TEMPO.CO, Jakarta - Penampilan awet muda juga dipengaruhi makanan. Bagaimanapun, nutrisi mempengaruhi seluruh sistem tubuh dan kulit adalah organ terbesar pada tubuh. Jadi, apa yang dimakan benar-benar muncul di wajah.

Dokter kulit di New York, Amerika Serikat, Gary Goldenberg, mengatakan makanan bisa memicu peradangan yang dapat menambah masalah kulit. Selain itu, makanan yang mengandung antibiotik dapat mengacaukan mikrobioma, yang dapat berdampak pada kulit.

Karena penampilan awet muda dicirikan oleh kulit sehat yang bersih, kencang, dan kenyal, maka masuk akal apapun yang merusaknya, seperti pembengkakan, jerawat, ruam merah, dan hilangnya elastisitas, membuat Anda terlihat lebih tua. Jika ingin mempertahankan penampilan awet muda, hindari makanan ini yang membuat Anda terlihat lebih tua.

Roti terigu
Disadari atau tidak, sebagian besar roti yang dibeli di toko mengandung gula rafinasi. Membuat roti isi dengan roti yang mengandung tambahan gula itu buruk, dan gula adalah musuh dalam hal mempertahankan penampilan awet muda. Dalam program Sugar-Free Three, sebuah rencana untuk menghilangkan gula tambahan demi menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan, dokter kulit Whitney Bowe mengungkapkan ketika mengasup terlalu banyak glukosa dan fruktosa dalam makanan, kulit menjadi kurang elastis dan tampak menua lebih cepat.

Ilustrasi keju. Shutterstock

Keju
Produk susu meningkatkan produksi minyak di kulit, yang pada akhirnya dapat menyumbat pori-pori. Terkadang bahkan menyebabkan jerawat. Ini mungkin sebagian karena sapi diberi hormon buatan, yang berefek di susu mereka dan pada gilirannya produk susu yang kita konsumsi.

Menurut penelitian, hormon buatan tersebut dapat mengacaukan keseimbangan hormonal saat mengonsumsi produk susu. Itu tidak berarti harus melupakan keju sepenuhnya, lewati saja produk yang mengandung keju, seperti pizza. Ketika membeli, pilihlah keju yang terbuat dari susu organik dari sapi yang diberi makan rumput.

Es krim
Makanan ini mengandung gula dan susu, jadi Anda mendapatkan dua bahan peradangan potensial di setiap sendok. Jika tidak dapat berpisah dari camilan beku ini, setidaknya pertimbangkan untuk beralih ke versi bebas susu.

Protein whey
Protein whey adalah bahan pokok dalam protein batangan dan bubuk, tetapi mungkin sudah saatnya untuk menukarnya dengan alternatif vegan mengingat hubungan negatifnya dengan kulit Anda. Protein whey meningkatkan produksi hormon IGF-1 (faktor pertumbuhan seperti insulin 1) yang menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak sebum. Protein whey juga mengganggu gula darah tubuh, menciptakan peradangan di dalam tubuh, yang akhirnya muncul sebagai masalah kulit.

Pemanis buatan
Pemanis buatan bukanlah makanan tapi Anda menaburkannya pada makanan dan minuman dan itu bisa menyebabkan segala macam masalah kulit. Bowe menjelaskan bagaimana pemanis buatan mengacaukan mikrobioma, yang pada gilirannya mengacaukan kulit. Pemanis buatan memiliki kekuatan untuk mengganggu mikroba usus sehingga berdampak negatif pada metabolisme dan keseimbangan gula darah. Makanan dan minuman diet tersebut meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes.

Gangguan kulit seperti jerawat dan kemerahan melalui efek domino dari peningkatan peradangan. Tingkat insulin yang tinggi adalah penyebab utama ketidakseimbangan hormon dan gangguan kulit. Karena pemanis buatan membuang keseimbangan gula darah, mereka juga mampu memicu masalah kulit.

Baca juga: Awas, Kebiasaan Ini Bikin Berat Badan Meroket