Simak Perbedaan Susu UHT dan Susu Pasteurisasi

Minggu, 15 Agustus 2021 20:27 WIB

Ilustrasi susu (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Susu mengandung gizi yang baik bagi tubuh. Namun susu segar harus segera diproses agar dapat dikonsumsi dengan aman oleh masyarakat.

Ada berbagai macam jenis susu yang dapat dikonsumsi sebagai tambahan asupan gizi setiap hari. Masyarakat biasanya mengonsumsi susu bubuk dan cair setelah pengolahan dengan suhu tinggi. Susu cair sendiri dikelompokkan ke dalam susu UHT (ultra high temperature) dan susu pasteurisasi sesuai dengan cara pemrosesan.

Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (IPB), Epi Taufik, mengatakan susu UHT adalah susu yang dipanaskan dalam suhu 140 derajat celsius selama 1-2 detik. Hal ini untuk membunuh patogen yang ada di dalamnya

Advertising
Advertising

“Karena dia steril, dia sering disimpan di rak tanpa pendingin di supermarket,” katanya dikutip dari laman resmi IPB, Ahad, 15 Agustus 2021.

Adapun susu pasteurisasi, mengutip dari laman resmi Frisian Flag, adalah proses pemanasan pada susu segar sebelum susu tersebut siap untuk dikonsumsi. Susu ini dipanaskan dengan suhu sekitar 30-60 derajat celcius selama kurang lebih 30 menit. Pemanasan susu tidak merusak gizi yang ada di dalamnya dan justru dapat membunuh bakteri dan virus yang ada di dalamnya.

Susu UHT memiliki ketahanan yang lebih lama dibandingkan susu pasteurisasi. Dalam kemasan, susu UHT dapat bertahan antara 6-12 bulan dan hingga 5 hari setelah kemasan dibuka. Susu pasteurisasi hanya dapat bertahan selama 4-5 jam dalam suhu ruangan dan 3 hari dalam lemari pendingin. Mengonsumsi susu pasteurisasi harus dilakukan dengan cara dituang terlebih dahulu ke gelas jika tidak ingin memperpendek masa konsumsi.

Susu UHT dinilai lebih steril dibandingkan dengan susu pasteurisasi karena semua bakteri dapat langsung dimusnahkan. Masih ada bakteri tersisa di susu pasteurisasi, tetapi bukan jenis yang menyebabkan penyakit berbahaya.

Kandungan gizi dalam kedua susu tidak banyak berubah, terutama dalam susu pasteurisasi sehingga membuat rasanya lebih kental dan kuat. Proses pemanasan susu mengakibatkan proses fortifikasi, yaitu penambahan mikronutrien atau vitamin dan unsur renik, seperti vitamin D.

DINA OKTAFERIA

Baca juga:

Pakar Peternakan IPB Ungkap Kandungan Gizi Susu Pasteurisasi, Steril dan UHT

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

17 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

6 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

36 hari lalu

5 Tanda-tanda Kucing akan Melahirkan

Setidaknya ada lima tanda-tanda kucing akan melahirkan. Di antaranya terjadi perubahan perilaku dan nafsu makan.

Baca Selengkapnya

3 Resep Olahan Susu untuk Sahur dan Berbuka Puasa

42 hari lalu

3 Resep Olahan Susu untuk Sahur dan Berbuka Puasa

Susu pilihan yang sempurna untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama puasa karena mengandung protein, kalsium, vitamin D, dan nutrisi penting lainnya.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Susu untuk Kesehatan Tubuh

44 hari lalu

5 Manfaat Susu untuk Kesehatan Tubuh

Selama ribuan tahun, susu telah menjadi bagian dari diet global, terutama susu yang berasal dari sapi, domba, dan kambing.

Baca Selengkapnya

Bebelac Hadirkan Pojok Susu di 3001 Gerai Alfamart

51 hari lalu

Bebelac Hadirkan Pojok Susu di 3001 Gerai Alfamart

Pojok Susu di Flagship Store Alfamart dihadirkan untuk memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan premium bagi si Kecil dan Ibu

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Berpotensi Kerek Harga Kebutuhan Pokok, Ini Alasannya

25 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Berpotensi Kerek Harga Kebutuhan Pokok, Ini Alasannya

Program makan siang gratis dianggap bisa berpotensi meningkatkan harga sejumlah barang kebutuhan pokok. Mengapa?

Baca Selengkapnya

Perhatikan 4 Hal Ini Saat Memilih Susu Anak

21 Februari 2024

Perhatikan 4 Hal Ini Saat Memilih Susu Anak

Permasalahan gizi seperti kekurangan zat besi masih menghantui anak-anak Indonesia. Simak 4 tips memilih susu untuk anak.

Baca Selengkapnya

4 Tips Minum Kopi agar Tidak Sakit Perut

30 Januari 2024

4 Tips Minum Kopi agar Tidak Sakit Perut

Sakit perut setelah minum kopi bisa berupa munculnya rasa nyeri, mulas, kembung, gejala refluks asam lambung, atau keinginan untuk buang air besar.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab dan Faktor Risiko Intoleransi Laktosa

23 Januari 2024

Ini Penyebab dan Faktor Risiko Intoleransi Laktosa

Berikut tiga jenis intoleransi laktosa dengan faktor penyebab yang berbeda.

Baca Selengkapnya