Konsumen Harus Waspada Kampanye Greenwashing, Apa Itu?

Reporter

Antara

Editor

Rini Kustiani

Jumat, 20 Agustus 2021 09:52 WIB

Ilustrasi keluarga belanja di supermarket kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Maret 2020. CANTIKA.COM/Silvy Riana Putri

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak kampanye atau promosi produk yang mengklaim ramah lingkungan. Mulai dari menggunakan bahan alami dari sumber yang dapat diperbarui, kemasan mudah terurai, hingga residu yang tak mencemari lingkungan.

Di balik semua slogan itu, konsumen harus pandai mendeteksi apakah promosi ini termasuk greenwashing atau murni produk yang ramah lingkungan. Pendiri The Earthkeeper Indonesia, Teguh Handoko mengatakan greenwashing adalah istilah dalam strategi komunikasi atau pemasaran untuk memberikan citra yang ramah lingkungan, baik dari segi produk, nilai, maupun tujuan perusahaan, tanpa benar-benar melakukan kegiatan yang berdampak bagi kelestarian lingkungan.

"Jangan sampai kita tertipu. Lakukan riset seperti mengecek di Google," kata Teguh dalam peluncuran Ngopi Membumi pada Kamis, 19 Agustus 2021. "Jangan percaya begitu saja pada logo atau emblem 'ramah lingkungan' di produk tersebut."

Saat ini, menurut Teguh, banyak konsumen memilih membeli produk atau jasa yang betul-betul ramah lingkungan. Sebagian besar produk yang mengklaim ramah lingkungan juga kerap mencantumkan label atau tanda bahwa produk mereka dapat didaur ulang.

Warga membawa sampah anorganik untuk disetorkan di drop point rekosistem yang berada di Stasiun MRT Blok M, Jakarta Selatan, Jumat, 5 Maret 2021. Sampah anorganik yang diterima kemudian dipilah dan didistribusikan ke pengolah sebagai bahan baku proses daur ulang. Selain itu, warga yang menyetorkan sampah akan mendapatkan poin dalam aplikasi rekosistem. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Teguh menyarankan konsumen untuk memeriksa produk atau jasa yang hendak dibeli melalui situs resmi atau cari rekomendasi lainnya di internet. Menurut Teguh, upaya ini penting karena banyak kejadian di luar negeri soal perusahaan yang mengklaim produk barang dan jasa mereka ramah lingkungan, namun kenyataannya ternyata tidak demikian. Artinya, perusahaan itu melakukan greenwashing.

Advertising
Advertising

Beberapa waktu lalu, aktivis iklim Greta Thunberg menyebutkan sejumlah perusahaan terkemuka di industri mode dan pangan yang menerapkan strategi greenwashing untuk mengambil simpati konsumen. "Mereka seolah-olah bertanggung jawab, menggambarkan diri sebagai perusahaan berkelanjutan, etis, hijau, peduli iklim, dan berkeadilan. Mari kita perjelas, perusahaan ini hampir tidak pernah sungguh-sungguh ramah lingkungan. Mereka murni greenwashing," tulis Thunberg.

Baca juga:
4 Tips Jadi Konsumen Bijak, Beli Produk dan Jasa Bukan Semata karena Harga

Berita terkait

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

1 hari lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

3 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

8 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

8 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

9 hari lalu

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

9 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

9 hari lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

10 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

11 hari lalu

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkap latar belakang aturan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

11 hari lalu

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta para pengusaha tidak curang.

Baca Selengkapnya