Kenali Sleep Apnea, Gangguan Tidur yang Dapat Membahayakan Kesehatan

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Jumat, 20 Agustus 2021 18:48 WIB

Ilustrasi wanita tidur bermasalah. Freepik.com/Jcomp

TEMPO.CO, Jakarta - Tidur merupakan mekanisme tubuh untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran sehingga saat bagun Anda dapat berenergi kembali. Menurut laman p2ptm.kemenkes.go.id, saat terlelap, otak membersihkan racun tidak berguna yang terbentuk setelah aktivitas Anda seharian penuh. Lalu, bagaimana jika tidur Anda terganggu bahkan dapat mengakibatkan masalah kesehatan?

Salah satu gangguan tidur yang dapat terjadi adalah sleep apnea. Sleep apnea terjadi ketika sistem pernapasan seseorang terinterupsi selama dia tidur. Interupsi ini dapat terjadi berkali-kali selama dia tidur, bahkan sampai ratusan kali.

Jika tidak ditangani, sleep apnea dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi, diabetes, dan permasalahan pada jantung, seperti stroke, gagal jantung, dan serangan jantung. Gangguan ini dapat menyerang siapa pun, terutama pria dewasa yang mengalami obesitas.

Sleep apnea terbagi menjadi dua, yaitu:

  1. Obstructive sleep apnea adalah jenis sleep apnea yang paling umum. Sleep apnea jenis ini terjadi secara berulang-ulang dan mengakibatkan tersumbatnya sepenuhnya atau sebagian saluran pernafasan atas. Ketika hal ini terjadi, diafragma dan otot dada bekerja lebih keras karena tekanan untuk membuka saluran pernafasan bertambah.
  2. Central sleep apnea terjadi jika otak gagal mengirimkan sinyal kepada otot untuk bernafas karena ketidakstabilan pusat kendali pernafasan. Dalam kasus ini, saluran pernafasan tidak tersumbat. Central apnea berhubungan dengan fungsi sistem saraf pusat.

Menurut laman Cleveland Clinic, gangguan ini diderita oleh 25 persen pria dan 10 persen wanita. Sleep apnea dapat terjadi pada semua orang dengan segala usia, termasuk anak-anak dan bayi. Terutama, orang-orang di atas 50 tahun dan menderita obesitas. "Lemak pada bagian leher dan kelainan struktural dapat mengurangi diameter saluran pernafasan atas," tulis tim medis Cleveland Clinic, dikutip Tempo dari laman Cleveland Clinic, Selasa, 3 Maret 2020.

Advertising
Advertising

Sleep apnea ditandai dengan gejala seperti mendengkur, kantuk saat siang hari, kelelahan meski saat tertidur, hingga terbangun dengan tiba-tiba akibat tersedak atau kesulitan bernafas. orang-orang yang menderita central sleep apnea melaporkan insomnia sebagai salah satu gejalanya.

Gangguan ini dapat diatasi dengan terapi, seperti diet untuk mengurangi berat badan, pemberian obat tidur, hingga penggunaan semprotan hidung untuk mempermudah pernafasan. Perawatan dengan bantuan mesin juga dapat diaplikasikan, yaitu terapi Positive Airway Pressure (PAP). Prosedur pembedahan mungkin dilakukan, terutama untuk orang-orang dengan jaringan yang cacat atau menghalangi aliran udara melalui hidung atau tenggorokan.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: Jam Tangan Pintar Ini Bisa Deteksi Sleep Apnea?

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

20 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

2 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

5 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

5 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

10 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya