Masyarakat Umum Sudah Bisa Menerima Vaksin Moderna, Cek Syarat-syaratnya

Reporter

Tempo.co

Kamis, 19 Agustus 2021 11:55 WIB

Vaksinator menunjukkan vaksin Moderna yang nantinya akan diberikan sebagai vaksin dosis ketiga atau booster di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman, Jakarta, Jumat, 6 Agustus 2021. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, hingga saat ini masih terus dilaksanakan. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat umum kini sudah bisa menerima suntikan vaksin Moderna. Akun Instagram pemprov DKI Jakarta pada 16 Agustus 2021 mengumumkan masyarakat umum sudah bisa menerima suntik vaksin Moderna. Vaksin Moderna ini untuk masyarakat umum yang belum pernah menerima suntikan vaksin Covid-19 baik dosis pertama maupun kedua.

Vaksin bikinan Moderna Incorporation itu memiliki nama resmi mRNA-1273. Berdasarkan siaran pers Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, vaksin Moderna dikembangkan dengan platform mRNA.

Bagi masyarakat yang sudah pernah vaksinasi dosis pertama baik Astra Zeneca maupun Sinovac tak bisa mendapatkan vaksin Moderna. Hal itu berdasarkan pada regulasi yang ada. Begitu pula dengan masyarakat yang sudah mengikuti kedua dosis lengkap vaksinasi.

Selain itu, vaksin ini juga diperuntukkan bagi masyarakat yang tak dapat menggunakan vaksin AstraZeneca dan Sinovac berdasarkan surat keterangan dokter di fasilitas kesehatan. Untuk menjalani tes laboratoriumnya, segala biaya ditanggung oleh individu yang bersangkutan. Sementara bagi pengguna JKN, dapat datang ke fasilitas kesehatan tingkat pertama. Apabila diperlukan nantinya, dapat dirujuk ke rumah sakit.

Disamping itu, Vaksin Moderna Hanya diberikan untuk warga KTP/domisli DKI Jakarta. Surat domisili dikeluarkan minimal oleh RT setempat

Advertising
Advertising

Untuk saat ini, prioritas utama penerima vaksin Moderna adalah masyarakat yang punya riwayat kondisi immunocompromised. Misalnya seperti gangguan autoimun, kanker, gagal ginjal, dan lainnya yang dibuktikan dengan surat keterangan dari faskes dan tidak harus BPJS. Di luar pada kondisi tersebut, disarankan untuk menggunakan vaksin AstraZeneca atau Sinovac.

bagi mereka yang memenuhi kriteria, dapat mendaftar vaksinasi Moderna di fasilitas kesehatan yang punya stok vaksin. Dalam unggahan IG pemrov DKI Jakarta tersebut disarankan agar masyarakat menghubungi fasilitas kesehatan terlebih dahulu, sebelum datang. Tujuannya agar mendapatkan penjelasan teknis soal tata cara vaksinasi di sana.

Tak sama seperti jenis vaksin lain, vaksin Moderna hanya dilakukan di beberapa fasilitas kesehatan tertentu saja. Tak ada di sentra vaksinasi lainnya.

ANNISA FEBIOLA

Baca juga: Vaksin Moderna dan Fakta-faktanya

Berita terkait

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

3 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

22 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

26 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

34 hari lalu

Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan

Baca Selengkapnya

Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

52 hari lalu

Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

Pakar menyebut vaksinasi dapat mencegah sejumlah penyakit, antara lain influenza dan DBD, yang dapat mengganggu kinerja perusahaan.

Baca Selengkapnya

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

23 Februari 2024

Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.

Baca Selengkapnya

Atasi Demam Berdarah, Guru Besar Unpad Usulkan Kombinasi Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia

23 Januari 2024

Atasi Demam Berdarah, Guru Besar Unpad Usulkan Kombinasi Vaksinasi dan Nyamuk Wolbachia

Tim riset menunjukkan bahwa vaksinasi dengue akan memberikan hasil yang lebih baik jika dikombinasikan dengan program nyamuk terinfeksi wolbachia.

Baca Selengkapnya

Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

12 Januari 2024

Jangan Khawatir bila Ketinggalan Jadwal Imunisasi, Nakes Siap Beri Solusi

Pakar mengatakan orang tua tidak perlu khawatir bila ketinggalan jadwal imunisasi karena tenaga kesehatan ada solusinya.

Baca Selengkapnya