Jangan Berikan Napas Mulut ke Mulut Saat Penyintas Epilepsi Kejang, Mengapa?

Reporter

Tempo.co

Selasa, 20 Juli 2021 10:10 WIB

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Epilepsi tidak hanya mempengaruhi individu dengan epilepsi tetapi juga dapat berdampak besar pada semua anggota unit keluarga. Orang dengan epilepsi tidak hidup dalam isolasi. Banyak peristiwa negatif yang dialami oleh anak-anak dengan epilepsi cenderung meluas ke semua anggota keluarga. Ada banyak jenis kejang, dan sebagian besar kejang berakhir dalam beberapa menit.

Berikut adalah langkah-langkah pertolongan yang dikutip dari cdv.gov untuk membantu seseorang yang mengalami kejang jenis apapun:

  1. Tetap bersama orang tersebut sampai kejang berakhir dan saat ia telah benar-benar terjaga. Setelah selesai, bantu orang tersebut duduk di tempat yang aman. Begitu mereka waspada dan mampu berkomunikasi, beri tahu mereka apa yang terjadi dalam istilah yang sangat sederhana.
  2. Hibur orang tersebut dan bicaralah dengan tenang.
    Periksa untuk melihat apakah orang tersebut mengenakan gelang medis atau informasi darurat lainnya. Buat diri Anda dan orang lain tetap tenang.
  3. Tawarkan untuk memanggil taksi atau orang lain untuk memastikan orang tersebut pulang dengan selamat.

Ketika kebanyakan orang memikirkan kejang, mereka memikirkan kejang tonik-klonik umum, juga disebut kejang grand mal. Pada jenis kejang ini, orang tersebut mungkin menangis, jatuh, terguncang atau tersentak, dan menjadi tidak sadar akan apa yang terjadi di sekitar mereka.

Berikut adalah hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu seseorang yang mengalami jenis kejang ini:

  1. Baringkan orang tersebut ke lantai.
  2. Balikkan orang tersebut dengan lembut ke satu sisi untuk membantunya bernapas.
  3. Bersihkan area di sekitar orang tersebut dari benda keras atau tajam. Hal ini dapat mencegah cedera. Letakkan sesuatu yang lembut dan rata, seperti jaket terlipat, di bawah kepalanya.
  4. Lepaskan kacamatanya.
  5. Kendurkan ikatan atau apa pun di sekitar leher yang mungkin membuat sulit bernapas.
  6. Hitung berapa lama kejang telah berlangsung. Hubungi tenaga kesehatan jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit.
    Hal yang harus dihindari jika sedang menolong orang yang kejang-kejang:
    1. Jangan menahan orang tersebut atau mencoba menghentikan gerakannya.
    2. Jangan memasukkan apapun ke dalam mulut orang tersebut. Ini bisa melukai gigi atau rahang. Seseorang yang mengalami kejang tidak dapat menelan lidahnya.
    3. Jangan mencoba memberikan napas dari mulut ke mulut (seperti CPR). Hal ini malah bisa menimbulkan gangguan pernapasan penderita. Orang biasanya mulai bernapas kembali sendiri setelah kejang.
    4. Jangan memberikan minuman atau makanan kepada orang tersebut sampai dia benar-benar sadar. Hal ini berlaku pula pada penderita epiilepsi.
    VALMAI ALZENA KARLA

Baca:
Apakah Bisa Epilepsi Sebab Keturunan Genetik?

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

2 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

4 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

4 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

4 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

4 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

5 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

6 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

8 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

8 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya