadar oksigen tanpa grafik denyut nadi di bawahnya, alat tersebut kemungkinan palsu.

Advertising
Advertising

Tes lain yang dapat dilakukan adalah dengan memasukkan jari ke dalam oximeter, kemudian ikat seutas benang di pangkal jari telunjuk sedikit erat sehingga aliran darah ke jari melambat. Jika hasil dari oximeter tersebut berkurang maka alat tersebut asli. Jika tidak, maka kemungkinan produk tersebut palsu.

Namun, perlu diketahui oximeter memerlukan waktu untuk menstabilkan. Jadi, untuk memastikan hasilnya, sebaiknya lakukan tiga kali percobaan. Mungkin pada percobaan pertama Anda hanya mendapatkan pembacaan tanpa grafik pulsa tetapi pada percobaan ke-2 atau ke-3 mungkin mendapatkan grafik denyut nadi.

Selain melakukan percobaan, Anda juga dapat mengetahui perbedaan oximeter asli dan palsu dengan mengecek sertifikasi. Hal ini perlu untuk memastikan kualitas alat. Beberapa sertifikasi yang dapat diandalkan adalah FDA, RoHS, dan CE. Selain pembeli, para penjual juga perlu memastikan untuk menjual barang asli, terutama di masa pandemi Covid-19 ini.

Baca juga: Tips Memilih Oximeter yang Tepat

Berita terkait

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

1 hari lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

5 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

8 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

16 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Puspom TNI Sudah Limpahkan 20 Perkara Pelat Dinas Palsu ke Polda Metro Jaya

16 hari lalu

Puspom TNI Sudah Limpahkan 20 Perkara Pelat Dinas Palsu ke Polda Metro Jaya

Puspom TNI telah limpahkan 20 perkara ke Polda Metro Jaya soal kasus pelat dinas Mabes TNI palsu.

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

26 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

38 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

52 hari lalu

Dugaan Korupsi Anggaran Covid-19, Kejaksaan Tahan Kadis Kesehatan Sumatera Utara

Kedua tersangka bisa dijerat dengan hukuman mati karena dugaan korupsi pengadaan barang saat situasi bencana pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

53 hari lalu

Mengenang Perjuangan Tenaga Medis Saat Pagebluk Pandemi Covid-19

Setidaknya ada 731 tenaga medis meninggal saat bertugas pandemi Covid-19, sekitar 4 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

53 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya