Tiga Pendaki di Makassar Tewas Karena Hipotermia, Ini Tips Mencegahnya

Jumat, 20 Agustus 2021 08:05 WIB

Ilustrasi mendaki gunung. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga pendaki meninggal dunia setelah mengibarkan bendera merah putih pada HUT ke-76 Republik Indonesia di puncak Gunung Bawakaraeng, Makassar, Sulawesi Selatan. Ketiganya diduga tewas akibat terkena hiportemia karena cuaca buruk ketika hendak turun gunung.

Hiportemia merupakan kejadian yang cukup sering dialami oleh pendaki gunung, terlebih ketika cuaca buruk. Hiportemia adalah kejadian di mana suhu tubuh seseorang menurun drastis hingga di bawah 35 derajat Celcius.

Udara gunung yang dingin merupakan salah satu pemicu terjadinya hiportemia pada seseorang. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diketahui pendaki agar tidak terkena hiportemia.

Advertising
Advertising

Berikut ini adalah lima tips mencegah hiportemia ketika mendaki gunung:

Pastikan kondisi tubuh fit

Jika tubuh sedang tidak fit, misalnya sedang demam atau flu, lebih baik batalkan rencana mendaki gunung. Sebab, orang yang sedang sakit akan lebih mudah kedinginan, meski berada di suhu normal.

Udara gunung yang dingin tentu akan membuat orang yang tidak fit menjadi semakin kedinginan. Risiko mengalami hiportemia pun semakin meningkat apabila pendaki sedang tidak fit.

Persiapkan jaket dan perlengkapan memadai

Salah satu perlengkapan yang perlu dipersiapkan adalah jaket. Tentunya bukan jaket biasa, melainkan jaket gunung. Sebab, udara di gunung lebih dingin sehingga membutuhkan jaket gunung dengan bahan yang memang dirancang untuk mengatasi udara dingin.

Selain jaket, siapkan juga perlengkapan seperti kantong tidur atau tenda jika berkemah. Pastikan perlengkapan tersebut dalam kondisi baik, misalnya tidak berlubang atau sobek sehingga bisa maksimal mencegah udara dingin masuk.

Bawa baju ganti untuk tidur

Pakaian yang dikenakan saat mendaki gunung juga harus selalu kering, khususnya saat tidur jika berkemah. Memang saat berjalan, baju basah tidak berpengaruh karena tubuh terus bergerak sehingga tubuh menghasilkan panas.

Namun ketika tidur, tubuh berhenti bergerak sehingga suhunya akan turun secara perlahan. Saat itulah efek pakaian basah akan mulai terasa. Udara dingin di malam hari akan semakin membuat tubuh kedinginan.

Oleh karena itu, alangkah lebih baik untuk mengganti pakaian basah dengan yang kering saat hendak tidur. Tindakan tersebut akan mengurangi rasa dingin di tubuh sehingga mengurangi risiko terkena hiportemia.

Bawa logistik dan makanan yang cukup

Hiportemia lebih berisiko dialami oleh pendaki yang sedang lapar. Hal itu bisa diatasi dengan cukup makan sehingga tubuh bisa menghangatkan diri dari dalam.

Selain itu, bawa logistik yang bergizi agar suhu tubuh senantiasa tetap hangat. Bawa pula makanan atau minuman untuk menghangatkan tubuh seperti wedang jahe instan agar terhindar dari hiportemia.

M. RIZQI AKBAR

Baca juga:

21 Pelari Ultramaraton Tewas karena Cuaca Dingin Ekstrem, Publik Kecam Panitia

Berita terkait

9 Tips Mengatasi Masalah Kesehatan saat Liburan dari Keracunan Makanan hingga Dehidrasi

3 hari lalu

9 Tips Mengatasi Masalah Kesehatan saat Liburan dari Keracunan Makanan hingga Dehidrasi

Ada kalanya saat liburan tidak berjalan sesuai rencana. Tidak hanya masalah akomodasi tapi juga masalah kesehatan. Simak tips berikut ini

Baca Selengkapnya

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

5 hari lalu

7 Tips Ikut Open Trip Naik Gunung Agar Tak Kena Tipu

Sebelum mendaki, sebaiknya ketahui beberapa tips ikut open trip naik gunung agar tidak kena tipu oknum. Berikut beberapa tipsnya.

Baca Selengkapnya

12 Syarat Naik Gunung Gede Pangrango, Wanita Haid Tidak Disarankan Mendaki

8 hari lalu

12 Syarat Naik Gunung Gede Pangrango, Wanita Haid Tidak Disarankan Mendaki

Saat berencana mendaki ke Gunung Gede Pangrango, sebaiknya ketahui terlebih dahulu beberapa syarat naik Gunung Gede Pangrango berikut ini.

Baca Selengkapnya

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

10 hari lalu

5 Syarat Naik Gunung Rinjani dan Cara Daftar Pendakiannya

Untuk mendaki Gunung Rinjani ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Berikut ini beberapa syarat naik gunung Rinjani.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

11 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Pendakian ke Gunung Ciremai Ditutup Sebulan hingga 11 April 2024

54 hari lalu

Pendakian ke Gunung Ciremai Ditutup Sebulan hingga 11 April 2024

Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), Jawa Barat, menutup sementara aktivitas pendakian di gunung itu selama sebulan, mulai 11 Maret.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

59 hari lalu

Jangan Lupakan Masa Pandemi Covid-19: Protokol Kesehatan, Jaga Jarak, Pakai Masker hingga Rapid Test

Saat Pandemi Covid-19 berbagai kehidupan 'normal' berubah drastis. Saat itu yang kerap terdengar seperti protokol kesehatan, jaga jarak, rapid test.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

2 Maret 2024

6 Fakta Menarik Gunung Andong, Tiket Murah dan Pemandangannya Indah

Bagi pendaki pemula, bisa memilih Gunung Andong untuk melakukan pendakian. Tingginya sekitar 1.726 mdpl. Ini fakta menarik Gunung Andong.

Baca Selengkapnya

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

26 Februari 2024

Demi Keselamatan, Pendaki Gunung Everest dari Nepal bakal Diwajibkan Bawa Chip

Chip ini diperkirakan akan mulai berlaku pada musim semi mendatang, yang bertepatan dengan dimulainya musim pendakian di Gunung Everest.

Baca Selengkapnya

Efek Tersambar Petir, Ini Efek Jangka Pendek dan Panjang Bagi Korban

30 Januari 2024

Efek Tersambar Petir, Ini Efek Jangka Pendek dan Panjang Bagi Korban

Petir merupakan fenomena alam yang berbahaya, bagaimana efeknya jika tersambar petir?

Baca Selengkapnya