Mengenal Asidosis Laktat, Kondisi yang Dikaitkan dengan Kematian Pasien Covid

Reporter

Tempo.co

Kamis, 22 Juli 2021 17:40 WIB

Pasien dengan masalah pernapasan terlihat di luar ruang gawat darurat di rumah sakit pemerintah di Jakarta, 1 Juli 2021. Indonesia mengalami lonjakan kasus Covid-19 sejak pertengahan Juni 2021 lalu. REUTERS/Yuddy Cahya Budiman

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah asidosis laktat ramai diperbincangkan beberapa waktu terakhir ini. Istilah ini dihubungkan dengan penyebab kematian pasien yang terinfeksi Covid-19.

Dilansir dari laman Isotekindo, asidosis laktat terjadi karena seseorang memproduksi asam laktat secara berlebihan atau prodik metabolitnya kurang dimanfaatkan dan tubuh tidak dapat menyesuaikan diri dengan adanya kelebihan laktat ini.

Jika produksi asam laktat di dalam tubuh lebih cepat daripada yang bisa dihilangkan, tingkat keasaman dalam darah akan melonjak. PH tubuh yang seharusnya selalu bersifat basa menjadi tidak seimbang.

Sejalan dengan hal tersebut, Meity Ardiana, pakar dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga yang juga merupakan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah menjelaskan bahwa asidosis laktat adalah kondisi yang terjadi ketika produksi asam laktat melebihi pembersihan asam laktat.

Gangguan oksigenasi jaringan baik karena penurunan pengiriman oksigen atau kurangnya pemanfaatan oksigen mitokondia dapat menyebabkan peningkatan produksi laktat.

Advertising
Advertising

Gangguan oksigenasi jaringan dapat disebabkan oleh penyakit pada saluran nafas bawah seperti karena pneumonia yang merupakan manifestasi klinis dari infeksi Covid-19.

“Jika dalam keadaan normal, tubuh menghasilkan asam laktat sebesar 20 mmol/kg/hari. Asam laktat ini kemudian akan dimetabolisme oleh liver dan ginjal. Namun, jika oksigenasi jaringan menurun, jumlah produksi laktat tidak akan sebanding dengan metabolisme laktat. Hal ini menyebabkan jumlah laktat dalam tubuh meningkat,” ujar Meity seperti yang dikutip Tempo dari laman UNAIR, Kamis 22 Juli 2021.

Meity menjelaskan bahwa asam laktat dibagi menjadi dua kategori, yaitu tipe A dan tipe B. Pada tipe A, asidosis laktat terjadi dengan bukti klinis perfusi jaringan atau oksigenasi darah yang buruk misalnya hipotensi, sianosis, ekstremitas dingin, dan berbintik-biktik. Sedangkan pada tipe B, asidosis laktat terjadi tanpa ada bukti klinis perfusi jaringan atau ogsigenasi yang buruk.

Gejala asidosis laktat antara lain adalah kelelahan ekstrem, nafas berbau buah, tampak kebingungan, penyakit kuning, kesulitas bernafas, pernafasan cepat, kram otot, tubuh lemah, diare, dan sakit kepala. Jika menemukan gejala-gejala berikut, sebaiknya segera pergi ke ruang gawat darurat.

Meity melanjutkan bahwa saat ini tidak ada obat tertentu yang dapat mengatasi kondisi asidosis laktat. Ia menjelaskan bahwa terapi akan dilakukan tetapi tujuannya untuk mengoreksi penyebab dasar terjadinya asidosis laktat dan mengoptimalkan oksigenasi darah dan perfusi jaringan. “Dokter akan mengevaluasi apa kira-kira penyebab terjadinya asidosis laktat pada pasien kemudian diobati penyebabnya,” tuturnya.

MAGHVIRA ARZAQ KARIMA (MAGANG)

#Pakaimasker #Jagajarak #Cucitangan

Baca juga: Pasien Covid-19 Meninggal Karena Interaksi Obat? Ini Kata Guru Besar Farmasi UGM

Berita terkait

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

1 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

1 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

2 hari lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

3 hari lalu

Cerita Marsha, Mahasiswa Unair yang Raih Juara 1 di Ajang Taekwondo di Skotlandia

Marsha Alycia Rahmadiar Setianto, mahasiswa Fakultas Hukum Unair berhasil meraih juara pertama dalam kejuaraan taekwondo internasional di Skotlandia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

3 hari lalu

Indonesia Sumbang Pemain Judi Online Terbanyak, Sosiolog Unair: Faktor Salah Gaul

Dosen sosiologi Unair menyebut candu judi online di Indonesia dipicu berbagai faktor, salah satunya pergaulan negatif.

Baca Selengkapnya