Cara Membangun Lagi Hubungan Usai Perselingkuhan
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Jumat, 20 Agustus 2021 14:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perselingkuhan bisa saja terjadi dalam sebuah hubungan yang baik maupun tidak. Perselingkuhan memang menyakitkan, tetapi itu juga bisa menjadi kesempatan untuk tumbuh dan belajar.
Perselingkuhan bukan hanya merusak kepercayaan tetapi juga gambaran besar tentang cinta dan romantisme. Tak jarang perselingkuhan memunculkan emosi yang begitu besar sehingga menimbulkan gejala trauma.
Gejala trauma termasuk kemarahan yang tidak dapat dijelaskan, panik, perenungan, kewaspadaan berlebihan, dan apatis. Semua emosi sangat kuat. Ada banyak alasan kenapa orang berselingkuh, seperti adanya peluang, menginginkan variasi, kebutuhan yang tidak terpenuhi dalam hubungan, kesempatan untuk penemuan diri, balas dendam, hingga masalah komitmen.
Memahami kedua belah pihak sangat penting, terlepas dari apakah pasangan memilih untuk mengakhiri hubungan atau tetap bersama dan kembali membangun hubungan. Jika Anda dan pasangan berniat untuk tetap bersama, ada lima tahap utama yang harus dilalui untuk sepenuhnya pulih dari perselingkuhan.
Hentikan perselingkuhan
Pasangan yang terlibat dalam perselingkuhan harus menghentikan kontak dengan orang luar jika ingin hubungan saat ini bertahan dan dibangun kembali.
Ungkapkan emosi
Pasangan yang dikhianati perlu diberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaan tentang perselingkuhan dan yang berkhianat harus mendengarkan, memvalidasi perasaan, dan meyakinkan pasangan tentang komitmen untuk membangun kembali hubungan.
Bangun kembali kepercayaan
Pasangan yang berselingkuh harus bertanggung jawab untuk membangun kembali kepercayaan dalam hubungan dengan bersikap transparan dan akuntabel. Ia harus bisa terbuka untuk menjadi lebih transparan, memiliki kebijakan telepon atau email yang terbuka, dan bersedia bekerja ekstra untuk memperbaiki hubungan.
Temukan makna
Kedua pasangan perlu mengeksplorasi mengapa perselingkuhan ini terjadi, makna di baliknya, bagaimana rasanya, agar tidak terulang lagi di masa depan, juga agar hubungan dapat berjalan dan dibangun kembali untuk memasukkan apa yang sebelumnya hilang.
Memaafkan
Pasangan yang berkhianat harus sangat menyesal atas apa yang telah dilakukan dan memiliki empati tingkat tinggi atas luka yang dibuat pada pasangannya. Juga perlu ada komitmen untuk masa depan yang lebih baik bersama dan tindakan yang sesuai dengan komitmen yang sudah dibuat.
Restrukturisasi hubungan
Pasangan perlu secara aktif fokus untuk memperbaiki kekhawatiran dan memulihkan serta menumbuhkan budaya yang sehat dalam hubungan sehingga pasangan merasa lebih kuat dari sebelumnya. Mereka harus berada di tim yang sama.
Baca juga: Selingkuh Juga Bisa Secara Emosional, Seperti Apa?