Jangan Berlebihan Mengkonsumsi Vitamin D, Pahami Aturan dan Dosisnya

Reporter

Tempo.co

Jumat, 20 Agustus 2021 07:05 WIB

Vitamin D Berlebihan Mengundang Kematian

TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin D memiliki peran penting dalam tubuh, ia berkontribusi dalam penyerapan kalsium, meningkatkan kekebalan tubuh, dan melindungi kesehatan tulang, otot, serta jantung.

Selain didapat dari sinar matahari saat mengenai kulit, vitamin D turut berasal dari makanan dan suplemen yang banyak dijual bebas di pasaran.

Namun, meski memiliki peran penting, konsumsi vitamin D tetap harus sesuai kebutuhan. Sebab, apabila dikonsumsi secara berlebihan, terutama dalam jangka panjang, kelebihan vitamin D dapat mengakibatkan:

1. Peningkatan Kadar Kalsium Darah

Mengutip Healthline, pada laman healthline.com, konsumsi vitamin D secara berlebihan berpotensi menaikkan kadar kalsium darah yang dapat membahayakan tubuh.

Advertising
Advertising

Gejalanya meliputi: gangguan pencernaan, seperti muntah, mual,
sakit perut, kelelahan, pusing, kebingungan, rasa haus yang berlebihan, dan sering buang air kecil.

2. Pengeroposan Tulang

Meski vitamin D memainkan peran penting dalam penyerapan kalsium dan metabolisme tulang, namun apabila dikonsumsi secara berlebihan, vitamin D dapat merusak kesehatan tulang.

Beberapa peneliti menyarankan bahwa dosis besar vitamin D dapat menyebabkan rendahnya kadar vitamin K2 dalam darah. Salah satu fungsi vitamin K2 yang paling penting adalah menjaga kalsium dalam tulang.

3. Hiperkalsemia

Berdasar NHS pada situs www.nhs.uk, dikatakan bahwa, terlalu banyak konsumsi suplemen vitamin D dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penumpukan kalsium dalam tubuh atau hiperkalsemia. Kondisi ini dapat melemahkan tulang dan merusak ginjal dan jantung.

Mengutip pernyataan Prof Zubairi Djoerban pada postingan akun instagram resminya @profesorzubairi, jumlah konsumsi vitamin D harian yang rekomendasikan adalah 400 IU untuk anak hingga usia 1 tahun, 600 IU untuk usia 1 sampai 70 tahun, dan 800 IU untuk usia 70 tahun ke atas.

Ketua Satgas Covid-19 IDI itu mengatakan bahwa, apabila saat melakukan tes kadar vitamin D dalam darah menunjukkan hasil normal, maka tak perlu lagi mengonsumsi suplemen vitamin D.

"Ya tidak perlu lagi mengonsumsi suplemen," tulisnya seperti dikutip Tempo dari instagram resmi Zubairi pada Kamis, 19 Agustus 2021.

DELFI ANA HARAHAP

Baca juga: Pakar Paparkan Fakta Vitamin D, Apakah Bikin Kebal Covid-19?

Berita terkait

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

4 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

4 hari lalu

Menguak Peran Vitamin D Sebagai Asupan Penting Sehari-hari

Vitamin D memiliki peran dalam menjaga pertumbuhan otot dan tulang yang optimal dengan absorbsi kalsium di saluran cerna.

Baca Selengkapnya

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

5 hari lalu

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

6 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

10 hari lalu

Defisiensi Vitamin D Tingkatkan Risiko Anak Terkena Eksim

Studi menyebutkan kekurangan vitamin D sangat berpengaruh terhadap meningkatnya prevalensi sensitisasi alergen, yang berpotensi eksim

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

10 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

11 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

11 hari lalu

Ahli Sarankan Pasien PCOS Konsumsi Vitamin D

Ahli menyebutkan mengonsumsi vitamin D dapat membantu meringankan gejala PCOS

Baca Selengkapnya

8 Tips Merawat Kucing Anggora

19 hari lalu

8 Tips Merawat Kucing Anggora

Kucing anggora memerlukan perhatian khusus dalam hal perawatan bulu dan kebersihan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

26 hari lalu

Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.

Baca Selengkapnya