Covid-19 di Indonesia Naik Berkali Lipat dari Puncak Kasus

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Minggu, 18 Juli 2021 07:39 WIB

Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyampaikan gambaran pandemi Covid-19 saat ini. Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat tajam.

"Peningkatan kasus yang sekarang kita alami sudah tiga kali lipat dari puncak kasus pada Desember 2020 dan Januari 2021," kata Siti dalam acara Eagle Forum 'Rapor PPKM Darurat Kita' pada Rabu, 14 Juli 2021. Seperti diketahui, pada Desember 2020 terjadi pilkada di berbagai daerah dan pada Januri 2021, kasus Covid-19 bertambah karena libur pergantian tahun.

Lonjakan kasus Covid-19 mengakibatkan kelangkaan berbagai kebutuhan pasien Covid-19, mulai dari oksigen sampai peti mati. Siti mengatakan, bahwa kebutuhan harian oksigen di Pulau Jawa yang sebelumnya 400 ton per hari meningkat hingga 2.195 ton per hari seiring dengan bertambahnya kasus Covid-19. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan, ditambah komitmen pasokan dari pelaku industri yang belum dapat memenuhi kebutuhan harian tersebut.

Masyarakat mengantre untuk mendapatkan isi ulang oksigen medis yang dibagikan secara gratis di Jalan Minangkabau Timur, Jakarta, Kamis, 15 Juli 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat

Sebab itu, menurut dia, pemerintah membentuk Satuan Tugas Oksigen di Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis. Mengenai kelangkaan peti mati, Siti menyatakan, umumnya terjadi di kota-kota, seperti Jakarta dan Yogyakarta.

Untuk membantu kelangkaan peti mati, alumnus Universitas Gadjah Mada atau UGM membentuk gerakan donasi peti mati di Yogyakarta bernama Djogja Gotong Royong atau DGR. Gerakan yang bermula dari keprihatian krisis peti mati di Yogyakarta pada Senin, 5 Juli 2021 dan terus berlangsung hingga sepuluh hari setelahnya.

Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan membawa peti mati sebagai ilustrasi agar masyarakat tidak datang berziarah ke Taman Pemakaman Umum (TPU) di tengah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). (ANTARA/HO/instagram @tamanhutandki)

Advertising
Advertising

Relawan DGR, Agus Supriyo mengatakan gerakan tersebut berawal dari spontanitas yang bergulir dalam sebuah grup WhatsApp. Anggota grup percakapan itu membicarakan sulitnya mendapatkan peti mati untuk pasien Covid-19. "Pada hari-hari pertama, kami hanya mampu membuat lima sampai enam buah peti mati sehari," katanya.

Sekarang, Agus bersama rekan-rekannya bisa membuat 20 sampai 30 peti mati per hari. Hanya saja, jumlah produksi peti mati itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit di Yogyakarta dan sekitarnya. "Semangat kami, bagaimana dapat memberikan penghormatan terakhir kepada mereka dan kami berharap inisiatif ini menginspirasi masyarakat," kata Agus.

FAHIRA NOVANRA

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah

Baca juga:
Pandu Riono Nilai Ada atau Tidak PPKM Darurat Kasus Covid-19 Tetap Naik, Sebab..

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

16 menit lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

1 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

5 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

10 jam lalu

Kisah Anak Buruh Tani Korban Tsunami Palu Lulus S2 UGM Berkat LPDP

Cerita Heni Ardianto, lulusan prodi Magister Sains Manajemen FEB Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 3,72 asal Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

11 jam lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya