Efek Buruk Beras Merah yang Perlu Anda Tahu

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 18 Agustus 2021 16:05 WIB

Ilustrasi beras merah. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Beras merah sering diklaim lebih sehat dari beras putih. Hal itu membuat beras merah dijadikan pilihan bagi yang sedang menjaga pola makan. Penelitian telah menunjukkan mengganti beras putih ke beras merah dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Dilansir dari eatthis, CEO NY Nutrition, Lisa Moskovitz, mengatakan beras merah kaya nutrisi. “Nasi merah memberikan nutrisi yang lebih penting dibandingkan dengan nasi putih. Beras merah mengandung magnesium, zat besi, serat, vitamin B, dan antioksidan,” katanya.

Meskipun beras merah bergizi, di balik manfaatnya juga ada efek negatif yang tidak Anda sadari. Berikut efek samping dari beras merah.

Jejak arsenik
"Beras merah mungkin lebih tinggi dalam bahan kimia beracun yang disebut arsenik, yang bisa memicu kanker, penyakit jantung, dan diabetes," kata Moskovitz.

Tidak seperti tanaman pangan lain, beras mengakumulasi arsenik dalam konsentrasi 10 kali lebih tinggi dari biji-bijian lain. Sebuah studi yang membandingkan jumlah arsenik dalam beras menunjukkan beras merah memiliki lebih banyak arsenik anorganik daripada beras putih. Menurut Melissa Mitri, membilas beras dengan banyak air sebelum dimasak membantu mengurangi jumlah arsenik. Namun, penelitian terbaru menunjukkan metode ini lebih efektif pada nasi putih daripada nasi merah. Meskipun ingin mengonsumsi nasi agar lebih sehat, ada baiknya tetap waspada saat mengonsumsi nasi merah.

Advertising
Advertising

Masalah pencernaan
Karena mengandung lebih banyak serat, maka beras merah dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung dan diare pada yang sensitif terhadap serat. Beras merah adalah biji-bijian yang tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh sebagian orang. Jika memiliki saluran pencernaan yang sensitif, dan terutama jika mengalami sembelit, nasi dapat mengikat. Oleh karena itu, ada baiknya untuk memvariasikan jenis makanan.

Antinutrisi
Yang mungkin belum banyak diketahui adalah beras merah mengandung senyawa yang disebut antinutrisi. Antinutrisi dapat mengurangi penyerapan nutrisi dalam makanan tersebut. Beras merah mengandung asam fitat yang lebih tinggi. Akibatnya dapat mengikat dan mengurangi penyerapan mineral seperti seng, kalsium, dan zat besi.

Gula darah naik
Bagi yang sadar karbohidrat atau kadar gula darah, penting memperhatikan porsi makan nasi putih atau merah. Satu mangkuk nasi merah matang memiliki jumlah karbohidrat yang hampir sama dengan semangkuk nasi putih matang.

“Namun tidak perlu takut menghindari nasi tetapi tetap disarankan untuk merotasi nasi dengan jenis biji-bijian lain," tutur Moskovitz.

Mengonsumsi beras secukupnya dan mencucinya sebelum dimasak akan membatasi efek samping ini. Selain itu, manfaat beras merah lebih besar daripada efek sampingnya.

Baca juga: Mengapa Beras Merah Banyak Manfaat untuk Kesehatan? Ini Rahasianya

Berita terkait

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

1 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

2 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

10 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

13 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

24 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kandungan Gizi Ketupat Setara dengan Nasi Putih?

26 hari lalu

Benarkah Kandungan Gizi Ketupat Setara dengan Nasi Putih?

Jika dibandingkan dengan nasi putih dengan porsi yang sama jumlah kalorinya ketupat ternyata lebih rendah.

Baca Selengkapnya

6 Makanan Sehat yang Bagus untuk Organ Hati

27 hari lalu

6 Makanan Sehat yang Bagus untuk Organ Hati

Intip 6 makanan lezat yang memberikan pengaruh kuat dalam hal kesehatan hati.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

27 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

30 hari lalu

Dicecar MK, Airlangga Bantah Bansos Picu Kenaikan Harga Beras

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah bahwa penyaluran Bansos menjelang Pilpres sebabkan kenaikan harga beras.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

31 hari lalu

Jokowi Ikut Salurkan Bansos Beras di Jambi, Pastikan Penyalurannya Dilanjutkan Sampai Juni

Presiden Joko Widodo alias Jokowi ikut menyalurkan bantuan pangan atau bansos beras di Jambi hari ini. Jokowi mengklaim bantuan ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan inflasi, utamanya inflasi beras.

Baca Selengkapnya