Cara Pakai Tabung Oksigen yang Benar di Rumah

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 14 Juli 2021 10:21 WIB

Relawan menyiapkan tabung oksigen yang akan dipinjamkan, di Utan Kayu, Jakarta, Ahad, 11 Juli 2021. Untuk mengatasi meningkatnya kebutuhan, sejumlah pihak termasuk relawan ikut menyediakan tabung oksigen secara cuma-cuma bagi warga yang membutuhkan. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien Covid-19 yang isolasi mandiri di rumah kini banyak mencari tabung oksigen sebagai bagian dari kebutuhan perawatan. Tabung oksigen diperlukan ketika pasien mengalami sesak napas, yang menjadi salah satu dari gejala berat Covid-19

Tingginya penggunaan tabung dan oksigen untuk perawatan kesehatan mandiri di rumah maka ada beberapa hal yang perlu diketahui. Secara umum, bila terapi atau perawatan dengan gas oksigen menjadi rekomendasi dari dokter yang merawat, maka pada proses awal pihak keluarga atau pasien sudah diberikan informasi cara pemakaian dan dosis penggunaan gas oksigen dalam tabung. Hal ini penting untuk mendapatkan informasi dan manfaat yang baik sesuai rencana dokter yang merawat pasien.

Menurut dokter Ulfi Umroni, pada umumnya tabung oksigen dengan oksigen di dalamnya diberikan dengan indikasi anemia, gangguan jantung, gangguan sistem pernapasan, asma, gagal napas, pasien shock hypermetabolisme state karena trauma kepala, luka bakar berat, sepsis, trauma dada, atau sesak napas karena Covid yang saat ini banyak terjadi. Menurutnya, sebelum menyimpan tabung oksigen di rumah, beberapa hal tentang persiapan dan penggunaan oksigen dapat dilakukan sesuai prosedur di bawah ini.

Prosedur Persiapan:
-Siapkan tabung O2 dan tabung udara tekan/tekanna udara/udara medis dan pastikan tekanan dalam tabung oksigen memenuhi kebutuhan pemakaian.
-Pasang flow manometer O2 dan udara tekan.
-Masukan air kemasan yang baru pada tabung flowmeter regulator sesuai ketinggian standar yang tertera pada tabung tampung air.

Pelaksanaan:
-Atur regulator O2 pada alat flowmeter sesuai tekanan yang diperlukan.
-Atur regulator (flowmeter) udara tekan sesuai tekanan yang diperlukan.

Advertising
Advertising

-Gunakan oksigen sesuai yang dibutuhkan atau sesuai dosis anjuran dokter, penggunaan dosis rendah antara 1-2 L/menit merupakan dosis perawatan yang dapat diberikan. Dosis dapat diberikan antara 3-4L/menit bila kondisi sesak semakin meningkat.

-Pastikan selang oksigen terpasang dengan baik pada pasien dengan melakukan fiksasi di daerah bagian belakang kepala pasien.

-Evaluasi kebutuhan oksigen secara berkala sesuai rencana penanganan, Anda dapat menggunakan oximeter dengan target saturasi oksigen antara 94-98 persen atau sesuai rekomendasi dokter.

-Evaluasi tekanan dalam tabung oksigen, apakah masih memadai atau kosong.
-Bila sudah selesai digunakan, bersihkan selang oksigen dan hindari kontak dengan anak kecil atau anggota keluarga yang tidak berwenang.

- Tutup semua tekanan pada flowmeter dan pastikan penempatan tabung O2 pada tempatnya.

Penyimpanan:
-Simpanlah tabung O2 dan tabung udara tekan, jauhkan dari tekanan udara panas, baik dari sinar matahari maupun dari ruangan atau benda panas.
-Hati-hati dengan regulator pengatur tekanan O2 dan udara tekan jangan sampai terbentur dan tertabrak

Dengan semua prosedur penggunaan oksigen tersebut, maka penggunaan dosis 1-2 liter/menit sudah dapat membantu memenuhi kebutuhan oksigen dalam membantu perawatan atau terapi pasien. Oximeter atau pengukur saturasi oksigen dalam tubuh pasien dapat digunakan untuk membantu menentukan target kebutuhan dalam lama pemakaian oksigen.

Baca juga: Teknik Proning, Teknik Menaikkan Saturasi Oksigen bila Sesak Napas

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

5 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

20 hari lalu

Arus Balik Lebaran 2024, Polda Banten Tolong Perempuan Sesak Napas di Dermaga 7 Pelabuhan Merak

Polda Banten juga melakukan pengawalan korban ke pos kesehatan karena volume kendaraan yang meningkat saat arus balik Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

22 Februari 2024

Penyakit Jantung Jadi Penyebab Petugas KPPS Meninggal, Ketahui Gejalanya

Petugas KPPS meninggal antara lain karena kelelahan dan penyakit jantung. Pahami gejalanya dan cara pencegahannya.

Baca Selengkapnya

Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

1 Februari 2024

Putri Mendiang Glenn Fredly Alami Radang Paru-Paru, Apa Penyebabnya?

Putri mendiang Glenn Fredly, Gewa pernah jalani perawatan intensif di rumah sakit akibat pneumonia atau radang paru-paru. Apa sebenarnya penyakit ini?

Baca Selengkapnya

Samsung Resmi Kenalkan Galaxy Ring, Oura Ring Langsung Bereaksi

23 Januari 2024

Samsung Resmi Kenalkan Galaxy Ring, Oura Ring Langsung Bereaksi

Samsung telah memperkenalkan perangkat wearable terbarunya, Galaxy Ring, di acara Galaxy Unpack pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Terbakar di Morowali, 2 Operator Crane Sesak Napas

20 Januari 2024

Tungku Smelter Terbakar di Morowali, 2 Operator Crane Sesak Napas

Tungku smelter milik PT Sulawesi Mining Investment (SMI) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah terbakar pada Jumat malam, 19 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

26 Desember 2023

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua pasien Covid-19 terinfeksi subvarian Omicron JN.1 dan XBB.2.3.10.1 (GE.1) di Batam meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Pasien Covid-19 Baru di RSHS Bandung, Sebagian Punya Riwayat Pulang Umroh

13 Desember 2023

Kasus Pasien Covid-19 Baru di RSHS Bandung, Sebagian Punya Riwayat Pulang Umroh

Sebanyak empat pasien di antaranya terjangkit virus Covid-19 jenis Omicron.

Baca Selengkapnya

Dokter Ungkap Gejala Pneumonia pada Anak, Kapan Perlu Dibawa ke RS?

7 Desember 2023

Dokter Ungkap Gejala Pneumonia pada Anak, Kapan Perlu Dibawa ke RS?

Gejala pneumonia pada anak umumnya diawali demam, batuk atau pilek, lalu sesak napas, biasanya terjadi dalam 14 hari dan bersifat akut.

Baca Selengkapnya

Waspada Abu Vulkanik Erupsi Gunung Marapi, Bisa Sebabkan Penyakit Silikosis

6 Desember 2023

Waspada Abu Vulkanik Erupsi Gunung Marapi, Bisa Sebabkan Penyakit Silikosis

Waspada terhadap abu vulkanik dari erupsi Gunung Marapi bisa menjadi penyebab penyakit silikosis. Apakah itu?.

Baca Selengkapnya